Untuk itu Al tidak ikut study tour dan memilih untuk membantu orang tuanya. Saat persiapan akan berangkat ke Jawa barat Al membantu aku untuk menyiapkan segala kebutuhan. "Kurang apa barangmu yang belum tersedia?" tanya Al. "Sudah Al sepertinya sudah lengkap" jawab aku. Ia juga mengantarkan aku untuk ke pusat oleh-oleh yang akan aku berikan kepada kelauargaku di Jawa barat. Oleh-oleh yang aku beli adalah keripik tempe khas daerah sini.
Perjalanan ke Jawa barat kami mulai pukul tiga pagi melewati arah kabupaten. Kami sempat beristirahat di salah satu bendungan yang bernama bendungan karang kates untuk makan sarapan. "Ini lho anak-anak yang namanya bendungan Karangkates" ucap Ibu. "Indah ga Bu pemandangan di sini" ucap adik. "Bersejarah sekali ya Bu" ucap aku. Setelah itu pukul enam pagi kami kembali melanjutkan perjalanan selama di mobil aku hanya tidur.
Perjalanan sangat panjang dan lama melewati beberapa kota karena perjalanan kami ini dari arah timur ke barat sehingga begitu lama. Kami juga beberapa kali mampir ke pom bensin untuk beristirahat. Sesampainya di daeah Jawa tengah kami mampir untuk mencoba es dawet putih. Rasanya ternyata sangat segar dan berbeda dari es dawet pada umunya. Di sana kami juga membeli sosis telor yang rasanya sangat enak. Saat kami makan ayahku beristirahat untuk tidur karena perjalanan jauh ini hanya ayahku saja sopirnya. Setelah ayahku tidak mengantuk lagi kami melanjutkan perjalanan lagi.
Sesampainya di Yogyakarta kami memilih untuk menginap di salah satu hotel yang lumayan murah."kita lebih baik beristirahat terlebih dahulu semalam ini" ucap ayah aku. "Ya sudah kita sewa penginapan saja, sekalian jalan-jalan di pasar yang khas ini" ucap ibu. Di sana kami mulai membersihkan diri karena badan terasa berkeringat seharian tidak mandi. Namun di saat mandi ada kejadian yang aneh. Saat itu aku masuk kamar mandi dan meletakkan cincin emas ku di paku dinding nomor dua. Setelah itu aku langsung mandi dan tiba-tiba saat sudah selesai cincin tersebut berpindah ke palu nomor tiga. Aku yang terkejut langsung segera keluar kamar mandi. Setelah itu aku dan keluargaku keliling pasar Malioboro Yogyakarta.
Disana ketika malam terlihat sangat ramai dan penuh pengunjung. Kami juga makan malam di salah satu restoran nasi goreng di sana. Rasa nasi goreng di sana menurutku sedikit aneh karena mungkin tidak cocok dengan selera lidahku. "Kenapa ya rasa makanannya sedikit aneh" ucap aku. "Iya kak rasanya seperti makanan yang hambar" jawab adik aku. "Ya sudah letakkan saja jika tidak mau menghabiskan" ucap ibu.
Setelah kami makan malam kami mengunjungi salah satu pusat kerajinan tangan berupa gantungan kunci dan membeli beberapa. Kemudian kami kembali ke penginapan untuk beristirahat karena besok pagi mulai berangkat lagi. Semalaman kami beristirahat, ketika pagi kami langsung melanjutkan perjalanan. Ternyata perjalanan pagi di Yogyakarta ini sangat padat kendaraan sehingga kami terjebak macet beberapa jam. Setelah itu kami lanjut melewati pegunungan yang sangat sepi, pemandangan di sana juga masih alami pohon semua. Ibuku berkata kita harus banyak-banyak berdoa ketika di kota orang lain.
Banyak pemudik yang mengalami kecelakaan juga di hari itu. Memang jalanan hari itu begitu ramai pemudik dari berbagai daerah. Ibuku juga menyarankan ayahku untuk pelan-pelan saja saat berkendara. Siangnya kami mampir ke salah satu restoran Padang dan soto yang ada di sana. Meskipun masakannya tidak begitu enak namun masih bisa diterima oleh lidahku. Kemudian kami sempat tidak tahu arah dan jalan. sehingga, kami mencoba untuk bertanya warga sekitar tentang jalan yang akan kami tuju.
Memang sedikit bingung karena ini pertama kalinya aku mudik melewati jalan tol. Dan ini merupakan pertama kalinya aku mudik menggunakan mobil pribadi. Meski sedikit tersesat kami bersyukur masih bisa melanjutkan perjalanan. Hingga akhirnya kami sampai di rumah kakek ku di Jawa barat. Ketika sampai kami langsung di persilahkan untuk istirahat di salah satu kamar kosong."tidur di sini saja ya istirahat dulu pasti lelah" ujar saudara aku. Kedatangan kami membuat saudara-saudara bahagia. Di kota ayah ku ini tidak terdapat air putih, masyarakat di sini sudah biasa meminum teh tawar untuk sehari-hari. Karena kami tidak terbiasa meminum teh tawar sehingga kami merebus air mineral sendiri untuk di minum. Untuk masakkan di sini lebih suka makan ikan-ikanan karena memiliki banyak kolam ikan.
Kakek ku tampak senang ketika ayah aku datang wajar saja ayah adalah anak keenam sekaligus anak terkahir dalam keluarga ini. Pantas saja ayah ku memiliki sifat manja yang berlebihan dan sedikit menyebalkan. Hari ini kami beristirahat penuh karena merasa lelah sekali dan kami persipaan untuk mengunjungi makam nenek aku di sore hari nanti. Saat sore tiba kami langsung ke makam di sana kami mendoakan nenek. "Jangan lupa doakan nenekmu Talitha dahulu beliau lah yang pernah menggendong kamu" ucap ibu. "Baik Bu" jawab aku. Pulangnya badan ku penuh benjolan merah akibat di gigit nyamuk di makam tadi. Setelah itu aku langsung mandi dan memberikan obat oles untuk bekas gigitan nyamuk ini.
Keesokan harinya aku memberikan sekardus oleh-oleh yang aku bawa dari Jawa timur. Ternyata keluargaku sangat menyukai keripik tempe ini karena di Jawa barat belum pernah ada yang mencicipi makanan ini. Aku senang ketika keluargaku menyukai makanan yang aku bawa ini. Di hari itu kami juga mencoba membakar ikan yang kami pancing sendiri. Rasanya enak sekali membakar ikan hasil pancingan sendiri karena masih segar dari kolamnya. Aku juga di kenal kan dengan kekasih kakak aku yang ada di sana. "Dik, ini lho pacar baru aku yang sudah aku tunang saat ini" ucap kakak aku. "Wah selamat kak semoga lancar sampai hari bahagianya" jawab aku.
Kekasih kakak ku ini adalah anak dari keluarga yang berada yang memiliki lima belas kolam ikan dan pabrik konveksi seragam yang lumayan besar. Bahkan ia memiliki studio sendiri di dalam rumahnya. Kami senang saat kami akan memiliki calon saudara sepertinya. Setelah makan malam kami beristirahat. Aku beristirahat sambil menonton televisi hari ini. Karena aku rindu menonton televisi di rumah. Rasanya udara disini berbeda dengan di Jawa timur. Suhunya sangat panas sekali sehingga membuat aku setiap jam merasa kehausan. Pantas saja di dalam kulkas selalu ada berbagai macam es yang di sediakan.
Setelah itu keesokan harinya aku di ajak pergi berjalan-jalan ke salah satu pasar Minggu yang berada di sana. Kami langsung saja di belikan berbagai macam pakaian yang harganya sangat murah. Setelah itu kami juga ke toko pakaian terbesar di sana. Di sini aku membeli sebuah sweater dah jaket yang harganya sangat murah berbanding terbalik dengan di Jawa timur. Seperti memang karena di sini adalah pusat pakaian sehingga harganya masih begitu terjangkau.
Adik ku juga membeli sebuah sepatu di sini karena modelnya yang elegan sehingga terlihat menarik. Setelah berbelanja kami pulang dan kekek ku membelikan aku sebuah jam tangan sebagai hadiah kenang-kenangan."Talitha ini jam tangan dari kakek di terima dan di jaga ya" ucap kakek. "Baik kek terimakasih ya" jawab aku. Aku sangat senang hadiah ini karena kakek ku adalah orang yang sangat memanjakan aku mulai aku bayi. Aku memang saat bayi sempat tinggal di sana beberapa tahun bersama kakek dan nenek ku. Setelah itu aku kembali ke Jawa timur karena ayah ku bekerja di salah satu kantor yang berada di sini. Sehingga memang aku dari kecil terbiasa pindah-pindah rumah. Namun, aku sangat senang memiliki banyak pengalaman seperti ini. Aku lah saksi orang tua ku dalam jatuh bangun untuk bertahan hidup dan menghidupi aku.
Saat sampai di rumah aku bersiap-siap untuk mengemasi barang karena tidak terasa sudah satu minggu di sini. Sehingga lebaran ini sudah cukup untuk keluarga ku berkunjung. Saat berpamitan aku mendapat banyak amplop dari saudara-saudara ku disini. "Talitha sini dulu, ini ada titipan dari saudara-saudara tidak banyak tapi di terima ya" ucap salah satu saudara aku. "Ya ampun repot-repot sekali, ucapkan terimakasih untuk semua ya" jawab aku. Aku bersyukur mendapat keluarga yang sangat baik kepadaku meskipun kami jauh namun, kami tetap menjalin hubungan keluarga yang baik.
Saat perjalanan pulang jalanan tampak sedikit sepi daripada saat berangkat saat itu. Walau cuaca sedikit mendung tetapi masih beruntung tidak hujan lebat yang menyebabkan kami tidak bisa melanjutkan perjalanan ini. Istirahat pertama kami yaitu di pom bensin yang merupakan rest area di sebuah jalan tol. Disini ayah ku membeli kopi sedangkan aku dan adik-adik ku membeli mi seduh. Malam ini sedikit turun hujan sehingga kamu tetap tinggal di dalam mobil. Saat di dalam mobil masih terasa sangat dingin sehingga aku memakai jaket, kaos kaki dan selimut supaya tidak kedinginan.
Saat hujan reda kami melanjutkan perjalanan pulang dengan keterbatasan cahaya kami tetap berusaha melihat petunjuk di jalan tol tersebut. Setelah sampai di Yogyakarta kami kembali beristirahat namun bedanya kami malam itu tidur di sebuah masjid yang besar. Setelah itu pagi harinya kami melanjutkan perjalanan hari ini cuaca sangat cerah dan indah. Karena itu aku dapat melihat pemandangan jalan dengan sangat jelas dan indah aku juga sempat membuat Vidio singkat perjalanan. Kami juga sempat berfoto di setiap daerah yang kami kunjungi. Ketika kembali ke Malioboro kami mampir ke pasar lagi untuk membeli oleh-oleh.
Kali ini aku membelikan Al sebuah baju khas Jogja sebagai pengganti hadiah ulang tahun. Setelah berbelanja langsung saja aku perjalanan lagi dan kami berencana makan bakso khas Jawa tengah yang terkenal. Pada pukul sepuluh pagi keesokan harinya aku sudah sampai di rumahku kami langsung saja beristirahat. Sorenya Al memberiku pesan bahwa keluarganya mengundang aku untuk makan bersama di rumahnya. Sebenarnya aku sudah lelah namun, aku tidak ingin mengecewakan Al dan keluarganya."Talitha datang kerumah ya di undang orang tua aku nih" ucap Al. "Baik Al aku bersiap-siap terlebih dahulu ya" jawab aku.
Sehingga aku menerimanya dan aku mulai bersiap-siap. Setelah siap aku langsung menuju rumah Al. Tampak dari kejauhan Al sudah menunggu ku di depan gangnya. Kami langsung bersama kerumahnya yang sudah ramai dengan keluarganya. Hari ini ayah dan ibu Al menyambut ku dengan baik. Perasaan takut ku yang awalnya sangat menggebu-gebu kini berubah mulai tenang melihat ke ramah an ayah dan ibu Al. Setelah itu kami makan bersama sambil mengobrol. Kaluarga Al meninggalkan aku dan Al di ruangan itu. Hal ini membuatku sedikit canggung dan tidak enak dengan keluarganya.
Setelah itu hujan turun sangat deras sehingga aku tidak bisa pulang. Keluarga Al juga menyarankan agar aku tetap tinggal di sini sambil menunggu hujan reda. Setelah hujan mulai reda aku langsung berpamitan dan segera pulang. Al mengantarkan aku pulang dan menyuruh aku segera beristirahat. Saat Al hendak pulang aku memanggilnya dan menyuruh ia tunggu sebentar. Setelah itu aku berikan kaos dan gantungan kunci sebagai oleh-oleh untuknya. Al tampak sangat senang dengan hadiah itu. Setelah itu aku langsung mandi dan beristirahat penuh karena selama perjalanan aku kurang nyaman tidur. Saat terbangun hari masih menunjukkan pukul satu malam, aku terbangun karena merasa lapar sehingga aku ke dapur untuk membuat mi instan dan makan sambil menonton televisi.