Ketika aku sampai rumah, aku terkejut saat membuka pintu. Di ruang tamu sudah terpasang aku hiasan dinding dan balon-balon. Adikku langsung menyanyikan lagu ulang tahun, sungguh aku terharu dan senang. Setelah itu ayah ku berkata "mari kita makan ikan bakar". Aku sungguh antusias dan mengucapkan banyak terima kasih kepada keluarga yang selalu mendukung aku serta mendoakan yang terbaik untukku. "Terimakasih untuk ibu, ayah, dan adik-adik aku".
Sore harinya aku mulai bersiap-siap untuk makan bersama keluargaku. Setelah sudah siap kami langsung berangkat ke restoran ikan bakar tersebut. Di sana lumayan ramai pengunjung yang sedang memancing dan makan ikan. Sebelum kami makan ayah ku memimpin doa sebagai tanda hari ini ulang tahun aku yang ke enam belas tahun. Kami menikmati hidangan ikan yang ada di sana rasanya sangat lezat dan manis sehingga membuat setiap orang yang memakannya menjadi ketagihan. Setelah selesai makan tidak lupa kami berfoto-foto untuk mengabadikan momen tersebut. Kemudian baru lah kami pulang untuk beristirahat di rumah.
Malamnya sehabis adzan magrib, Al menelpon aku dan menyuruh aku untuk keluar rumah sebentar saja. "Talitha ayo keluar sebentar aku sudah di depan rumahmu" ucap Al. Awalnya aku menolak karena aku sedak tidak mood dan lelah sehabis melakukan aktifitas hari ini. Namun, akhrinya aku memutuskan keluar gerbang sebentar. Tiba-tiba saja Al menyanyikan selamat ulang tahun sambil membawa kue tart yang sudah ada lilinnya. Aku yang masih terharu mencoba untuk meniup lilinnya. Setelah itu aku berpelukan dengan Al tetapi, tidak hanya itu kejutan dari Al tiba-tiba temannya juga membawakan aku boneka panda yang sangat besar.
Aku sangat senang sekali Al memberiku kado sebuah boneka menggemaskan ini. Aku juga sangat berterima kasih pada Al hari ini karena sudah memberiku segala sesuatu yang membuat aku bahagia dan tak akan pernah terlupakan."terimakasih Al aku sangat senang sekali hari ini" ucap aku. "Iya memang sudah aku siapkan kejutan ini sejak lama". Setelah itu Al juga mengajakku untuk makan bersama di luar. Meskipun aku sudah kenyang namun aku tetap ikut dengan Al karena aku tidak enak jika aku menolaknya. Malam ini aku dan Al makan nasi goreng yang sangat lezat, kami berdua menikmati bersama hari itu.
Setelah aku ingat-ingat pantas saja Al terlihat sibuk, tenyata ia sibuk menyiapkan kejutan ini semua. Mulai dari membeli boneka, kue tart, dan mengajak temannya untuk menemani memberiku kejutan. Setelah makan bersama kami pun pulang dan Al berpamitan untuk pulang kerumah terlebih dahulu karena hari sudah malam. Kemudian dari rumah aku langsung saja menempatkan boneka panda ini di tempat tidurku. Rasanya ketika tidur aku terasa sedang memeluk Al sangat erat.
Keesokan harinya adalah hari Sabtu dimana hari ini adalah hari libur sekolah. Untuk mengisi hari ini aku ingin berjalan-jalan ke salah satu tempat rekreasi bersama kakakku. Tempat ini merupakan tempat wisata sekaligus pasar. Di sana aku dan kakak berenang, naik perahu bebek, dan berbelanja berbagai macam keripik. Untuk naik perahu bebek kami mengantre selama berjam-jam karena sangat ramai pengunjung.
Siangnya hujan deras dan kami pulang dalam keadaan basah karena terguyur hujan lebat. Sesampainya dirumah aku langsung mandi dan keramas. Kemudian berganti pakaian dan makan siang. Setelah itu aku teringat bahwa semalam Al memberikan sebuah kue yang aku simpan di lemaris es. Akhirnya aku ambil dan mencicipi kue tersebut. Rasanya sangat manis sekali dan ini adalah rasa vanilla kesukaan aku. Baru tersadar juga bahwa ia membelikan aku kado berdasarkan pilihan aku saat berjalan-jalan di pusat perbelanjaan saat itu.
Sungguh Al adalah anak yang cerdas dalam melihat dan memilih situasi. Ibuku sempat bertanya tentang boneka itu namun, jelas saja ibuku sudah mengetahuinya bahwa aku sedang dekat dengan laki-laki dan mulai mewajarkan asalkan aku tetap menjadi anak yang baik dan berprestasi."Talitha kamu harus ingat tujuan kamu adalah bersekolah mencari ilmu tidak apa jika dekat dengan lelaki namun harus tetap fokus" ucap ibu. "Iya Bu" jawab aku. Seketika grup chat kelasku begitu ramai notifikasi, ternyata teman-teman sedang membicarakan tentang album foto kenang-kenangan yang akan dibuat saat perpisahan nanti. Semua berdiskusi ingin mengambil tema apa namun seperti biasa pendapat setiap anak sangat berbeda-beda. Oleh karena itu untuk temanya di tentukan oleh wali kelas ku yaitu temanya bebas yang penting sopan. Memang keputusan inilah yang tepat supaya tidak terjadi pertengkaran sesama teman.
Aku dan ketiga temanku mulai memikirkan tema apa yang akan kami ambil untuk pemotretan. Setelah kami pikir-pikir kami akan mengambil tema wanita yang lucu dan periang. kami memilih untuk memakai baju dominan putih dan pink supaya terlihat lucu. Untuk hijabnya kami berempat sama yaitu pasminah berwarna pink. Setelah itu kami berempat juga mulai memikirkan ingin melakukan pemotretan dimana. Opsi kita sangat banyak antara indoor atau outdoor. Setelah kami pikir-pikir akhirnya kita menemukan satu studio yang cocok untuk tema pemotretan kami.
Keesokan harinya adalah hari pemotretan satu kelas dengan tema hitam putih. Tampak semua teman-teman sibuk menyiapkan diri sendiri. Ada juga yang sibuk meniup balon sebagai properti pemotretan. Setelah itu kami segera melakukan pemotretan bersama satu kelas dan wali kelas kami. Setelah itu itu izinkan untuk pulang karena hari ini tidak ada mata pelajaran. Aku langsung pulang karena hari ini aku ikut dengan ayahku untuk menyewa mobil yang akan kami pakai di bulan Juli ini pulang ke Jawa barat. Langsung saja aku ke tempat penyewaan menaiki sepeda motor.
Sesampainya di sana kami memilih-milih mobil yang cocok untuk digunakan mudik. Setelah itu kami menemukan dan memilih satu mobil yang cocok untuk satu keluargaku. Setelah itu kami juga mengisi saldo kartu yang digunakan untuk memasuki tol nantinya. Kemudian kami pulang untuk makan siang. "Ayo Talitha makan siang dulu ibu sudah siapkan makanan untukmu" ucap ibu. "Baik Bu aku segera kesana" jawab aku. Untuk menu makan siang hari ini aku memasak bersama ibu. Kami memasak ayam bumbu rujak yang baru saja pertama kali kami buat karena penasaran.
Dengan mengikuti tutorial di ponsel kami akhirnya perlahan bisa membuatnya dan berhasil menghidangkan ayam bumbu rujak yang sangat enak. Adik ku yang mencicipi pertama langsung ketagihan dan ingin segera memamkannya dengan nasi hangat. Setelah siap semua kami makan bersama. Selain itu kami juga mengobrol tentang barang apa saja yang akan kami bawa saat nanti ke Jawa barat. Karena dirumah hanya terdapat satu koper saja mana cukup untuk membawa baju lima orang. Akhirnya kami juga memutuskan untuk membawa beberapa traveling bag yang cukup lebar. Tidak lupa kami juga menyiapkan beberapa bantal dan selimut untuk di mobil karena perjalanan menuju Jawa barat biasanya jika ayah aku yang mengendarai yaitu tiga hari tiga malam.
Sebenarnya kami takut untuk ke Jawa barat karena cuacanya yang kurang mendukung namun, kami sudah berjanji pada kakek untuk pulang bulan Juli ini. Sehingga kami mengupayakan agar dapat ke Jawa barat bulan Juli. Keesokan harinya aku sudah berjanjian dengan ketiga temanku untuk melakukan pemotretan pagi ini. Aku langsung menuju salah satu rumah temanku yang saat itu berada dua kilo meter dari rumahku. Kemudian ketika kita berempat sudah berkumpul kami segera berangkat menuju studio. Di studio tampaknya sudah mengantre banyak orang ingin berfoto. Bahkan ada salah satu finalis putri Jawa timur yang berfoto di sana.
Ketika tiba giliran kami, kami segera masuk dan berpose."ayo baris dan atur jarak agar hasil foto kita bagus" ucap aku. Di sana fotografernya juga mengarahkan kami agar mendapatkan foto yang bagus. Setelah selesai pemotretan kami menunggu hasilnya sekitar setengah jam. Setelah setengah jam kami di panggil dan di suruh memilih foto mana yang akan kami beli dengan harga lima ribu per foto. Salah satu temanku yang memilih foto yang akan di cetak. Setelah itu kami pulang dan segera mengirimkan file hasil pemotretan kepada panitia pencetakan album di sekolah.
Setelah berfoto kami juga mampir ke salah satu restoran mi setan yaitu mi yang sangat pedas rasanya. Disana kami menikmati mi tersebut dengan wajah yang memerah karena kepedasan. Setelah itu kami pulang ke rumah salah satu teman kita. Di sana ibunya sudah menyiapkan berbagai macam camilan untuk kita semua. Mulai dari cilok, batagor, siomay, dan masih banyak lagi. Sore harinya aku berpamitan pulang karena aku sudah di tunggu oleh ayahku. Hari ini aku juga pemotretan untuk ijazah sekolah di luar. Oleh karena itu aku lekas pulang untuk melakukannya. "Talitha ayo segera naik nanti tempat pemotretannya keburu tutup" ucap ayah. "Iya ayah sebentar" jawab aku.
Jadwalku memang hari ini cukup sibuk dan padat dan ini membuat aku lelah. Setelah semua kegiatan selesai aku langsung saja beristirahat karena cukup kelelahan. Minggu paginya aku langsung membereskan kamarku yang sangat berantakan. Aku memang sedikit malas merapikannya sehingga semakin lama semakin berantakan dan terlihat kotor. Aku mulai membersihkannya dengan perlahan mulai dari sudut pintu kamar hingga sudut jendela kamar. Aku menyapu dan mengepel lantainya serta mengelap kaca jendela juga. Setelah kamar bersih aku segera menyiapkan buku-buku bekas yang tidak terpakai untuk di jual supaya tidak terus menumpuk dan mengundang datangnya rayap. Saat aku rasakan kamar ini bersih seperti ada sesuatu yang berbeda yang menjadikan aku nyaman mungkin karena bersih dan menjadikan udaranya terasa segar.
Setelah itu aku langsung mandi dan makan sarapan. Sarapan hari ini cukup sederhana hanya roti dan susu vanilla. Ibuku tidak memasak hari ini karena ibuku keluar menyiapkan segala kebutuhan ke Jawa barat. Hari seninnya aku kembali bersekolah, para guru mengumumkan bahwa pagi ini di adakan rapat di aula sekolah membahas tentang study tour sekolah. Saat itu aku datang ke rapat itu dan guruku menjelaskan bahwa study tour tahun ini ke Yogyakarta jawa tengah. Tanggal study tournya kebetulan sama dengan tanggal aku mudik ke Jawa barat. Sehingga aku tidak mengikuti study tour sekolah ini. Ibuku juga sudah meminta izin ke wali kelasku untuk hal ini.
Sebenarnya aku sedih karena aku sangat ingin ikut study tour namun bagaimana lagi urusan keluarga itu lebih penting. Al sudah aku kabari bahwa aku akan ke Jawa barat tanggal dua puluh tiga ini dan menanyakan apakah dia ia study tour sekolah. Al menjawab bahwa ia tidak ikut karena tidak ada aku yang menemaninya kesana. Aku sudah memaksa Al untuk ikut namun ia tidak mau. "Harusnya kami ikut saja Al di sana pasti asyik" ucap ku. "Tidak di sana tidak akan berarti jika tanpamu Talitha" jawab Al.