"Pa ada apa sih denisa gak ngerti"
"Kalian udah saling kenal ya jodoh banget kalian"
"Hmm maksudnpapa apa aku gak ngerti"
"Hmm maksudmya gimana sih om maaf,saya gak tau"
"Hmm orangtua kamu sama om udah kenal dari sekolah dan kami mau menjodohkan kalian berdua,kalian dari kecil udah dijodohin"
"Haa,gimana pa maksudnya asli denisa masih bingung dan pusing banget"
"Hmm jadi kamu sama vito udah berjodoh sayang dari kecil orangtua vito itu sahabat papa di sekolah makanya papa percaya kalau kamu sama vito berjodoh sayang,paham kan"
"Haa,kacau kenapa bisa gini sih pa (pegang pala)"
"Loh emang kenapa sayang,kamu gak suka vito,vito kenapa dengan denisa"
"Haa,bukan gitu om,,tapi"
"Denis itu kan (tutup mulut dan melihat vito)"
"Iya om kita masih kenal kita butuh waktu kita gabisa langsung nikah gitu,om dan tante mau kan kasih kita waktu untuk mikir karena kita masih mudah dan mau membangun karir kita masing-masing"
***
Denisa yang mendengar itu sangat senang dan langsung peluk vito,sedangkan vito di peluk denisa hanya diam dan setelah itu acara makan keluarga sudah selesai,setelah selesai keluarga vito dan denisa pulang kerumah masing-masing setelah sampai rumah vito telepon denisa,tapi denisa gak jawab karena denisa sedang bersih-bersih setelah bersih-bersih denisa melihat hp dan menelpon vito...
***
"Vito,maaf banget ya jadi kacau gini"
"Hmm kacau gimana"
"Iya gua kan cuman karyawan lu dan gua gak ngarep lu bakal suka gua kok,dan lu bisa membatalkan pernikahan aneh ini"
"Gak tenang aja gua juga suka kok sama lu,saat ini sebagai teman dulu gapapa ya kita mulai dari 0"
"Tapi gua kerja di satu tempat yang sama kayak lu,kan perusahaan lu gak menerima orang yang pacaran di dalam perusahaan"
"Selagi gua bosnya,gak akan ada yang berani sama lu tenang aja ok"
"Hmm lu mah selalu mengampangkan sesuatu ya,hmm yaudah deh kalau gitu gua tidur ya maaf untuk hari ini,gua juga ga nyangka sama hari ini masih gak habis pikir sama hari ini"
"Hmm ok,maaf juga kalau gua ada salah ngomong ya"
"Iya gapapa kok santai aja"
***
Denisa dan vito mengakhiri telepon mereka saat vito mau tidur bimo ingin telepon vito,setelah di pikir-pikir bimo mengurungkan niatnya dan besok aja memberi kejutan kepada vito,kebesokan harinya di meja makan...
***
"Pagi ma"
"Pagi sayang,sarapan sayang"
"Iya ma"
"Sayang kamu kerja dimana sih"
"Hmm mama jangan marah ya denisa kerja di kantor vito,tapi denisa belum ngenal vito dan gatau juga kalau memang vito yang menjadi tunangan denisa,maaf ma"
"Hahahaha gapapa sayang mama senang kamu kerja sama vito jadi perasaan mama aman dan lega sayang"
"Haa,maksud mama gimana"
"Iya sayang mama senang kamu kerja sama vito"
"Kenapa ma"
"Yah seperti yang mama bilang kamu kerja sama calon suami kamu sendiri jadi mama aman dan tiap hari,vito sama kamu bisa mangkin dekat dan tiap hari vito anterin kamu pulang sayang itu yang mama harapkan sayang"
"Hmm yaudah ma kalau gitu denisa pergi ya ma bye"
***
Saat denisa keluar dari rumah,denisa kaget melihat mobil seseorang lalu denisa menghampiri mobil itu dan berkata,saat ingin berkata pemilik mobil itu membuka kaca dan denisa sangat kaget dan berkata...
***
"Loh vito kok ada lu di sini"
"Naik aja,ada yang mau gua ngomongin sama lu"
***
Denisa naik ke mobil vito dan setelah duduk vito menyodorkan kopi kesukaan denisa kepada vito dan denisa kaget...
***
"Hmm kenapa"
"Minum kopinya mumpung masih segar"
"Makasih,berapa biar gua bayar"
"Heh! lu menghina gua,gua kan bos lu masa lu mau bayar bos lu sih"
"Hmm maaf gua gak bermaksud gitu"
"Yaudah lupakan aja oh ya ada yang mau gua ngomongin ke lu"
"Hmm apa"
"Lu kan kerja di kantor gua,jadi tiap hari gua jemput lu ya"
"Haa,kan rumah lu sama gua jauh dan yang gua bingung lu tau darimana rumah gua"
"Soal itu orangtua kita emang udah merencanakan menjodohkan kita,dan gua gabisa nolak demi orangtua gua bahagia"
"Tapi tunggu deh boleh gua tanya"
"Boleh,tapi tunggu boleh sambil jalan gak,biar cepat aja maksud gua"
"Hmm,boleh kok"
"Iyaudah kalau gitu gua jalan,lanjut lagi ngomongnya"
***
Vito sambil jalan menuju ke kantor denisa terus berbicara kepada vito sampai kopinya habis,setelah itu vito tersenyum kepada denisa dan menawarkan kopi lebihnya kepada denisa,dan denisa hanya diam dan kaget sedangkan vito hanya senyum saja setelah sampai di kantor denisa turun dan vito parkir mobil,setelah itu denisa di ajak jalan-jalan keliling kantor setelah selesai keliling,denisa di suruh ke kantor vito dan setelah itu denisa masuk ke kantor vito...
***
"Permisi (toktok ketuk pintu ruangan)"
"(Menengok pintu dan tersenyum) Iya masuk"
"(Masuk ke dalam ruangan) Ada apa bos"
"Eh kok lu tau panggilan gua disini"
"Hmm emang mau di panggil apa masa vito kurang ajar dong,gua sama lu"
"Hmm suami gitu,eh gimana bercanda oh iya lu udah di ajak kelilingkan"
"Hmm udah kok emang kenapa"
"Gapapa gua cuman nanya aja kok,kalau masih ada yang lu bingungin lu boleh tanya ke gua ya"
"Iya,tenang aja"
"Iyaudah kalau gitu lu boleh balik ke kantor lu kok"
"Hmm makasih ya"
"Iya sama-sama"
***
Denisa keluar dari ruangan vito sebelum keluar vito memanggil denisa,dan denisa gak jadi keluar dan menghampiri vito dan duduk di depan vito...
***
"Denisa"
"Iya"
"Makan bareng ya"
"Iya,bawel banget sih"
"Kalau gak ngerti nanya ya"
"Iya gua langsung nanya lu,biar ngerti siapa tau gua punya perusahaan juga,nanti perusahaan kita bersaing ok"
"Hmm nanti pulang bareng ya"
"Ok,yaudah kalau gitu gua keluar ya bye"
"Bye"
***
Denisa keluar dan setelah denisa keluar,ada yang masuk ke ruangan vito saat vito senyum dan melihat dan ingin memanggil denisa ternyata bukan denisa melainkan bimo vito yang melihat itu langsung kaget dan gak bisa berkata apa-apa yang langsung meluk vito di dalam kantornya,vito yang melihat itu kaget dan bingung lagi harus berbuat apa niatnya ingin melupakan bimo tapi sekarang melainkan bimo malah balik ke indo dan vito bingung kenapa bimo balik dan apa alasan bimo balik setelah itu bimo duduk di kantor vito dan berkata dengan vito...