Chereads / Cinta tak harus saling memiliki / Chapter 22 - 22 andai kamu selalu jadi duniaku

Chapter 22 - 22 andai kamu selalu jadi duniaku

"Bengongin apa sih"

"Gua takut lu pergi dari hidup gua(nangis)"

"Alasan gua pergi apa"

"Gatau tapi gua harap lu jangan pergi kalau lu pergi gua bisa benci lu selamanya"

"Iya gua gak bakal pergi,lu juga jangan pergi ya"

"Iya janji ya"

"Janji,udah kayak anak kecil ya janji dulu"

"Harus biar lu gak lupa janji lu sama gua"

"Lu udah mau jadi pacar gua emang,diajak jadi pacar gamau tapi udah ngelarang kayak pacar"

"Maaf gua ngelarang ya,gua gak akan gitu lagi deh"

"Bukan gitu,gua senang kok tapi gimana ya lucu aja gitu"

"Lucu kenapa yaudah deh gua gak gitu lagi"

"Jangan dong,gua suka kok kalau lu gitu jadi merasa di peduliin aja,makasih ya (senyum)"

***

Denisa langsung membuang muka dan vito melihat denisa dan pegang muka denisa dan berkata..

***

"Denisa,kenapa"

"Jangan liat gua,malu"

"Hmm malu kenapa,emang gua salah apa maaf ya"

"Gak,bukan gitu"

"Terus apa"

"Gapapa gua malu aja kalau lu ngomong sambil senyum gitu"

"Ha,kenapa lu gak suka aneh ya"

"Bukan aneh tapi gua suka,cuman gua gabisa ngomongnya"

"(Ketawa dan senyum)Oo jadi gua harus sering-sering gitu ya"

"Ha..kok gitu kenapa"

"Lucu ya lu,gua merasa gak salah sayang dan suka sama orang"

"Ha..maksudnya"

"Iya lu lucu gua selalu senang kalau di samping lu,makasih ya denisa"

***

Vito langsung pegang tangan denisa dan ajak denisa pulang...

***

"Heh..mau ke mana"

"Pulang kan udah malam,mau makan lagi emang lapar mulu perasaan"

"Ga..kaget aja kirain mau ke mana,gua yakin kalau dia sembuh cari gua"

"Jadi pulang"

"Iya pulang,yuk"

***

Vito dan denisa pulang setelah pulang vito kembali diam lagi setelah itu denisa berkata...

***

"Kenapa vito,masih mikirin bimo"

"Iya sedikit maaf ya gua terlihat baik-baik aja di depan lu tapi otak gua ke mana-mana"

"Lu mau ke dalam gak ketemu orangtua gua"

"Gak deh gak enak udah malam"

"Iyaudah kalau gitu hati-hati ya"

"Iya,bye titip salam buat orangtua lu ya"

"Iya pasti,bye"

***

Denisa turun dari mobil vito dan langsung masuk kerumah dan setelah itu denisa ke kamar dan telepon denisa bunyi dari sari...

***

"Denisa"

"Iya kenapa sari"

"Hp lu gimana sih,gua telepon gak di jawab-jawab"

"Oo gua tadi sama vito kenapa emang"

"Gapapa kok gua nanya aja"

"Oh gua kira ada apa lu cari gua"

"Maaf ya gua ganggu"

"Iyaudah gapapa santai aja"

"Besok ke kafe yuk gak kerja kan,besok minggu"

"Iya ayo,kerumah gua apa ke kafe langsung"

"Kerumah aja gua jemput ok"

"Ok"

"Bye sampai jumpa besok"

"Bye"

***

Denisa mengakhiri teleponya bersama sari dan setelah itu denisa mandi dan setelah mandi hp denisa bunyi dari vito,denisa hanya senyum dan berkata...

***

"Kenapa vito"

"Besok temanin gua liat bimo mau"

"Maaf vito bukan gamau tapi gua ada janji sama sari,,tapi kalau udah selesai gua akan ke sana kok"

"Iyaudah gapapa lu sama sari aja,maaf ya bye"

"Hmm vito bu..bukan gitu"

***

Vito mengakhiri telepone mereka berdua setelah itu denisa merasa gak enak kepada vito,kebesokan harinya di meja makan...

***

"Pagi sayang"

"Pagi ma,pa"

"Loh kenapa sayang kok mukanya sedih

"Haa..gapapa kok ma.pa cuman susah tidur aja"

"Oo mama kira kamu berantem sama vito"

"Gak kok ma"

***

Sari datang dan setelah itu langsung masuk kerumah denisa...

***

"Pagi tante,om"

"Eh sari sini,duduk"

"Iya tante,om makasih ya"

***

Sari ikut makan dan setelah ikut makan sari melihat denisa dan menoel bahu denisa...

***

"Denisa,kenapa"

"Ha..gapapa kok sari emang kenapa"

"Kayak sedih kenapa lagi sama vito"

"Gapapa kok sama vito emang ada apa dengan vito"

"Iya takutnya lu ada masalah sama vito"

"Gak kok gak ada"

***

Setelah selesai makan denisa mencuci piring di bantu sari di belakang...

***

"Denisa,kenapa sih pasti ada yang gak beres ya"

"Hmm vito"

"Tuh kan benar kenapa sih vito"

"Iya dia tuh kayak ada apa gitu ya,kayak marah sama gua karena gua gak nemanin liat bimo"

"Ha..bimo siapa"

"Oo iya gua belum cerita ke lu ya tentang bimo"

"Iya belum"

"Yah bimo itu temannya vito jadi vito sayang sama dia dan kadang vito masih berhubungan baik sama bimo"

"Kenalin dia sama gua dong"

"Gua gak gitu dekat sih sama dia,nanti deh ya kalau dekat"

"Ok jangan lupa ya"

"Iya gak bakal lupa kok tenang aja ok"

"Iyaudah kalau gitu,mau ke kafe kan yuk"

"Iya yuk"

***

Denisa selesai cuci piring dan langsung pergi bersama sari dan gak lupa pamitan dengan papa dan mama setelah itu denisa naik motor bersama sari dengan menggunakan helm setelah sampai kafe hp denisa bunyi dari vito...

***

"Denisa"

"Hmm,kenapa"

"Lagi dimana"

"Lagi di kafe kenapa"

"Gua ke sana ya bolehkan"

"Maaf gua lagi sama sari nanti sore aja jam 5 ok"

"Ok,maaf ganggu"

***

Denisa mengakhiri teleponya bersama vito setelah itu sari melihat denisa...

***

"Sabar ya denisa"

"Iya makasih sari"

"Kalau udah mau pulang kasih tau gua,ok"

"Ga perlu dia bisa jemput gua kok"

"Ok"

***

Sari dan denisa melanjutkan pertemuan mereka gak terasa waktu sudah jam 5 setelah itu vito menjemput denisa di kafe dan denisa membelikan kopi untuk dirinya dan vito setelah itu berpisah dengan sari dan berpelukan setelah itu,denisa pergi dan keluar dari kafe dan masuk ke mobil vito dan memberi vito kopi dan berkata...

***

"Ini buat lu"

"Makasih,lu marah sama gua"

"Ga bukanya yang marah lu ya,gua aja gak ada marah apa-apa sama lu"

"Maaf ya gara-gara gua,lu jadi bete"

"Iya gapapa,mau ke mana sekarang"

"Bimo udah sembuh jadi kita pergi kencan aja kali ya"

"Terserah ikut aja"

"Iyaudah kalau gitu yuk"

***

Vito dan denisa pergi ke tempat wahana untuk bermain setelah itu denisa sangat menikmati kencan tersebut dan vito melihat denisa dengan senyum walau denisa kebanyakan diam dan melamun vito sebisa mungkin menghibur denisa dan denisa juga berpikir mungkin selama ini dia saja yang suka berpikir terlalu jauh walau sebenarnya vito gak pernah berpikir seperti itu,tapi denisa udah pikir yang gak-gak tentang vito karena merasa bersalah,denisa langsung tarik tangan vito dan juga peluk vito dan tersenyum kepada vito dan berkata...