Chereads / Cinta tak harus saling memiliki / Chapter 5 - 5.pengaturan kencan oleh kedua belah pihak

Chapter 5 - 5.pengaturan kencan oleh kedua belah pihak

"Sar,cowo itu siapa"

"Ooo vito,kenapa emang"

"Hmm lu kenal dia darimana"

"Dari kafe itu kenapa emang"

"Hmm dia orang baik kan bukan yang macam-macam,gua cuman takut lu kayak kemarin lagi,karena sampai tuh orang ketemu gua habis dia gua buat"

"Gak kok sar,makasih ya lu udah pengertian sama gua"

"Iya,yaudah kalau gitu hari ini gua pulang ya gua banyak tugas,gua gak enak sama lu dan takut ngerepotin lu juga"

"Hih ngomong apa sih sari,mana ada kan gua senang banget kalau ada lu dirumah gua gimana deh lu"

"Hmm yah gapapa gak enak aja karena lu dan orangtua lu baik banget sama gua"

"Hmm yaudah kalau gitu hati-hati ya"

***

Sari pergi dari rumah denisa setelah itu denisa masuk kerumah saat masuk rumah papa dan mama denis memanggil denisa...

***

"Sayang kok pulangnya malam,kamu pulang sama sari kan"

"Iya denisa sama sari kok ada apa ma"

"Gapapa mama senang kamu gak kenapa-kenapa sayang dan baik-baik aja"

"Hmm mama terlalu khawatir sama denisa,denisa gapapa ma beneran deh"

"Iya sayang bagus deh kalau kamu gapapa"

"Iyaudah ma denisa ke kamar ya bye mama"

"Bye sayang"

***

Denisa ke kamarnya dengan senyum-senyum habis ketemu vito,setelah itu denisa mandi dan hpnya berbunyi setelah selesai mandi denisa pake baju dan mengambil hpnya dan ada pesan dari vito dan denisa merasa senang akhirnya mengirim pesan kepada vito...

***

"Hi vit,maaf ya gua abis bersih-bersih ada apa"

"Iya gapapa kok,tadi gua mau nanya lu udah sampai rumah belum,dengar lu abis bersih-bersih gak jadi khawatir lega perasaan gua tiba-tiba"

"Hmm makasih udah khawatir sama gua"

"Iya sama-sama yaudah kalau gitu gua tidur ya bye,semoga besok bisa ketemu lagi"

"Iya gua harap gitu"

"Oo iya gua mau nawarin lu sesuatu"

"Hmm apa tuh"

"Kalau lu kerja di perusahaan gua setim sama gua mau gak"

"Haa,yakin gua jadi gak enak sama lu kan pendidikan gua gak tinggi dan gua juga pas-pasan lu tau sendiri"

"Hih,,lu ngomong apa sih jangan ngomong gitu ah"

"Hmm kenapa sih kan emang kenyataan"

"Iya karena gua kan gak kuliah,cuman lulusan SMK doang yah tau sendiri lulusan SMK kan beda dengan pola pikir kuliah"

"Ga kok gua yakin lu beda"

"Hmm makasih ya lu selalu baik sama gua,tapi gua selalu merepotkan lu"

"Hmm sejak kapan gua pernah marah lu repotin malah gua senang"

"Kenapa lu senang bingung gua"

"Hmm senang kenapa"

"Iya senang aja ada yang peduli sama gua,gua kira selama ini gak banyak yang peduli sama gua"

"Denisa untuk di peduliin orang lu gak perlu gitu,sifatnya lu menyenangkan kok kenapa lu harus merasa lu sedih gak ada teman,selama ada gua pasti lu ada yang perhatiin kok tenang aja"

"Makasih ya gua cuman gamau ngerepotin lu,karena gua tau lu orang baik dan sibuk jadi gua gamau ganggu hidup lu,hidup lu sama gua berbeda jauh banget kadang gua iri sama lu,yang ada pencapaian sendiri"

"Gaklah lu terlalu berlebihan gak kok,gua sama lu sama aja sama-sama manusia iya kan besok kita ketemu di kafe,bawa data diri lu ya,gua mau liat sebagai kebutuhan perusahaan gua aja sih lebih tepatnya"

"Ok sekali lagi makasih ya vito kalau ga ada lu,gua gatau lagi harus terimakasih sama siapa karena hari ini,lu banyak banget bantuin gua"

"Iya suka berlebihan deh lu,yaudah gua tidur ya ngantuk bye"

"Bye selamat malam"

"Iya selamat malam sampai jumpa besok"

***

Vito dan denisa mengakhiri chat mereka dan mereka berdua sama-sama tidur dan setelah tidur kebesokan paginya di meja makan,denisa memakai baju dengan rapi sampai papa dan mamanya bingung denisa mau ke mana dan mama berkata…

***

"Sayang kamu mau ke mana"

"Mau kerja ma kenapa emang ma"

"Ooo sama siapa"

"Sama sari ma"

***

Sebelum di meja makan denisa sudah lebih dulu teleponan dengan sari tentang kejadian hari ini walau sari kaget dan bingung serta senang sari udah mau keluar rumah dan beradaptasi kepada oranglain lain,sari tetap khawatir kepada denisa takut ada sesuatu yang tidak diinginkan terjasi lagi pada denisa,dengan kepercayaan denisa buat untuk sari,akhirnya sari luluh dan setelah itu sari sudah menunggu denisa di luar rumah,dan denisa tersenyum dan sudah selesai sarapan setelah itu denisa membawa sarapan untuk sari yang dia bohong untuk dirinya,walau papa dan mamanya cemas yang penting ada sari,denisa pamitan dan keluar dari rumah dan mengampiri sari..

***

"Denisa orangtua lu beneran tau kan kalau lu kerja dan lu gak bohongkan"

"Iya bawel masa orangtua gua taunya gua bohong ada-ada aja lu"

"Hmmm lu kerja dimana sih heran gua jangan bilang,cowo kemarin"

"Iya kok lu tau"

"Duh denisa bukan apa ya,gua gatau itu cowo siapa dan kenapa lu dekat banget sama cowo itu heran gua"

"Hmm dia baik kok sar udah yuk,dia udah tunggu gua di kafe gua gamau dia tunggu yuk"

"Hmm ok janji jangan macam-macam kalau ada apa-apa telepon gua ok"

"Iya sari mau berapa kali lu ngomong sih heran gua"

"Hmm rese lu di kasih tau gamau dengar gua tuh khawatir sama lu tau"

"Makasih sari(peluk) gua juga khawatir sama lu yaudah yuk"

"Ok"

***

Sari menemani denisa pergi ke kafe,setelah itu sari meninggalkan denisa di kafe,setelah denisa masuk sedangkan sari pulang dan denisa bertemu dengan vito,dan setelah itu vito menjelaskan tentang perusahaanya denisa dari gak tertarik jadi tertarik setelah itu denisa diterima kerja denisa sambil melihat jam berpamitan dengan vito dan gak sabar ketemu dengan vito,walau vito mau antar denisa pulang,denisa gamau dan tetap bisa pulang sendiri karena itu setelah denisa pulang gak lama vito juga pulang karena ada janji perjodohan dari orangtuanya setelah itu waktu sudah malam dan denisa pulang begitu denisa sampai dirumah papa dan mama denisa menyuruh denisa mandi dan setelah mandi mereka pergi ke restaurant yang udah mereka pesan setelah itu denisa duduk sedangkan vito di toilet setelah itu denisa ke toilet dan tidak bertemu dengan vito,saat denisa balik denisa bingung kenapa vito duduk sebelah denisa sedangkan vito juga bingung kenapa ada denisa ditambah orangtua mereka kenapa seperti dekat sekali setelah itu denisa dan vito memberanikan diri untuj nanya tapi kedua orangtua mereka malah senang dan tersenyum dan tanpa sadar orangtua mereka berkata bahwa mereka….