Tidak lama kemudian aku menikmati liburan panjang di rumah karena menunggu pendaftaran SMA. Liburan kali ini aku hanya di rumah saja karena masih merasa takut dengan pendafataran SMA, terlebih nilai ku sedikit tidak memuaskan. Setelah itu mendekati hari purnawiyata aku mulai menyiapkan beberapa Persiapan yang aku butuhkan seperti kutek kuku, kalung, dan sepatu. Setelah itu aku juga mulai memakai skincare agar wajahku tampak bersih saat wisuda nanti.
Kemudian aku juga menyewa pakaian di salah satu salon dekat rumah ku. Aku mulai memilih dan mencoba beberapa kebaya yang ada di sana. Ketika sudah menemukan yang cocok aku langsung membuat booking an kepada pemilik salon. Setelah itu aku pulang dan langsung makan siang. Keesokan paginya aku berangkat pukul empat pagi untuk ke salonnya. Di salon sudah mengantre tiga orang. Setiap orang memakan waktu sekitar satu jam lebih. Aku sudah feeling bahwa aku akan terlambat pergi ke hotelnya. Namun, tidak apa-apa ini kan hanya wisuda tidak mungkin di marahi bila terlambat.
Setelah itu aku mulai di make up dan berganti kebaya kemudian langsung berangkat ke hotel bersama ibu ku. Di sana aku kesusahan berjalan karena tidak biasa memakai sepatu tinggi begitu juga ibu ku sehingga terkesan sangat lucu saat kami berjalan bersama. Sesampainya di dalam hotel sudah terlihat teman-teman duduk dengan rapi. Aku langsung melakukan pemotretan wisuda oleh fotrografer yang di sewa oleh sekolah ku. "Silahkan dik berfoto terlebih dahulu" ucap fotografer "baik kak" jawab aku.
Setelah pemotretan aku langsung duduk di bangku yang telah di sediakan oleh sekolahku sesuai nomor urut absen di kelas. Tampak juga pertunjukan adik kelas yang membawakan sebuah tarian dan nyanyian untuk persembahan kepada kakak kelas. Pada saat itu aku sedikit mengantuk karena mungkin tadi bangun terlalu pagi sekali. Namun, aku tetap menahannya terlebih saat ini sedang puasa sehingga aku juga sedikit lapar dan pusing. "Talitha mengapa kamu terlihat lelah?" Tanya hana. "Iya mungkin aku bangun terlalu pagi" jawab aku. "Ohhh begitu sabar ya sebentar lagi pulang kok" ucap Hana.
Setelahnya itu acara pengalungan medali sebagai tanda kelulusan oleh kepala sekolah. Di sini kami di panggil satu persatu untuk menerimaya dan melakukan pemotretan. Setelah selesai semua rangkaian acara aku berfoto-foto bersama teman sekelasku sebentar."ayo kita berfoto bersama untuk kenang-kenangan" ucap temanku. "Baiklah ayo mumpung masih ketemu dan berkumpul" ucap aku. Setelah itu aku pulang bersama ibu ku lagi naik mobil ojek online.
Wisuda kali ini tidak terlalu istimewa namun terasa spesial. Hal ini karena Al tidak hadir dalam acara wisuda ku ini karena ada urusan rumah yang lebih penting. Aku sedikit kecewa namun aku tidak sedih, lagian nanti siang Al juga menemui aku untuk menggantikan ketidakhadirannya tadi. Ketika sampai rumah aku langsung berganti pakaian dan membersihkan make up ku serta melepas hiasan-hiasan yang ada di rambut ku. Karena di sanggul, rambutku menjadi begitu kasar dan banyak yang patah. Sehingga aku langsung saja sekalian mandi dan keramas. Setelah selesai aku langsung istirahat siang sebentar.
Pada pukul tiga sore aku bertemu dengan Al dan Al tampak sedih karena tidak hadir kali ini."Al kenapa ada apa denganmu?" Tanya aku. "aku sedih sekali tidak dapat hadir di acaramu tadi" ucapnya. Aku mencoba untuk membuatnya tersenyum walau aku sedikit kecewa. Aku berkata bahwa Al bisa datang lagi nanti ketika wisuda SMA. Al berkata bahwa ia ingin segera membeli motor agar bisa membawaku kemana-mana."rasanya enak sekali jika aku memiliki sebuah sepeda motor untuk mengantarkan kamu kemanapun" Ucapnya . Aku memberinya semangat agar tetap bersabar dan berusaha, pasti suatu hari nanti kita akan bahagia seperti pasangan lain."semangat Al kita pasti bahagia kok" ucapku. "Terimakasih Talitha" jawab Al.
Setelah itu seperti biasa ketika bertemu dengan Al pasti selalu membeli makanan dan beberapa jajanan. Kemudian kami makan bersama sampai habis semua yang kami beli tak tersisa sedikit pun tujuannya supaya ketika pulang tidak berat membawa banyak barang bawaan.
Tak lama, di grup chat kelas mulai banjir kiriman foto tadi ketika wisuda teman-teman tampak sangat bahagia dengan kelulusan ini. Namun, ada satu berita gosipan yang di lontarkan sala satu teman aku. Ia menunjukkan foto seorang wanita dari kelas lain yang memakai kebaya dengan ada lekukan di bagian perutnya yang di tutupi oleh selendang.
Teman-teman berkata bahwa ia telah mengandung saat ini sehingga perutnya terlihat sedikit berisi."pasti dia sudah mengandung anak dari hubungan terlarangnya" ucap salah satu siswan. Banyak yang tidak percaya namun ketika melihat foto tersebut terlihat jelas bahwa wanita itu mengandung. Wanita ini terkenal karena cantik di sekolah ia juga memiliki pacar yang hubungannya sudah begitu lama mulai mereka duduk di sekolah dasar. Jadi siapa yang tidak mengenal ia dengan kepopulerannya yang mengikuti kumpulan anak hitz juga di sekolah. Namun, yang di sayangkan mengapa ia bisa hamil padahal ia terlihat seperti wanita polos yang baik-baik saja.
Namun aku sempat teringat bahwa setiap upacara saat aku pingsan dan di bawa ke ruang UKS aku selalu melihat wanita ini di UKS juga dengan alasan pusing dan tidak enak badan. Guru ku mengira selama ini ia sedang mengalami sakit maag. Tetapi baru aku ketahui ketika ia hamil di luar nikah seperti ini. Memang anak jaman sekarang ketika memiliki hubungan terkadang lupa dengan batasan yang mengakibatkan fatal bagi pasangan khususnya sosok wanita. Melihat hal ini aku menjadi sedikit takut dalam berteman dengan lawan jenis. Kemudian tidak lama dari waktu wisuda teman ku ini mengundang satu sekolah untuk datang ke acara pernikahannya tetapi anehnya keluarga dari kedua belah pihak tidak marah kepada anak-anaknya dan malah terlihat mendukung dan bahagia.
Sejak saat itu hilang lah kabar dari pasangan ini dan mereka juga hilang dari sosial media. Padahal sebelumnya mereka sangat eksis di dunia maya. Berita ini di sekolah tersebar dengan cepat khususnya kepada guru-guru yang tidak menyangka dengan hal tersebut. Wanita ini di mata guru-guru adalah sosok yang anggun mampir setiap lomba ia selalu ikut apalagi ajang modelling karena ia memiliki paras yang cantik dan mempesona. Sedangkan kabar dari sosok prianya dikabarkan tidak naik kelas sehingga ia tinggal kelas namun, ia memilih untuk tidak lanjut bersekolah. Sosok pria ini kabarnya bekerja merantai ke pulang Bali untuk mencari penghasilan yang lebih. Mereka menempati tempat tinggal ibu si wanita supaya tidak di bicarakan oleh tetangga-tetangganya.
Memang awalnya berat untuk mempublikasikan hubungan mereka yang sebenarnya namun lama kelamaan terlihat kembali postingan wanita ini sedang menggendong bayi kecil yang lucu dan menggemaskan. Di kolom komentarnya juga banjir doa dari teman-teman dan ucapan selamat atas kelahirannya itu. Tetapi dunia kita berbeda saat ini aku duduk di kelas SMA belajar dari pagi hingga sore sedangkan ia harus mengurus anaknya pagi dan malam. Bisa di bayangkan se berat apa menjadi sosok ibu di umur yang masih muda ini. Aku juga merasa bahwa ia adalah wanita hebat karena bisa mengahadapi cobaan sebesar ini. Tetapi, banyak juga komentar negatif tentang mereka sehingga sering mendapat cacian dan hinaan dari banyak orang.
Hari ini hari aku melakukan daftar ulang di SMA negeri yang saat ini aku duduki aku masuk lewat jalur prestasi kali ini dengan membawa sertifikat olimpiade fisika yang pernah aku menangkan. Di sini aku memilih ekstra dance yang sejak lama aku impikan. "Talitha mau ambil ekstrakurikuler apa?" Tanya salah satu guru. "Saya ingin mengikuti dance Bu karena saya suka menari" jawab aku. Selain hobby ku menari aku juga tertarik untuk mendalami dunia dance ini. Aku juga sempat berkeliling sekolah untuk melihat keadaan di dalamnya.
Sekolah ini lumayan besar dan asri karena di dekat persawahan yang penuh dengan pepohonan rindang. Jaraknya memang sangat jauh dari rumah ku dengan melewati pasar yang becek dan jalan raya yang berlubang tidak rata. Namun aku mencoba untuk menerimanya karena sudah tidak ada sekolah lagi yang sesuai dengan nilai aku. Setelah melakukan pendaftaran ulang aku langsung kembali ke rumah bersama ayah ku dan kami makan bakso di dekat sana. Bakso ini kata ayahku sangat enak dan sudah menjadi langganan dari zaman dahulu."Talitha bakso disini enak lho karena tanpa pengawet" ucap ayah. Saat aku cicipi memang benar enak kuahnya juga jernih seperti tidak ada pengawet.
Setelah makan ayah mengajakku berkeliling jalan sekitar SMA ini karena ini kali pertama aku mengetahui daerah timur kota. Semua karena aku jarang sekali keluar rumah dan berjalan-jalan dengan jarak yang jauh. Ternyata di sini sangat ramai sekali banyak juga orang berjualan segala macam makanan dan minuman. Bahkan di sini juga terdapat pom bensin yang sangat besar. Biasanya murid di sini mengisi bahan bakar motor mereka di pom ini. Setelah itu kami langsung pulang kerumah.
Setelah dirumah aku tidur siang sebentar untuk mengistirahatkan tubuh ini. Kemudian aku dan ibu ku langsung mencari tukang jahit untuk menjahitkan seragam baru ku ini. Di sana di ukur lah tubuh ku dan tukang jahit mulai mencatatnya. Setelah itu aku tidak langsung pulang kami mampir ke sebuah warung es buah dan es campur yang ada di dekat tukang jahit. Kata warga sekitar sini es nya sangat segar dan manis karena terbuat dari susu murni. Setelah kita cicipi rasanya sangat enak sekali dan sangat segar baru kali ini aku mencoba es yang lezat seperti ini.
Tidak lama kita meminum es tiba-tiba saja ada asap tebal yang menyelimuti langit. Semua warga sempat kebingungan asap apakah itu kenapa sangat tebal. Kemudian ada orang berteriak meminta tolong karena ada kebakaran. Ternyata asap itu berasal dari sala satu restoran yang kebakaran akibat instalasi listrik yang bermasalah. Langsung saja aku dan ibu ku berlari menyelamatkan diri. Semua orang berhamburan bagaikan semut yang berjalan. Api juga mulai menjalar ke semua pekarangan warga sehingga asap semakin tebal lagi hingga tidak jelas melihat jalanan sekitar.
Aku dan ibu ku berlindung di salah satu lapangan lebar yang berada di sana. "Ayo Talitha segera pergi sebelum tertimpa barang bahaya" ucap ibu. "Baiklah bu" jawab aku. Dan tim pemadam kebakaran tiba di tempat untuk menjinakkan api yang yang membara ini. Setelah itu aku menelpon ayah untuk segera menjemput aku dan ibu ku karena aku khawatir dengan ibu ku."ayah segera jemput kami" ucap aku.
Dahulu ibu ku memiliki riwayat penyakit paru-paru yang lumayan parah hingga melakukan rawat inap di rumah sakit. Namun, hingga saat ini bersyukurnya tidak pernah kambuh lagi dan selalu sehat. Tidak lama ayah ku langsung menjemput kami dan membawa kami pulang ke rumah. Jalanan menjadi macet karena tragedi ini.