"Kau ingin aku mati di depan wajahmu?" Allison bersiap. "Kau sendiri yang bilang, bahkan jika aku mati sekalipun, tak ada yang berubah dari Hawtorn bukan?" Allison tersenyum miris. Dia benar siap jika harus menembak kepalanya sendiri.
"Tonny ... aku tidak bisa membiarkan kau menghancurkan kepala adikku dengan pistolmh itu. Jadi ...."
"Fine!" Mr. Tonny melepaskan cengkeraman jari jemarinya. Mendorong tubuh Pitter, hingga jatuh tersungkur ke depan. Sekarang pandangan matanya tertuju pada Allison. Wanita itu perlahan menurunkan pistolnya. Menyimpannya kembali di balik gaun yang ia kenakan.
Dulu, Allison tidak begitu. Dia hanyalah gadis bodoh yang berharap bisa mengubah seorang bajingan gila seperti Tonny Ayres menjadi pria baik yang penuh cinta dan kasih sayang. Berdoa bahwa dia bisa menenggelamkan Hawtorn dan membuat penjahat satu ini pada dalam cinta yang hangat. Namun, Hawtorn menunjukkan kekuasaannya. Sekarang, dialah yang berubah. Menjadi gila dan tak tahu ampun.
