Chereads / Cinta tak harus saling memiliki / Chapter 3 - 3.Awal mula

Chapter 3 - 3.Awal mula

"Denisa kenapa,lu baik-baik aja kan gak ada sesuatu yang aneh menimpa lu"

"Hih ngomong apa sih harusnya lu tau dong kenapa gua senang"

"Emang lu senang kenapa kalau gua boleh tau"

"Hmm gua senang banget karena papa gua memberi gua kesempatan sari,asli gua senang banget"

"Bagus dong gua ikut senang banget,lebih baik lagi kalau lu bisa kuliah bareng gua sih"

"Hmm iya sih gua pengen kuliah tapi nanti deh kalau ada kesempatan semua bisa di kejar kok,sekali lagi makasih ya sari lu udah baik banget sama gua"

"Udah tugas sahabat baik sama lu kan"

"Iya,yaudah kerjain deh tugas lu nanti tugas lu gak kelar karena gua repot juga"

"Hmm iyaudah gampanglah itu lu gak mau ngapa-ngapain"

"Emang mau ngapain,lu kerjain tugas lu dulu aja baru nanti kita pikirin mau ngapain ok"

"Ok"

***

Denisa menunggu sari sampai selesai setelah itu sari selesai dan akhirnya mereka berdua nonton film hantu bersama setelah itu saat sari teriak denisa menutup mulut sari sambil ketawa-ketawa setelah itu mereka ketiduran dan kebesokan paginya denisa bangun lebih pagi dari sari dan akhirnya sari bangun dengan terburu-buru denisa hanya ketawa setelah selesai bersiap-siap mereka turun,dan makan di meja makan setelah makan denisa pergi kerja dan sari pergi kuliah di saat denisa beli kopi bebarengan dengan vito membeli kopi rasa yang sama yaitu caramel macchiato,mereka berdua menyukai kopi yang bersama saat nama "caramel macchiato" mereka langsung ke tempat pengambilan dan setelah itu mereka diam-diaman dan akhirnya vito mendekati meja denisa..

***

"Hai,pagi boleh gua duduk disini"kata vito

"Iya silahkan"kata denisa

"Lu kerja di mana"kata vito

"Dekat kok gak jauh dari sini"kata denisa

"Ooo kebetulan dong,perusahaan gua juga dekat dari sini dan pas banget gua ketemu lu sama rasa yang sama hehe lucu ya hidup"kata vito

"Heeh iya"kata denisa

"Lu kerja bagian apa"kata vito

"Gua staff admin,lu"kata denisa

"Gua pemilik perusahaan sih baru berjalan 7bulan hehe gak lama tapi lumayanlah pencapaian sendiri,bentar lagi setahun kalau lu bosen sama kerjaan lu pasti lu gua terima kok di kantor gua"kata vito

"Hmm makasih ya"kata denisa

"Oo iya kita belum kenalan nama gua (hp vito berdering) bentar ya gua angkat telepon dulu"kata vito

"Ok"kata denisa

***

Vito mengangkat telepon sedangkan denisa pergi dan meninggalkan pesan di tisu menggunakan pulpen setelah vito balik,vito mencari denisa dan ada secarik tisu yang membuat vito tersenyum isi suratnya adalah "maaf ya gua pergi udah masuk kantor,semoga ketemu lagi di lain hari" setelah itu vito pergi ke kantornya dan setelah ke kantor denisa langsung balik kerja,begitu denisa sampai kerjaanya sudah banyak dan denisa hanya bisa sabar dan menyelesaikan semua pekerjaanya...

***

"Denisa,mau makan bareng gak"

"Gak dulu deh ka makasih ya ka"

"Ok jangan lupa makan ya denisa"

"Baik ka"

***

Setelah semuanya pergi makan bos denisa memanggil denisa,setelah panggil denisa merasa gak enak dan merasa di lecehkan setelah itu denisa berhasil keluar dari ruangan bosnya dan denisa langsung pulang kerumah dan mengunci pintu,sudah 3hari denisa gak keluar dari kamar dan akhirnya mama dan papa denisa telepon sari,dan akhirnya sari ke rumah denisa dan mengetuk pintu kamar denisa,dan denisa membuka pintu setelah itu sari menghampiri denisa dan peluk denisa dan berkata...

***

"Lu kenapa denisa"

"Hmm tolong gua sari,gua gamau sari gua gamau"

"Tenang ya ada gua di sini gak akan ada yang sakitin lu ok"

***

Denisa menanggis dengan kencang membuat sari takut dan merasa sakit denisa setelah itu sari menemani denisa sampai denisa pulih dan setelah pulih sari mengajak denisa ke cafe...

***

"Denisa,ke kafe yuk"

"Gak deh sar,lu aja"

"Hmm ayolah kan ada gua kalau ada yang macam-macam gua tampol orangnya"

"Hmm yaudah deh yuk beneran gapapa neh,gua takut ngerepotin lu harus jagain gua"

"Kalau lu ngerepotin dari awal gua gak jaga lu gimana sih"

"Hmm yaudah kalau gitu yuk"

"Iya mau yuk ke mana"

"Dih cafe denisa mau kemana lagi,tuhkan otaknya kebiasaan ayo ah! nanti keburu gak mau lagi gua"

"Iya gua siap-siap dulu"

"Ok"

***

Denisa dan sari keluar dari kamar setelah itu mama dan papa denisa melihat denisa...

***

"Pa,ma denisa pergi sama sari ya ke kafe"

"Iya sayang hati-hati ya"

"Iya ma,pa makasih ya kalau gitu denisa jalan dulu sama sari"

"Om tante pergi ya"

"Tante titip denisa ya sari"

"Iya tante siap di jagain sampai udah pulang kerumah pokoknya"

"Makasih ya kamu emang sahabat yang baik banget buat denisa"

"Gaklah tante hehe"

***

Denisa dan sari pergi dari rumah setelah pamitan dan setelah sampai kafe perasaan denisa gak enak dan mau pulang,lalu sari menahan tangan denisa dan berkata..

***

"Mau ke mana"

"Pulang gua gak cocok kayaknya di sini jadi gua mau pulang aja"

"Ih jangan ngomong gitu ah! di coba dulu baru nanti kalau gamau kita pulang,ok gua janji"

"Ok,kalau gitu"

"Yuk (mengulurkan tangan) pegang gua aja biar lu gak takut"

"Lu gak takut di kira gak normal"

"Sejak kapan persejarahan teman wanita ada begitu hehe,ada-ada aja deh lu denisa"

"Iyaudah deh yuk"

***

Denisa dan sari masuk ke kafe setelah masuk ke kafe,trauma denisa yang sangat besar kepada laki-laki membuat denisa takut untuk mendekati cowo manapun karena menurut denisa gak ada cowo yang benar-benar baik dimuka bumi ini dan semua cowo melihat cewe itu sama pandanganya bukan menghargai wanita tapi sebaliknya,kadang hal itu membuat denisa takut kalau dia udah merasa gak normal dan setelah itu vito,masuk ke kafe dan pesan caramel macchiato,lalu denisa mendengar suara hangat dengan rasa kesukaan denisa,denisa langsung membalikan badan dan melihat vito entah kenapa,perasaan denisa kalau melihat vito merasa senang dan sangat ingin dekat vito setelah itu denisa hanya berdiam diri,saat nama denisa di panggil sari segera berdiri tetapi di tahan denisa dan denisa mencoba ambil minumanya saat mengambil minumanya dia berharap vito masih ingat dia walau sampai sekarang dia masih belum tau nama vito siapa dan sebaliknya nama denisa siapa dan vito melihat denisa dengan bingung seperti pernah melihat perempuan ini namun dimana dan teringat lalu vito tersenyum sambil menujuk dan berkata...