Saat aku masuk kelas, ternyata di kelas masih sangat sepi. Aku langsung duduk sambil menunggu teman-teman datang. Tiba-tiba di grup WhatsApp guru aku mengumumkan bahwa harus berkumpul di dekat lapangan. Langsung saja aku menuju lapangan dan di sana sudah ada teman-teman yang menunggu.
"Talitha darimana saja kamu?" Tanya Hana. "Tadi aku ke kelas terlebih dahulu karena aku kira harus ke kelas" ucap aku. "Oww iya memang tadi infonya sangat terlambat dari pihak sekolah" ucap Hana. Setelah itu guru aku selalu mengumumkan bahwa hari ini tidak ada mata pelajaran karena akan di adakan acara menyambut presiden di jalan raya.
Setelah itu berjalan ke jalan raya bersama-sama dengan teman satu sekolah. Saat itu udara sangat panas. Matahari terik menyengat tubuh. Aku mencari tempat teduh di bawah pohon supaya tidak terlalu kepanasan. Jalan raya penuh sekali dengan anak-anak. "Talitha apakah kamu tidak merasa lapar" tanya Nai. "Lapar sih tapi sepertinya tidak ada warung yang buka" ucap aku.
Seketika ada ibu-ibu berjualan keliling. "Rotinya dik, masih baru dan panas" ucap ibu tersebut. "Berapa ibu harganya?" Tanya aku. "Harganya 2000 dik" ucap ibu. "Saya beli 5 bu" ucap aku. Akhirnya aku beli dan membagikannya kepada teman-teman aku. "Kalian mau gak?" Tanya aku. "Aku mau Talitha 2 saja" ucap Wulan. Aku membagikannya kepada teman-teman.
Tidak lama dari itu mobil para polisi yang mengawal sudah berdatangan. Presiden dari dalam mobil sudah melambaikan tangan. Kami langsung saja mengibarkan bendera merah putih. Setelah acara menyambut presiden sudah selesai, guru aku menyarankan untuk kembali ke sekolah. "Silahkan kalian kembali ke sekolah ya anak-anak" ucap guru aku. "Baik bu" ucap aku.
Ketika sampai di sekolah para OSIS tampak sibuk menyiapkan panggung.
Tampak sangat terkoordinir sekali persiapannya. Sound system juga sudah siap di pinggir panggung. "Talitha sepertinya akan ada acara sebentar lagi" ucap Nai. "Iya nih sangat tertata sekali panggungnya" ucap aku. Kemudian aku langsung ke kelas dan memulai pelajaran seperti biasanya. Pelajaran pertama ini di sambut dengan matematika yang merupakan pelajaran tersulit.
Saat bel istirahat berbunyi, aku langsung memakan bekal yang telah aku bawa dari rumah. "Bekal apa kamu Talitha?" Tanya Nabila. "Nugget nih kamu mau?" Ucap aku. "Tidak terimakasih" ucap Nabila. Aku lihat teman-teman tampaknya asyik dengan circle mereka masing-masing. Sedangkan aku tidak memiliki satu pun teman yang benar-benar selalu ada untukku. Namun, aku tetap bersyukur masih memiliki teman yang suka menyapa aku.
Sepulang sekolah aku sangat antusias karena Al memberiku pesan untuk menjemput aku di sekolah. "Pulang jam berapa kamu?" Tanya Al. "Jam 12 kenapa Al?" Jawab aku. "Aku jemput ya kami bawa helm kan?" Jawab Al. "Iyah aku bawa helm" jawab aku. Akhirnya aku keluar pagar dan menunggu Al di depan gerbang. Teman-teman juga kebingungan melihatku karena biasanya aku langsung memesan ojek online.
"Talitha kamu tampaknya sedang menanti orang?" Tanya Nai. "Iya aku menunggu Al karena dia akan menjemput aku" jawab aku. "Wah enak sekali di jemput pacarnya" ucap teman-teman aku. Sambil berbincang-bincang sambil kami menunggu jemputan masing-masing. Tidak terasa tiba-tiba Al datang "Talitha ayo pulang" ucap Al. "Iya sebentar aku pakai helm dulu" jawab aku. Setelah itu aku langsung saja naik dan kami berjalan pulang. Saat di jalan Al bertanya "kamu lapar tidak?" Tanyanya. "Sedikit sih" jawab aku. "Ya sudah kita mampir beli bubur ayam dulu" ucap Al.
Sampailah di bubur ayam favorit kami ini lagi. Kami memesan dua porsi bubur spesial dan satu jeruk hangat. Tidak lama setelah itu datanglah pesanan kami dan kami langsung makan bersama sambil menceritakan kejadian-kejadian di sekolah kami masing-masing. "Talitha apakah kamu mengalami kesulitan di sekolah?" Tanya Al. "Tidak sih kenapa Al?" Jawab aku. "Tidak apa-apa aku hanya khawatir kamu mengalami kesulitan di sekolah karena sekarang kita kan terpisah" jawab Al.
Memang semenjak kami terpisah sekolah, kami saling mengkhawatirkan. Terkadang aku juga berpikir bahwa tidak ada teman yang selalu ada seperti Al di SMA ini. Namun aku tetap berusaha beradaptasi agar terbiasa dengan Suasana yang sekarang ini. Setelah kami makan langsung saja Al mengantarkan aku pulang ke rumah karena hari sudah mulai sore dan kami harus beristirahat juga. "Ya sudah ayo kita pulang sudah sore" ucap Al. "Iya ayo" jawab aku.
Saat sampai dirumah aku langsung pamit kepada Al dan Al langsung pulang kerumahnya. "Assalamualaikum ibu" ucap aku. "Waalaikumsalam, darimana saja ?" Ucap ibu. "Tadi di jemput Al jadi sedikit lama" jawab aku. Setelah itu aku langsung mandi dan membereskan kamar aku yang selalu berantakan. Setelah itu aku pergi ke ruang keluarga untuk menonton televisi sambil membaca tugas-tugas yang perlu aku selesaikan. Ternyata tugas untuk Minggu ini sangat banyak sehingga aku harus segera menyelesaikannya. Aku langsung menyalakan laptop dan mulai menyelesaikan tugas aku satu-satu.
Tidak terasa adzan magrib sudah tiba aku memutuskan untuk mengambil wudhu dan solat terlebih dahulu. Ibu aku juga menyuruh aku untuk makan malam terlebih dahulu. "Makan dulu Talitha nanti keburu dingin lauknya" ucap ibu. "Iya Bu aku makan sekarang kok" jawab aku. Kemudian aku melanjutkan mengerjakan tugas hingga pukul delapan malam. "Talitha aku rindu kenapa kamu tidak online (aktif)?" Pesan dari Al lewat chat. Aku membalasnya "maaf aku habis mengerjakan tugas yang menumpuk" ucap aku. "Ya sudah cepat istirahat dan tidur besok bangun pagi sekolah" ucap Al.
Kemudian aku segera tidur dan mematikan lampu kamar supaya tidur nyenyak. Keesokan paginya aku bangun langsung solat subuh setelah itu mandi. Segera aku siap-siap untuk bersekolah karena hari sudah mulai siang. "Talitha ayo segera siap-siap karena sudah siang" ucap ayah aku. "Iyah sebentar ayah aku memakai sepatu dulu" ucap aku. Setelah itu aku berangkat di antar oleh ayah aku dan sampailah di sekolah.
Saat sekolah lapangan sudah di penuhi siswa yang sedang menunggu acara dimulai. Saat aku baca tenyata acara tersebut adalah acara ulang tahun OSIS SMA. Aku juga ikut menunggu di pinggir lapangan bersama teman-teman kelas aku. Kemudian pembawa acara mulai membuka acaranya yang sangat meriah sekali. Penampilan pertama yaitu pembawaan lagi dari adik kelas. Aku sangat terpukau dengan suara merdunya dan lagu yang dibawakan menjadi lebih berkesan dan indah.
Kemudian penampilan kedua yaitu pembagian door prize. "Kamu dapat nomor berapa Talitha?" Tanya Nabila. "260 nih, semoga dapat hadiah" ucap aku. Pembawa acara mulai mengacak nomor dan mengambil beberapa kertas untuk di umumkan nomornya. Ternyata teman aku Nai mendapat door prize pertama.