"Eh? lu kenapa disini"
"Kenapa emang,gaboleh"
"Nanti di liat orang gimana"
"Gua udah bilang ke lu kan,kalau gua gak peduli"
"Tapi kan,lu tau lu itu"
"Iya tau gua bos nya,dan gua akan bilang kalau lu istri gua"
"Hei!!! gila yaa,jangan ngomong gitu awas aja lu ngomong gitu"
"Hmm gua akan ngomong walau lu ancam"
"Hih! yaudah suka-suka lu deh bye gua duluan"
"Eh mau ke mana,kan gua baru duduk"
"Jadi"
"Temanin sampai gua selesai makan"
"Ok"
***
Denisa menemani vito sampai selesai makan,setelah itu hp vito ada yang telepon dari bimo tapi vito gak peduli setelah itu vito melihat ke arah denisa dan jalan berdua sama denisa,setelah itu sore harinya bimo menunggu vito di lobby saat denisa turun,bimo tidak melihat denisa tapi denisa melihat bimo,setelah itu denisa keluar dan langsung naik mobil vito dan di dalam mobil mereka langsung jalan,sesampai di kafe biasa...
***
"Hmm ga kuat gua"
"Maaf ya gara-gara gua orang-orang jadi liatin lu"
"Gapapa kok tenang aja gua paham"
"Hmm yaudah kalau gitu"
"Lu mau pesan apa,mau makan gak sekalian"
"Boleh apa aja kok,kayak biasa aja biar cepat"
"Ok kalau gitu"
***
Vito pergi memesan makan setelah itu denisa hanya diam dan menunggu di meja makan setelah itu denisa membalas chat sari dan setelah itu sari telepon...
***
"Halo denisa"
"Hai,kenapa sar"
"Lu lagi dimana,gua mau ke kafe"
"Boleh yuk,gua lagi di kafe kok sama vito"
"Ok gua ke sana sekarang"
"Ok gua tunggu"
***
Denisa mengakhiri teleponya bersama sari dan vito datang ke meja denisa dan berkata..
***
"Telepon siapa tadi cepat banget"
"Hmm sari kok bukan cowo tenang aja ok"
"Ooo yaudah gapapa kalau cowo mah,santai aja"
"Hmm masa mana bisa santai baru tadi di telepon aja langsung nanya"
"Kan nanya doang (hp bunyi) eh bentar ya (melihat hp) ah malas ah!"
"Kenapa di angkat aja kali siapa tau penting"
"Bagi gua gak penting,yang penting berdua sama lu"
"Hmm gua mau nanya boleh"
"Boleh nanya aja,mau nanya apa"
"Hmm lu beneran suka sesama jenis"
"Kalau gua jawab iya kenapa,lu akan jauhi gua"
"Gak,justru gua penasaran kok lu bisa suka sesama jenis"
"Hmm iya karena gua merasa diri gua sepi dan hampa,sebelum ketemu lu itu yang gua rasain,setelah ketemu lu gak sengaja di kafe gua senang banget,gua merasa menemukan seseorang yang cocok sama gua,itu aja sih maaf kalau mengangu lu ya"
"Jadi,lu ada rasa sayang ke gua,bukan main-mainkan"
"Gaklah mana mungkin gua main-main sama lu,gak beranilah cewe sebaik lu gua main-main gila apa gua"
"Hmm ya baguslah kalau lu gak main-main sama gua,tapi kalau lu suka dia gapapa kok beneran gua tinggal bilang ke orangtua gua dan gagalin pernikahan kita"
"Eh jangan,justru gua gamau mereka tau karena itu gua gak di kasih di perusahaan orangtua gua,makanya orangtua gua suruh gua buka usaha sendiri dan untungnya jalan"
"Oh gitu,jadi orangtua lu tau kalau lu gak normal,tapi kedua orangtua gua gak tau soal itu"
"Iya kayanya gatau deh,tapi gua beruntung sih di jodohin sama lu"
"Ha,kenapa emangnya"
"Iya gua senang aja karena lu orang yang gua kenal dan percaya,walau gua gatau nama lu tapi gatau kenapa pas ketemu kedua gua senang banget,ditambah lu orang yang ditunjuk untuk nikahin gua tambah senang lagi gua"
"Hmm gua juga senang kok pas ketemu lu,cuman gua gak berharap banyak sama lu tapi gua senang juga sih ada lu di sisi gua sekarang"
"Hmm,kenapa"
"Iya walau gua sama lu masih tahap dekat,tapi lu udah seterbuka itu sama gua makasih ya (saat mau peluk di tahan)eh maaf gua gak sengaja"
"Iya gapapa kok gua juga gak masalah kalau emang lu mau peluk gua,kalau gamau (peluk) biar gua aja,makasih ya jadi gua gak kalah cepat kan sama lu"
"Hmm,apaan sih lu malu tau di liatin banyak orang"
"Dimana-mana malu sama orang tinggal di planet aja yang banyak alien mau"
"Nyebelin lu"
***
Denisa sedang pukul vito dan gak lama makanan mereka datang dan setelah datang makanan mereka,mereka makan dan gak lama sari datang...
***
"Hai denisa,vito maaf ya gua telat"
"Iya gapapa kok kita juga baru makan santai aja ok"
"Iya makasih ya,makasih banget"
"Iya sama-sama"
"Yaudah kalau gitu gua pesan dulu ya nanti gua ke sini lagi,titip bareng denisa"
"Ok,sini-sini buru-buru banget sih lapar apa gimana"
"Iya lapar nanti harus balik lagi,ada kelas lagi"
"Oh jam berapa kelasnya"
"Jam 3 sekarang udah jam 2"
"Oh cepat juga ya padahal gua ke sini sama vito dari jam 1 sekarang udah jam 2 mau balik ke kantor vito"
"Hmm bebas sih terserah gua mah ikut aja sama lu"
"Hmm yaudah kalau gitu"
"Janganlah malas juga ke kantor"
"Kenapa"
"Yah tau lah gara-gara apa"
"Bebas gua mah ikut aja"
"Iyaudah kalau gitu"
"Tapi kerjaan gua banyak di kantor"
"Iyaudah lu balik aja,gua sama sari disini"
"Ok kalau uda mau pulang kabarin gua ya"
"Iya"
***
Vito pergi meninggalkan denisa,dan denisa bersama sari...
***
"Tapi gua kan ada kelas denisa,emang gapapa"
"Gapapa santai aja,nanti gua bisa sendiri kok disini lagian disini banyak orang,kalau ada yang macam-macam gua bisa teriak tenang aja"
"Hmm iyaudah kalau gitu(telepon bunyi) eh bentar ada telepon (melihat hp) bentar gua angkat ya (mengangkat telepon) halo iya kenapa,oo gitu yaudah deh makasih ya"
"Kenapa"
"Ga ada kelas,yaudah gua temanin lu aja gapapa kan"
"Iya gapapa kok santai aja gua malah senang lu temanin gua gimana sih"
"Iyaudah kalau gitu okok"
***
Akhirnya denisa dan sari berdua,mereka cerita banyak banget dari perkerjaan denisa,kuliah sari sampai hal-hal yang menyangkut tentang sekolah,setelah itu denisa merasa kangen pada zaman sekolanya dan setelah kangen denisa hanya diam dan mikir harus gak ya dia cerita ke sari tentang vito yang homo dan menyukai wanita juga,tapi setelah dia pikir jangan deh karena akan memperburuk reputasi vito ditambah sekarang vito lagi naik daun,setelah sore hari denisa mengirim pesan kepada vito dan saat vito mau jemput denisa ditahan oleh bimo,dan setela itu mereka berdua berbicara...