Chereads / Cinta tak harus saling memiliki / Chapter 12 - 12.Ternyata

Chapter 12 - 12.Ternyata

"Denisa ini gak seperti yang kamu liat"

"Hmm maaf ganggu yaudah kalau gitu saya tinggal,nanti kalau udah selesai urusanya saya kesini lagi maaf pak"

***

Vito mengejar denisa di tahan bimo,dan setelah itu bimo berkata...

***

"Ada apa dengan cewe itu,kok sampai segitunya amat dia ada hubungan apa sama lu,sampai lu segitunya sama dia"

"Dia ada apa sama gua bukan urusan lu,lagian lu kenapa mau tau aja sih heran gua"

"Hmm gua mau tau banget siapa orang yang dekat lu,kalau gua gabisa dekat lu apalagi dia"

"Hih ngomong apa sih lu! minggir gua mau kejar orang penting dalam hidup gua"

***

Vito lari dari ruangnya dan menarik tangan denisa di depan semua orang,lalu semua orang melihat denisa bersama vito,lalu vito dan denisa pergi dari kantor dan ke kafe mereka biasa...

***

"Maaf ya lu jadi bingung"

"Gak kok gua biasa aja kayaknya yang bingung lu deh"

"Lu gamau nanya hubungan dia apa sama gua"

"Hmm apa pentingnya"

"Hmm pentinglah,gua aja suka cemburu lu ama oranglain masa lu enggak"

"Iya kalau dia cuman sahabat lu buat apa gua cemburu"

"Lu yakin dia cuman sahabat gua"

"Emang dia apa"

"Kalau gua bilang lebih dari sahabat lu kecewa sama gua"

"Gak,karena gua gamau kecewa sama lu,gua tau lu juga gak suka di salahin jadi gua gamau salahin lu"

"Hmm apa ngomong aja"

"Gua suka sama dia,eh maksud gua,dia suka gua"

"Kalian homo maksudnya,maaf"

"Hmm iya tapi gua juga suka sama lu,tapi wajar kok kalau lu jijik sama gua,gua terima"

"Hmm apaan sih emang kalau lu homo kenapa,ada-ada aja lu yaudah kerja lagi yuk,masih pagi jangan bahas gak-gak ok"

"Tunggu"

"Gua gabisa balik lagi,pasti masih ada dia temanin gua ke pantai yuk"

"Hmm,,ok"

***

Vito dan denisa pergi ke pantai demi kenyamanan vito denisa menuruti apa maunya vito,setelah mereka sampai ke pantai vito hanya diam sambil minum bir sedangkan denisa hanya diam sambil minum air teh...

***

"Lu gak minum"

"Gak,kenapa"

"Lu kaget ya ada orang kayak gua"

"Ha,maksudnya gimana"

"Iya orang menjijikan kayak gua"

"Haa,gua gak mikir gitu kok,kata siapa lu neh ya ih nanti otak lu gua cuci ya biar gak sembarangan mikir,sama ngomong"

"Huft gua takut banget lu jauh dari gua,tapi makasih ya lu masih mau di samping gua sampai sekarang"

"Hmm iya sama-sama tenang aja gua pasti selalu ada buat lu kok,emang kenapa"

"Kalau andai gua gak suka lu,terus gua homo lu gimana"

"Gua gak terima,lu gak boleh homo,lu boleh gak suka gua tapi jangan homo ngerti gak lu"

"Ha?"

"Pokoknya gua anggap lu ngerti sampai lu gak ngerti liat aja,hidup lu gak gua buat tenang paham lu"

"Hmm lu kenapa gak terima gua homo"

"Sayang aja populasi seganteng lu harus homo"

"Hei! kok gitu maksudnya,emang gua ganteng"

"Hmm mikir aja sendiri lu ganteng apa gak,udah di ngomong nanya lagi ngeselin kebiasaan tau gak lu"

"Iya maaf,gua gak bermaksud kayak gitu"

"Hmm yaudah sebelum di ngomong di pikirin dulu ok"

"Ok"

"Sekarang kita mau ngapain"

"Terserah lu tugas gua menemani lu doang,selebihnya gua serahin ke lu"

"Hmm yaudah kalau gitu nanti gua antar lu pulang"

"Ok,terserah lu"

***

Dan akhirnya vito mabuk dan setelah mabuk vito memanggil supir peganti setelah supir peganti datang vito dan denisa di dalam mobil,tanpa sadar denisa sedang melihat ke arah jendela dan kepala vito jatoh ke pundak denisa dan denisa hanya diam dan gak bisa berkata apa-apa,muka denisa memerah dan setelah sampai rumah denisa,vito di bawa dan setelah itu vito tidur di kamar tamu sedangkan denisa di kamarnya,setelah denisa selesai mandi denisa memikirkan vito terus apa vito tidak apa-apa dan vito gak bangun dan akhirnya denisa mencoba tidur dan gabisa setelah itu denisa tetap gabisa tidur kebesokan paginya di meja makan dengan udah rapi-rapi dan mata panda denis turun dari kamarnya...

***

"Pagi ma"

"Hehe muka lu kenapa"

"Eh?gapapa kok emang kenapa"

"Beneran gapapa itu lebar banget bawah matanya,kaya panda"

"Hmm diam lu panda-panda dasar nyebelin"

"Hehe dasar lucu,kalau ada apa-apa bilang gua ok (senyum)"

"(Nunduk) ok"

***

Setelah semuanya sedang makan,keluarga denisa pada hari itu berbeda sekali nuansanya dan denisa merasa senang setelah itu denisa merasa vito orang yang baik,walau dia ada keanehan seperti dia bilang dirinya homo tetapi,denisa tetap sayang vito walau dia aneh setelah selesai makan denisa dan vito keluar dari rumah dan setelah itu naik mobil,dan didalam mobil denisa peluk vito...

***

"Makasih ya vito"

"Ha? buat apa"

"Iya buat semuanya"

"Hmm apaan sih gua gak ada ngelakuin apa-apa kok,dan kenapa lu terus-terus serang gua kayak sekarang sih,hmm"

"Hmm maaf gak bermaksud gua cuman gatau harus membalas dengan gimana jadi gua peluk lu aja,maaf kalau itu bisa di bilang tindakan menyerang gua gak bermaksud gitu beneran"

"Hmm lu gak perlu balas apa-apa sama gua jadi cukup dengan lu ada disamping gua udah cukup,dan gua senang setiap lu melakukan apapun buat gua,dan soal serangan itu gua senang tapi terlalu mendadak jadi kadang bingung harus gimana dan kadang takut salah pegang"

"Haa? oh gitu,yaaa maaf kalau gitu gua gak akan gitu lagi"

"Hmm gapapa kok gua senang cuman yang tadi gua bilang,bingung harus berbuat apa sekali lagi makasih denisa sayang,sekarang ke kantor ya"

"Iya,tapi gua takut"

"Kenapa takut"

"Yah takut di ngomongin orang"

"Tenang aja ada gua kok"

"Ok"

***

Saat sampai di kantor semua pada meliat denisa,dan denisa hanya bisa mengkerutkan keningnya dan setelah itu vito melihat denisa dan pegang tangan denisa,dan denisa kaget dan langsung melihat ke arah vito dan setelah itu vito membawa denisa ke kantor dan saat di kantor...

***

"Gua gemetar banget pegang tangan lu"

"(Peluk) Makasih ya (nangis)"

"Eh,,kenapa lagi"

"Gapapa gua cuman senang aja ada lu di hidup gua,sekali lagi makasih"

"Iya sama-sama gua juga makasih kok"

"Iyaudah kalau gitu,hmm lu boleh kerja lagi"

"Iya lu juga semangat kerjanya ya (senyum)"

***

Denisa tersenyum pada vito dan keluar dari ruangan vito dan vito sangat merasa mati rasa,karena denisa terus-terusan menyerang vito dan setelah itu vito merasa jantungnya berdegub dengan kencang beda seperti biasanya,setelah itu vito hanya diam dan kembali bekerja tetap gabisa dan saat denisa duduk diruangnya,semua pada melihat denisa tapi denisa bersikap cuek setelah itu jam makan denisa makan sendiri di kantin vito datang dan duduk bersama denisa,dan denisa kaget dan berkata...