Dia akan kehabisan nafas didalam sana!" Sonya tertawa riang. Dia akan segera pingsan jika tidak ada orang yang akan menolongnya keluar dari sana.
Tidak begitu, Leon mengetahui apa yang dilakukan Sonya pada Nirmala.
Beberapa menit lamanya Nirmala menggedor-gedor pintu kamar mandi, dia berteriak karena pintu tidak bisa terbuka.
Leon segera menghampirinya dan berusaha mendobrak pintu kamar mandi itu.
"Tolong! Tolong! Tolong! Pintunya tidak bisa dibuka," teriak Nirmala memukul mukul keras pintu.
"Nona, kamu tenanglah. Pintunya akan aku dobrak! Kakak menghindar dari sana ya!" Teriak Leon pada Nirmala.
"Baik!" Jawabnya dari balik pintu.
Satu tendangan, dua tendangan, tiga tendangan barulah pintu bisa terbuka. Terlihat Nirmala sangat ketakutan.
"Terimakasih ya mas," Ucap Nirmala pada Leon.
"Oh ya Mas bukannya Mas Leon, yang menjemput saya dari rumah tadi ya?" Tanya Nirmala mengenali wajah Leon, yang sebagian tertutup topi.
"Ya Non," jawabnya dengan menganggukkan kepalanya.
Leon melihat wajah Nirmala pucat pasi. Dia sangat khawatir akan keadaannya.
"Nona Issabella, kamu tidak apa-apa?" Tanya Leon. Dan dia melihat darah keluar dari hidungnya.
Fikir Leon mungkin Sonya sudah melakukan hal buruk pada Nirmala sebelum dia mengunci pintu kamar mandi tadi.
Nirmala segera mengusapnya dengan tissue, dia memegangi kepalanya seperti karena merasa pusing.
"Tidak apa-apa Mas," jawab Nirmala.
"Saya akan mengantarkan Nona dan ayah Nona pulang," Ucap Leon.
"Sebenarnya dia bukan ayah saya, dia adalah Paman saya," jawab Nirmala.
Tidak lama itu, Nirmala pingsan. Badannya akan jatuh lagi kelantai namun dengan segera Leon menangkap gadis yang bertopeng putih itu. Sebenarnya dia juga memiliki perasaan pada perempuan ini. Tapi dia ingat dengan Lea. Hatinya sudah dimiliki oleh perempuan manja itu.
Leon belum mengetahui kalau gadis yang ada di pangkuannya itu adalah kakak Lea.
Leon mengangkat tubuh Nirmala dan membawanya ke kamar tamu. Merebahkan gadis berkulit putih itu diatas ranjang. Ingin sekali dia melihat wajah sebenarnya dari gadis bertopeng itu.
Segera dia menelepon Tuannya, Jack Wilson. Dan memberi kabar kalau gadis yang dia suruh menjaganya itu sekarang pingsan.
Jack Wilson meninggalkan teman- temannya. Dan bergegas menuju kamar dimana Nirmala pingsan.
Jack membuka pintu kamar itu, dan memergoki Leon memegang topeng Nirmala.
"Apa yang akan kau lakukan! Dia gadisku. Jangan macam-macam kamu Leon!" Ancam Jack pada Leon.
"Maaf Tuan, saya hanya akan ingin membenarkan topengnya yang akan jatuh." Ucap Leon menutupi hal sebenarnya.
Jack sudah tidak membahas masalah itu, dan dia anggap Leon mengatakan hal sebenarnya.
"Apa yang terjadi pada gadis itu?" Tanya Jack panik.
"Dia pingsan setelah terkunci di dalam kamar mandi Tuan Jack Wilson!" Jawab Leon.
"Kok bisa dia terkunci di dalam kamar mandi? Bukannya di King Club ini tidak ada pintu kamar mandi yang rusak?" Teriak Jack penuh kemarahan. Karena menganggap ini semua kesalahan yang sangat fatal. Jika dia sudah menyukai seorang perempuan dia harus menjaganya dengan baik.
"Ada yang sengaja menguncinya didalam kamar mandi Tuan," jawab Leon dengan gemetaran. Tidak pernah dia melihat Tuannya semarah itu.
"Siapa orang itu Leon?"
"Dia Sonya penyanyi lama di Club ini Tuan!"
"Panggil perempuan itu kesini!" Perintah Jack
"Baik Tuan,"
Tidak butuh waktu lama, Leon datang bersama Sonya.
"Kenapa saya di panggil kesini?" tanya Sonya terkejut melihat Nirmala yang terbaring diatas ranjang.
"Sialan, kenapa perempuan itu bisa keluar dari kamar mandi?" gumam Sonya dalam hati.
"Apa yang kau lakukan pada Isabela hingga dia pingsan seperti ini?" teriak Jack dengan penuh kemarahan.
Saat itu tubuh Sonya gemetaraan melihat Tuan Jack marah. Ancaman besar pada kariernya jika sampai membuat pemilik King Club itu emosi. Dia tidak akan mengampuni kesalahan sekecil apapun. Jika dia sudah berkata A maka dia akan melakukannya.
"Kenapa dia bisa membela wanita kampung itu. Apa hubungan Tuan Jack dengannya?" gumam Nirmala dalam hati.
"Sonya! Cepat jawab pertanyaanku!" Teriak Jack menunggu jawaban dari mulut wanita itu.
"Saya tidak tahu apa-apa Tuan soal penyanyi baru ini," Jawab Sonya, dia mengira Jack tidak tau apapun kejahatan yang sudah dilakukan pada Nirmala.
"Mulai hari ini, saya mencabut kontrakmu. Keluar dari sini sekarang juga! Mulai malam ini kamu sudah tidak lagi bekerja disini!" Ucap Jack masih masih dalam keadaan emosi.
Sonya bingung, apa karena dia menyukai perempuan diatas ranjang itu?
"Tapi Tuan! Saya tidak melakukan apapun terhadap perempuan itu!"
Dengan segera dia melayangkan telapak tangannya ke pipi Sonya dengan keras
Plakkkk!!!
"Aduh!" Rintih Sonya kesakitan. Dengan memegangi pipinya dengan kedua tangan tangannya.
"Leon! seret dia keluar dari gerbang King Club ini. Aku tidak mau melihat wajahnya lagi!" Ucap Jack
Pada saat ini fikiran Sonya berkecamuk. Antara sedih karena harus kehilangan pekerjaannya.
Segera Leon menyeret tangan Sonya keluar dari King Club terbesar ini.
"Leon! Jangan usir aku! Aku tidak akan berbuat kesalahan lagi!" Ucap Sonya minta kesempatan kedua.
"Sudahlah, tidak ada acara minta maaf minta maafan. Jika Tuan Jack sudah berhendak. Tidak akan bisa diganagu gugat. Aku tadi yang mengetahui kalau kamu sudah mengurung Issabella dikamar mandi. Kalau aku tidak melihatnya Nona Issabella pasti sudah lemas. Sekarang malah dia pingsan, moga tidak terjadi apa-apa padanya," Ucap Leon dengan mendorong tubuh Sonya keluar gerbang.
"Pak Budi. Jangan biarkan perempuan ini masuk kedalam King Club ini. Dia telah diusir Tuan Jack," perintahnya pada security.
Sementara di samping Budi ada Paman Jhony yang belum pulang. Dia menunggu Nirmala keluar. Tapi tidak pulang juga.
"Nak, Issabella belum pulang juga. Katanya jam 11.00 sudah bisa pulang?" Tanya Jhony khawatir.
"Maaf Pak, Issabella pingsan." Jawab Jhony
Tidak lama setelah itu Jack keluar menggendong tubuh Nirmala yang tak sadarkan diri.
"Ayo Leon, bawa Issabella ke Rumah sakit! Ajak juga paman Jhony!" Perintah Jack.
Jack segera berlari kearah mobil Tuannya yang terparkir tidak jauh dari tempat nya berdiri.
Dia segera membukakan pintu mobil belakang untuk Jack, dan pintu depan sebelahnya untuk Paman Jhony.
"Apa yang tejadi pada Nir!" Tanya Paman Jhony menghentikan suaranya.
"Issabella?" Lanjutnya lagi setelah dia terdiam.
"Dia pingsan Paman, setelah terkunci didalam kamar mandi!" Jawab Leon. Sementara Jack tetap memegangi kepala Nirmala.
Paman Jhony melihatnya dengan aneh, dia melihat pandangan berbeda pada orang bule dibelakangnya.
"Mengapa orang itu menatapnya dengan tatapan aneh. Apa orang itu menyukai Nirmala?" Tanya Jhony dalam hati.
"Tidak jarang Jhony melirik Jack dari kaca spion. Dia takut juga orang asing itu berbuat macam-macam pada Nirmala.
"Pak, apa anak bapak punya penyakit lain yang serius?" Tanya Jack Wilson.
"Aku tidak tahu. Selama ini dia baik-baik saja!" Jawab Jhony Menutupinya. Dia tidak ingin membongkar masalah kesehatan Nirmala pada orang lain.