"Ada apa bos"
"Eh denisa masuk ada yang mau di ngomongin"
***
Denisa masuk keruangan vito dan setelah itu denisa duduk di bangku yang sudah disediakan....
***
"Iya kenapa bos"
"Sebenarnya gak ada tau"
"Ha maksudnya gimana"
"Gua kangen aja sama lu"
"Hmm kita tiap hari ketemu loh apa yang perlu di kangenin coba"
"Iya emang salah kalau gua kangen lu"
"Gak salah sih cuman lucu aja dengarnya"
"Iya gak ada yang luculah,namanya juga buat orang yang selalu ada gak perlu malu untuk bilang kangen kan"
"Iya sih yaudah gua,kerja dulu ya kerjaan gua banyak gua kangen juga sama lu,tapi kerjaan gua selesain dulu biar bisa main sama lu benar kan gua"
"Hmm benar kok gak ada yang bilang salah,tapi masih kangen"
"Yaudah di tahan kangenya nanti baru ketemu lagi ok"
***
Denisa keluar dari ruangan vito dan bimo telepon vito,vito langsung menghela napas dan menjawab telepon dari bimo...
***
"Apa"
"Galak amat lu marah ya..gua bohong sama lu"
"Menurut lu gimana,coba lu di bohongin orang lu gimana"
"Biasa aja karena gua tau orang itu sayang gua,jadi gua gak salah"
"Egois lu,gaboleh gitu lain kali lu mau ngomong apa kalau gak ada gua tutup teleponya"
"Loh kok buru-buru amat ada apa,kan gua baru telepon masih kangen gua sama lu"
"Gua gamau kangen sama orang tukang bohong sedih gua kangen sama orang bohong,gua pikir gua udah jahat sama lu gataunya lu lebih jahat dari gua,gua harus gimana sama lu"
***
Vito langsung menutup telepon dari bimo dan bimo hanya diam dan mengerti betapa jahatnya dirinya kepada bimo,setelah itu vito melihat ke arah hp nya dan setelah melihat itu vito langsung diam dan gak banyak ngomong dan gak terasa udah jam makan siang lalu hp vito bunyi dari denisa dan vito hanya senyum setelah itu vito ke parkiran mobil dan udah ada denisa di mobil,setelah itu mereka pergi ke kafe setelah sampai di kafe...
***
"Vito kenapa,kok kayak sedih"
"Gapapa kok tadi bimo telepon gua tapi gua malas jawab telepon dia"
"Kenapa gitu masih marah sama dia karena dia bohongin lu kemarin"
"Iya salah satunya setelah itu banyak lagi hal lainnya yang bikin gua malas sama dia"
"Ya mungkin niat dia baik jangan selalu mengambil jeleknya sih,namanya juga orang punya perasaan suka mungkin aja dia lakuin itu biar lu menahan dia biar dia gak balik kan gak ada yang tau"
"Tapi cara dia salah kan bisa pake cara lain"
"Iya sih yah mau gimana mungkin udah buntu banget jadi pake cara kayak gitu lu juga harus memahami perasaan bimo juga"
"Iya suatu saat gua akan coba mengerti perasaan dia tapi kalau gua gabisa gimana"
"Iya gabisa dipaksa juga sih kalau lu udah mencoba ya kan"
"Iya sih benar"
"Iyaudah kalau gitu makan apa,udah mau balik kerja lagi loh"
"Ooo iya lupa"
***
Setelah vito dan denisa pesan makanan,denisa hanya diam dan termenung dengan perkataanya apakah dia salah ngomong atau sebaliknya,karena itu denisa bingung dan gatau harus berbuat apa...
***
"Eh kenapa lu,kok melamun aja nanti kesambet gua loh"
"Apaan sih gak lucu bercandanya,lagi kepikiran sesuatu"
"Pikiran apa emang"
"Hmm mikir terus cepat tua nanti mikir mulu"
"Iya abis ini penting makanya gua mikir gimana sih lu"
"Emang lu mikir apa"
"Gua mikir mungkin gak sih,bimo itu bakal ngelakuin hal gak-gak ke lu atau ke gua gitu"
"Kok lu bisa mikir begitu emang ada apa"
"Iya bisa aja kan gak ada yang gak mungkin habis dia kayak seram gitu menurut gua,dan dari cerita lu serta tingkah laku dia yang kadang bikin ilfil gimana gitu"
"Iya sih benar,tapi gua gatau kalau lu akan mikir sampai sejauh itu tentang dia"
"Iya karena gua takut aja lu di apa-apain sama dia ya gua khawatir jugalah sama lu"
"Hmm makasih ya tapi gua gapapa kok beneran karena gua gak merasa beban juga cuman takut ada gitu"
***
Vito yang mendengar itu merasa senang karena denisa perhatian kepada dia setelah makanan mereka sampai,mereka langsung makan dan pergi dari kafe dan ke kantor lagi saat sampai di kantor...
***
"Hmm vito"
"Apa"
"Gua malas kalau kerja"
"Terus lu mau ke mana"
"Gua pengen jalan gitu tapi gatau mau jalan ke mana"
"Hmm ama sari mau"
"Gatau sari kan kuliah"
"Hmm iya juga sih maunya sama gua"
"Gaklah kalau sama lu,kasian lu gak kerja gua mah kalau gak kerja gapapa"
"Hmm jadi mau gimana,mau gua temanin apa sendiri"
"Gapapa deh gua kerja aja yuk turun"
***
Saat vito dan denisa turun dari mobil ada bimo di depan mereka berdua,denisa yang melihat itu hanya diam dan setelah itu vito menghampiri bimo dan berkata...
***
"Ada apa lu ke sini,ada urusan yang belum selesai sama gua"
"Maaf vito gua tau lu marah tapi kita bisa ngomongin baik-baik"
"Telat kalau lu dari kemarin mau ngomong baik-baik gua gak akan marah sama lu,kalau udah kayak sekarang pasti gua marah sama lu"
***
Vito pegang tangan denisa dan pergi dari hadapan bimo,sedangkan denisa terus melihat bimo dengan kasian setelah udah sampai di kantor mereka melepas tangan mereka dan pergi ke tempat kerja masing-masing denisa hanya diam dan merenung setelah itu mengerjakan pekerjaanya ketika selesai setelah selesai denisa kembali merenung lagi dan sari telepon denisa dan denisa angkat...
***
"Halo denisa"
"Iya kenapa sar"
"Lu ada waktu gak ada yang mau gua ngomongin sih"
"Gua lagi kerja sih,emang kenapa"
"Oo kirain lagi gak ada kerjaan yaudah jangan deh lain kali aja"
"Iya,maaf ya"
"Ok,gapapa kok denisa santai aja"
***
Denisa dan sari mengakhiri telepon mereka setelah itu denisa membeli kopi di bawah seperti biasa untuk dirinya dan vito dan setelah membeli kopi denisa melihat ada bimo yang menunggu vito di lobby awalanya denisa mau panggil bimo tapi gak jadi langsung ke kantor setelah itu,denisa hanya diam dan gamau memanggil bimo dan setelah beli kopi denisa keruangan vito dan setelah masuk keruangan vito memberi vito 1 kopi dan 1 kopi lagi untuk denisa langsung duduk dan denisa dengan diam dan mengerutkan keningnya membuat vito bertanya-tanya setelah itu vito berkata kepada denisa...