"Vito"
"Hmm,kenapa gua ada salah"
"Haha gak kok"
"Terus kenapa,kok lu liat gua serius gitu"
"Hmm emang ini serius ya"
"Iya"
"Makasih ya"
"Ha makasih kenapa"
"Lu udah baik sama sahabat gua,kalau gitu gua masuk kerumah lu hati-hati ya sampai jumpa besok,bye"
"Gak ada pelukan gratisnya neh"
"Ngarep ya"
"Yaudah gak usah deh"
***
Denisa hanya senyum dan peluk vito setelah peluk vito kaget dan senyum,setelah itu denisa keluar dari mobil vito dan denisa masuk kerumah,saat vito mau pulang di telepon bimo dan vito mengangkat telepon dari bimo...
***
"Vit,lagi dimana"
"Lagi di jalan mau pulang ada apa"
"Bisa ketemu gua bentar di tempat biasa"
"Ok,tunggu gua ya"
***
Vito pergi ke tempat bimo yang seperti biasa,setelah sampai di tempat vito kaget melihat bimo mabuk dan setelah itu vito berkata...
***
"Lu mabuk"
"I..iya"
"Kenapa"
"Karena lu,gua sayang sama lu tapi lu gak sadar"
"Bercanda lu ngomong apa sih"
"Gua tau lu sayang gua,buktinya lu kesini ketemu sama gua"
"Hmm terserah lu deh gua antar lu pulang,setelah itu gua pulang ok"
***
Vito mengantar bimo pulang setelah pulang,vito terus melihat bimo dan bingung ada apa dengan bimo,setelah sampai rumah bimo,vito membawa bimo keruamhanya dan bimo berkata...
***
"Vito gua ke indo itu demi lu,bukan demi siapa-siapa masa lu gak sadar sih lu gak peka apa gimana heran gua"
***
Vito yang mendengar itu hanya diam dan tetap pergi setelah itu vito pulang kerumahnya dan setelah sampai dirumahnya vito langsung mandi dan memikirkan perkataan vito yang aneh itu setelah itu vito selesai mandi dan bingung apa,yang harus dia lakukan kalau dia emang punya perasaan yang sama dengan bimo lalu gimana dengan denisa dan keluarganya setelah itu kebesokan paginya dirumah denisa...
***
"Pagi"
"Pagi,ini kopinya"
"Gua gak enak lu traktir gua kopi terus"
"Iya gapapa santai aja,hari ini gua gabisa anterin lu pulang gapapa kan,gua ada urusan"
"Iya gapapa,gua bisa sendiri kok gua juga ada janji"
"Hmm janji sama siapa,cowo"
"Ha apaan sih,bukan sari kok,emang kenapa"
"Oo iyaudah kalau gitu kalau sari mah gapapa"
"Hmm iya emang kenapa"
"Gak,kalau sama oranglain gua takut orang jahat itu aja sih gak ada apa-apa"
"Iyaudah gapapa,udah makan"
"Belum,kenapa emang"
"Ini gua bawa bekal buat lu,gatau sih lu suka apa gak,semoga aja lu suka ya"
"Iya gua suka kok semua yang lu kasih"
"Heeh masa kalau gitu bagus deh ikut senang dengarnya"
***
Vito memakan bekal dari denisa dan vito memuji makanan masakan denisa setelah itu mereka pergi ke kantor,setelah sampai kantor mereka berpisah seperti biasa,setelah itu denisa memikirkan pekerjaan yang ada di kantor,sedangkan vito memikirkan perkataan bimo semalam dia harus bersikap apa lalu denisa ke kantor vito...
***
"Bos,permisi"
"Hmm kenapa sayang"
"Hei! jangan gitu dong bos kan lagi di kantor"
"Emang kenapa gak ada yang dengar juga"
"Hmm dasar apaan sih"
"Kenapa ke sini sayang"
"Ini ngomong tentang kerjaan,ini mau diapain mau diliat dulu apa lagsung di simpan ke data komputer"
"Iyaudah simpan dulu aja nanti abis itu gua liat"
"Hmm iyaudah kalau gitu"
"Ok,ada lagi sayang"
"Hmm ga ada yaudah kalau gitu gua pergi ya"
"Ok sayang"
"Hih,berisik"
***
Vito hanya senyum dan sesudah itu denisa keluar dari ruangan vito,saat denisa sampai di meja kerjanya sari menelepon denisa...
***
"Halo kenapa sar"
"Lagi apa denisa"
"Lagi kerja kenapa"
"Gua bentar lagi gak ada kelas selama 3 jam mau ketemu di kafe biasa"
"Ayo"
"Ok kalau begitu,nanti kalau gua udah istirahat gua kabarin ok"
"Ok"
***
Denisa menutup telepon bersama sari setelah itu mengerjakan perkerjaanya sampai selesai,setelah itu denisa selesai dan denisa senang banget dan akhirnya udah mau jam makan siang,setelah itu denisa siap-siap membersihkan mejanya,setelah itu saat denisa mau pergi denisa melihat vito juga mau pergi,lalu denisa di lobby menunggu mobil online dan ada vito lewat yang membuka kaca mobilnya...
***
"Ayo bareng"
"Gak usah bos,denisa bisa sendiri"
"Gapapa ayo masuk"
"Gapapa beneran"
"Buru keburu banyak orang"
"Hmm yaudah deh"
***
Denisa naik ke mobil vito dan setelah di jalan vito melihat denisa,denisa hanya diam saja setelah itu vito mengajak denisa ngobrol...
***
"Mau ke mana"
"Ke kafe biasa sama sari"
"Lu marah sama gua karena gua antar"
"Ga"
"Terus kenapa diam-diaman gua kan gatau gua salah apa kalau lu gak ngomong"
"Hmm gua takut di liat orang,dan gua gak enak kalau jadi ngomongan orang"
"Ok kalau lu takut,gua bakal bilang ke mereka kalau lu calon istri gua,mau apa mereka"
"Lu kalau ngomong gak pernah mikir panjang ya kadang gua suka sebal sama pemikiran lu yang pendek itu"
"Hmm bukan gitu,gua cuman gamau lu terus-terusan gak enak padahal mereka aja gak peduli,lu ama siapa gua ama siapa"
"Mereka peduli karena lu bosnya! dan satu lagi,mereka suka sama lu dan gua gak cemburu akan itu karena itu gua gamau rasa suka mereka hilang ke lu karena gua"
"Ha? emang kenapa?"
"Lu gak akan ngerti,udah turunin gua di sini gua bisa lanjut ke kafe sendiri"
"Iyaudah gua diam,gua anterin sampai kafe dan jangan marah"
***
Denisa hanya diam dan menuruti perkataan vito,setelah sampai di kafe...
***
"Nanti kalau udah selesai bilang aja"
"Gausah bisa sendiri"
***
Denisa keluar dari mobil vito dan vito hanya diam saja setelah itu vito pergi dari situ ke tempat bimo,sedangkan denisa masuk ke kafe dengan muka kesal dan mencari sari...
***
"Kenapa denisa"
"Hmm gapapa kok emang gua kenapa"
"Seperti sedang bete kenapa kok lu bete"
"Hmm biasa sih vito nyebelin"
"Lah kenapa bukanya kemarin romantis banget ya"
"Iya gitu deh dia jadi aneh dan gak jelas gitu,kayak cemburuan banget gak suka gua"
"Lah bagus dong berarti dia sayang sama lu"
"Tau tapi gua kurang suka,kenapa ya"
***
Sari hanya senyum kepada denisa,setelah itu sari mendengarkan denisa ngomong dan setelah itu sari memberi usul kepada denisa dan setelah itu denisa diam dan menundukan kepalanya,sedangkan vito yang baru sampai dirumah bimo,bersiap-siap masuk kerumah bimo dan kata pelayan bimo,bimo ada dikamarnya lalu vito masuk ke kamar bimo dan kaget...