Chereads / "Ku Tunggu Kau di Surga" / Chapter 28 - Kesedihan

Chapter 28 - Kesedihan

Bab 28

"Sepertinya aku melihat hal lain padanya. Dia tampak sangat pucat. Apa aku boleh membuka topeng yang dia kenakan?" Izinnya pada Jhony.

"Jangan Tuan, Issabella sudah berpesan pada saya tidak akan membuka topeng itu saat berada di tempat kerjanya. Dia tidak mau siapapun melihat siapa dia sebenarnya." Jawab Jhony

"Baiklah," jawab Jack pria bule yang terkenal baik. Dia juga seorang Direktur Utama perusahaan besarnya.

Jack mengurungkan niatnya membuka topeng Nirmala, dalam hati dia ingin sekali melihat wajah cantik gadis dipangkuannya.

"Kenapa para pria tiap kali melihat tatapan wanita ini rasanya ingin memilikinya?" Gumam Jack dalam hati. Sesekali dia melihat bibirnya yang merah ranum, ingin sekali dia mengecupnya.

Beberapa saat kemudian mobil telah sampai didepan rumah sakit kota tersebut. Leon membukakan pintu mobil belakang dan depan.

Dengan segera Jack sendiri yang dari tadi menggendong tubuh wanita itu.

"Suster! Tolong!" Teriak Jack

Dengan cepat para suster yang berada di depan pintu mendorong ranjang pasien. Dia meminta membaringkannya disana.

"Apa yang terjadi pada perempuan ini?" Tanya Salah satu suster.

"Dia pingsan. Lakukan tindakan yang paling baik untuknya!" Perintah Jack.

"Kalian tunggu didepan! Biar kami dan dokter yang akan menangani pasien!" Perintah suster bernama dada Imelda.

Sementara Paman Jhony fikirannya kacau. Dia merasa keadaan Nirmala saat ini sudah jauh. Namun belum ada penangann apapun. Sementara Nirmala harus menunggu bayaran dari Jack seminggu lagi.

Nirmala harusnya sudah memeriksakan sakitnya kerumah sakit. Tapi dia malah membiarkannya.

"Pak apa Issabella sering pingsan begini?" Tanya Jack terus mengkhawatirkan gadis itu.

"Ya Tuan, dia sering pingsan akhir-akhir ini!" Jawab Jhony. Dia berfikir apa dia jujur saja pada Jack. Sepertinya dia orang baik. Dan akan menolong membantu pengobatannya. Jhony takut sendiri kalau sampai terlambat. Kanker darah itu akan menjalar keseluruh tubuhya. Dan dia tidak akan tertolong.

"Apa Issabella tidak cerita apapun pada Bapak?"

"Dia anak pendiam Tuan, tidak pernah menceritakan hal buruk pada kami. Dia lebih menutup mulutnya sendiri. Tidak akan membagi kesedihannya pada orang lain". Jawab Jhony

Jack saat ini merasa kagum pada Issabella, masih ada perempuan seperti itu di dunia ini. Ternyata selain cantik parasnya tapi hatinya juga sangat cantik.

Makin kesini Jack Wilson semakin menyukai Nirmala. Sudah sangat terlihat kalau dia benar-benar mencuri hatinya.

"Aku tidak akan melepasnya Issabella. Entah siapa nama aslinya, dia harus jadi Miliku!" Gumam Jack sendiri

"Tidak lama setelah itu dokter keluar dari ruang IGD, dan menemui tiga orang yang menunggu didepan pintu.

"Bagaimana kondisi Puteri saya dokter?" Tanya Jhony.

"Kondisi pasien tidak cukup baik. Saya akan mengadakan tes lab untuk pasien. Maaf saya tinggal sebentar!" Kata Dokter Bram begitu saja meninggalkan ketiga orang itu.

"Lakukan yang terbaik untuk dia Dokter!" Perintah Jack.

"Ya, bantu doa juga. Semoga penyakit pasien tidak serius. Kami masih hanya bisa menerka saja belum bisa memastikan," jawab Dokter

"Saya permisi dulu!"

Ketiganya kembali duduk dan berharap tidak terjadi apapun pada Nirmala.

Tidak lama itu suster keluar dari ruangan dengan membawa sesuatu ditangannya, seperti cairan merah.

"Leon, tolong belikan aku kopi panas bersama Bapak Jhony ya. Aku tunggu!" Kata Jack

"Biak Tuan," jawab Leon.

Jhony bergumam," Ternyata orang kaya juga pecinta kopi."

Beberapa menit lamanya Suster kembali dan menyuruh kedua orang itu segera keruangan dokter Bram. Sepertinya itu mengenai hasil uji lab. Jhony dan Jack berdiri secara bersamaan. Dan berjalan ke ruangan dokter Bram.

"Permisi," sapa Jhony

"Silahkan masuk!" Ucap Dokter Bram dari dalam ruangan. Dia duduk dikursinya

"Silahkan duduk!" Lagi suruhnya.

"Maaf saya akan memberitahukan tentang keadaan pasien," ungkap dokter dengan memperlihatkan hasil kertas itu pada kedua orang didepannya.

Jhony sudah tahu jawaban itu. Namun dia berpura-pura saja.

"Anak Bapak pengidap Leukimia, kanker darah yang anak Bapak alami tergolong ganas. Namun ini masih praduga kami para dokter," Ungkap dokter membuat keduanya terdiam dan terus mendengarkan penjelasan dari dokter Bram

"Penyakit ini terjadi karena ada kesalahan proses produksi pada sumsum tulang. Leukimia limfoblastik akut ini bersifat agresif pertumbuhannya bersifat cepat dan harus ditangani oleh dokter specialis oknokogi. kami belum bisa memastikannya," Lanjut dokter Bram

"Apakah anak Bapak sering mengalami kepala pusing, mimisan, pucat, lemas sesak nafas?" Tanya Dokter Bram pada Jhony.

"Ya Dokter Bram," jawab Jhony. Kali ini Jhony bingung harus bagaimana. Apakah dia harus mengatakan pada Papa Nirmala tentang keadaannya sekarang ini. Jika dia diam saja keadaan Nirmala akan bertambah buruk.

"Ya itulah gejala-gejala pengidap Leukimia, kami masih ada beberapa tahap pemeriksaan lain untuk pasien. Diantaranya aspirasi sumsum tulang yaitu pengambilan sampel darah dan jaringan di sumsum tulang belakang, pemeriksaan pungsi lumbal yaitu dengan pengambilan sample cairan otak dan syaraf tulang belakang itu dilakukan oleh dokter untuk melihat apakah sel kanker itu sudah masuk ke otak, tes genetik dan pemeriksaan lain seperti foto rongent, CT scan, dan USG," jelas Dokter Bram pada Jack Wilson dan Jhony.

"Segera lakukan apa saja yang menurut Dokter yang terbaik untuk Issabella," kata Jack

"Tapi Tuan?" Jhony menyela.

"Kenapa? Berat masalah biaya?" Tanya Jack Wilson menebak.

Jhony mengangguk dengan malu, namun dia harus jujur karena semua demi Nirmala anaknya. Jika dia tidak menceritakan semuanya pada Brian pasti dia yang akan nantinya disalahkan. Jika sampai terjadi apa-apa pada Nirmala.

"Bapak tenang saja, semua biaya pengobatan Issabella saya yang akan menanggungnya." Kata Jack membuat Jhony tenang

"Terimakasih banyak Tuan!" Ucapnya pada Jack, pria yang menerima Nirmala bekerja sebagai penyanyi ditempatnya.

Jack membalasnya dengan senyum, semua dilakukan Jack karena Jack menaruh hati pada Nirmala.

"Segera lakukan penangan yang terbaik untuk Issabella Dokter. Jangan Samapi terlambat!" Suruh Jack

"Ya, pasti kami akan melakukan yang terbaik untuk pasien!" Jawab dokter.

"Maaf saya harus memeriksa keadaan pasien kembali, nanti jika ada yang ingin ditanyakan silahkan keruangan saya saat saya tidak praktik," kata dokter

"Baik dokter!" Jawab Jack.

Ketiga keluar dari ruangan Dokter Bram. Dengan lemas Jhony berjalan dengan lunglai. Entah apa yang ada difikirannya sekarang. Meski biaya akan ditanggung semua oleh Jack, tapi bagaimana setelahnya keadaan Nirmala. Apa dia bisa disembuhkan.

Tanpa disadari Jhony menitihkan air mata untuk Nirmala. Baru kali ini dia terlihat cengeng. Dia tidak bisa menahan kesedihan dihati dan batinnya. Perasaan sedih yang tidak berkesudahan.

"Ya Allah, sembuhkanlah anak hamba Nirmala," doanya dalam hati.

Jack melihat kesedihan Dimata Jhony, dia mengerti perasaannya. Jack berharap Nirmala sembuh. Dan segera akan menikahinya. Meski dia belum mengutarakan perasaannya pada Nirmala.