Hari ini memasuki tanggal satu di bulan februari. Aku masih tidak percaya bahwa waktu akan berjalan secepat ini. Rasanya bagaikan dunia berputar begitu cepat seperti bola yang menggelinding. Pergantian siang dan malam juga mulai tak bisa dirasakan. Hari ini aku akan melakukan pengamatan sebagai bentuk tugas fortofolio di sekolah. Pengamatan ini harus mencari tanaman yang memiliki sifat unik. Sebenarnya sudah beberapa minggu ini aku mencari namun, aku tak kunjung menjumpai tanaman yang unik. Sepertinya memang sedikit sulit untuk di temukan dan akhirnya aku mencoba untuk mencari di salah satu pasar bunga.
Pasar ini begitu luas sekali sehingga aku sedikit bingung ingin masuk toko tanaman yang mana. Setelah aku berkeliling dan melihat-lihat akhirnya aku menemukan satu toko bunga yang menurut aku begitu lengkap. Ketika aku masuk aku menemukan satu tanaman unik yang memiliki bentuk begitu indah. Aku langsung saja membelinya dan merawatnya di rumah. Setelah itu aku juga mulai mengamati tanaman tersebut, dan ternyata tanaman ini menarik perhatian lebah sehingga, banyak sekali lebah singgah di rumahku. Ibuku juga mulai marah-marah karena lebah tersebut. "datang darimana hewan-hewan ini sampai masuk ke dapur dan hinggap di makanan?" ucap ibu. "itu karena tanaman aku ibu sepertinya lebah tertarik dengan aromanya" ucap aku. ibu menyuruh aku untuk mengeluarkan tanaman tersebut "cepat bawa keluar saja tanaman itu".
Akhirnya aku memindahkan tanaman tersebut keluar dan meletakkan di halaman rumah. Kemudian, saat aku keluar terdengar suara temanku menyapa dengan keras. Itulah tetanggaku bernama Ita. Ia adalah teman satu sekolahku juga yang memiliki frekuensi teman yang keren-keren. Ketika kecil kita sangat dekat dan akrab. Bahkan setiap hari kami bermain bersama hingga petang.
Tetapi dewasa ini kami mulai tidak dekat mungkin karena tipe temannnya tidak sesuai dengan aku. Tetapi kita tetap berteman baik. Saat itu Ita menawarkan beberapa makanan yang telah ia buat hari ini dan bercerita tentang keluarganya. Ita adalah anak broken home. Orang tuanya secara tiba-tiba berpisah dan mulai tidak memperhatikan Ita. Sehingga, selama ini Ita hidup bersama kakek dan neneknya serta mulai sedikit menjadi liar. Seperti setiap hari selalu keluar, jalan-jalan ke apartemen, jalan-jalan ke mall, dan masih banyak lagi.
Sehingga ia juga sering curhat kepadaku tentang masalah keluarganya ini. Tidak lama, Ita berpamitan untuk pulang. Aku langsung saja melanjutkan pengamatan aku. Dan ketika selesai aku segera masuk rumah dan beristirahat. Malamnya aku mulai mengetik hasil percobaan yang telah aku lakukan menjadi sebuah makalah. Cukup lama aku mengerjakan ini sekitar tiga jam lebib hingga aku lupa makan. Untung saja Al selalu mengingatkan aku untuk makan di setiap harinya. Melihat ia yang perhatian seperti ini aku selalu malu.
Al juga tidak pernah mengeluh dirinya sedang lelah atau tidak. Justru aku lah yang setiap hari mengeluh kepadanya namun, ia selalu memberiku semangat untuk melakukan segala aktifitas ku. Al juga sering mengirimkan foto tentang dirinya sedang beraktifitas di mana pun ia berada. Itu adalah caranya untuk meyakinkan aku selama ini. Hal-hal sederhana seperti ini menurutku adalah sesuatu yang menarik yang jarang di miliki oleh laki-laki lain. Bahkan setiap hari meskipun Al sibuk ia tidak pernah lupa untuk memberiku senyuman di setiap hariku.
Bulan ini juga merupakan bulan ulang tahun aku yang ke enam belas tahun. Tidak terasa juga aku mulai menua seiring berjalannya waktu. Aku berencana merayakan di dalam kelasku supaya aku memiliki kenang-kenangan dengan teman sekelas juga. Maka dari itu aku meminta izin kepada ibuku untuk membuatkan kue yang akan aku bagikan nanti saat hari ulang tahun ku sudah tiba. "ibu bulan ini aku berulang tahun dan aku berencana untuk merayakannya di dalam kelas apakah boleh Bu?" tanya aku. "boleh memang berapa banyak teman kamu satu kelas?" ucap ibu. "sekitar 30 orang Bu kita buatkan kue yang murah saja yang penting teman-teman senang" jawab aku.
Ibuku setuju untuk membuatkan kue ini dan malah senang melihat aku akan membagikannya kepada teman- teman sekelas aku. Al juga mendukung rencanaku ini dan hari itu Al bertanya ingin hadiah apa darinya. Namun, saat itu aku tidak menginginkan apa-apa. Kemudian Al mengajak aku untuk berjalan-jalan ke salah satu pusat perbelanjaan saat itu. " ayo kita ke pusat perbelanjaan untuk mencuci mata" ajakan Al. "boleh mari kita berangkat" jawab aku. Disana kami berkeliling untuk melihat-lihat.
Kami melewati beberapa eskalator untuk ke lantai atas. Di lantai kedua aku melihat toko boneka yang begitu besar. Di sana aku melihat ada boneka panda yang sangat lucu dan menggemaskan. Kemudian aku berkata kepada Al "wah boneka panda itu sangat menggemaskan rasanya aku ingin memeluknya". Al hanya tersenyum manis melihat tingkahku "iya memang boneka itu menggemaskan" ucap Al.
Kemudian aku di sana juga melihat kue tart yang berwarna mencolok dan memiliki hiasan yang menarik. Aku juga berkata kepada Al bahwa kue tersebut sangat cantik. Al menawarkan untuk mencicipi kue di toko tersebut. "apakah kamu ingin mencicipi rasa kuenya" tanya Al. "boleh kamu juga harus coba ya" jawab aku. Akhirnya kami mencicipi beberapa varian rasa kue tersebut.
Rasanya sangat lezat dan manis apalagi yang varian red Velvet yang menjadi favoritku. Setelah kami dari toko kue tersebut kami langsung lanjut untuk melihat aksesoris. Al menemani aku untuk melihat berbagai aksesoris dengan sabar dan tidak malu. Setelah menemukan satu set gelang aku langsung menuju kasir untuk membayarnya dan setelah itu kami langsung pulang dan mencari mi ayam di pinggir jalan. Tujuannya adalah supaya kita bisa makan kenyang dengan harga yang murah.
Setelah ketemu mi ayam pinggir jalan kamu langsung saja memesan dua porsi dan menikmatinya. Setelah kenyang kami pun pulang ke rumah masing-masing. Baru saja dari rumah Al langsung mengirimkan pesan bahwa ia rindu denganku. Memang anak yang aneh padahal kita sudah seharian jalan bersama masih saja ia mengatakan rindu. kemudian aku langsung membersihkan diri dan beristirahat.
Hari ini aku tidur cukup lama mungkin karena kelelahan setelah berjalan seharian. Ketika bangun jam sudah menunjukkan pukul setengah enam sore. Aku langsung saja mengambil air wudhu dan melaksanakan ibadah. Setelah selesai aku lanjut mengerjakan tugas rumah seperti cuci piring, menyapu, dan mengepel lantai. Jika sudah terlihat rapi dan bersih aku langsung kembali ke dalam kamar. Namanya anak muda sekarang memang suka berada di dalam kamar rasanya lebih nyaman saja daripada di ruangan lain.
Terkadang sampai ibuku memarahi aku karena tidak pernah keluar dari kamar. Tidak lama ibuku bertanya "kamu ingin hadiah apa Talitha dari ibu?". "Aku hanya ingin di doakan supaya tetap sehat dan sukses" jawab aku. Ibuku hanya tersenyum melihat aku yang tidak pernah meminta apa-apa selama ini dan lebih memilih untuk membeli sendiri dari tabungan aku. Sorenya aku dan ibu pergi ke pasar untuk membeli bahan-bahan yang di butuhkan untuk membuat kuenya.
Hari ini pasar sangat ramai sekali mungkin karena untuk persiapan vallentine juga banyak orang yang ingin membuat coklat di rumah. Untuk mengambil barang saja kami harus mengantre dan bergantian sampai ada beberapa petugas keamanan yang mengatur dan menertibkan keramaian ini. Persediaan bahan juga semakin sedikit karena habis di beli pelanggan-pelanggan yang lain. Tetapi bersyukurnya kami telah menemukan semua kebutuhan yang kami butuhkan. Setelah itu kami langsung menuju kasir dan mengantre sekitar satu jam disana. Pada pukul sembilan malam kami baru pulang dan langsung menikmati terang bulan yang sempat kami beli di tengah jalan tadi. Seperti biasa kedua adik ku selalu berebut ketika ibuku membelikan sesuatu.
Namun, ketika ibuku sudah marah semua adikku seketika menjadi diam. Memang lucu anak kecil sekarang bila berbuat salah. Setelah aku sudah merasa kenyang aku langsung pergi ke kamar untuk berganti pakaian tidur. kemudian lanjut chat-chat an dengan Al. Pada pukul setengah sebelas aku baru tidur lelap.
Keesokan harinya aku kembali bersekolah dan beraktifitas seperti biasanya. Di sekolah hari ini aku juga cukup sibuk karena melakukan perekapan absen selama satu bulan ini. Sehingga aku harus mengecek kembali absen perorangan di dalam kelas serta membuktikan ketidakhadiran dengan surat. Setelah di sibukkan dengan absen aku juga di sibukkan dengan guruku yang tidak hadir di kelas hari ini sehingga aku harus menuliskan rangkuman manteri di papan tulis untuk di catat teman-teman serta menulis soal latihannya. Setelah menuliskan di papan tulis kini bergantian aku yang mencatatnya di buku tulisku sendiri. Beginilah nasib sekretaris kelas yang amat berat.
Setelah semua tugas telah aku selesaikan aku memilih untuk beristirahat di kantin sambil meminum es teh yang segar. Rasanya lega ketika sudah menyelesaikan semua pekerjaan ini. Sore harinya aku langsung pulang karena merasa letih namun, di jalan aku tersandung batu dan terjatuh. Aku terkejutnya sambil kesakitan karena tanganku terluka. Aku hampir menangis namun di sana lumayan ramai aku jadi malu. Sehingga, aku menahan rasa sakitnya dan tetap melanjutkan perjalanan pulang.
Sesampainya di rumah aku langsung memberikan luka nya dan memberinya obat merah serta menutup lukanya dengan plester. Aku juga mencoba untuk menyembunyikan luka ini dari ayahku. Karena jika ayah ku mengetahui hal ini pasti ayah marah. Ayahku selalu marah ketika aku terluka. Jadi terpaksa saja aku harus menyembunyikan dan berbohong. Aku juga memilih untuk tetap di dalam kamar dan langsung tidur.
Keesokan harinya adalah hari ulang tahunku, aku bangun begitu pagi dan langsung saja aku bersiap-siap berangkat sekolah. Chat dari Al di dkama ponsel sudah sangat penuh karena ialah orang pertama yang mengucapkan selamat ulang tahun untukku. Tidak lupa aku mengucap terima kasih kepada Al pagi itu. Ketika di sekolah aku juga mendapat ucapan dari teman-teman. Ibuku yang sampai di sekolah juga langsung membagikan kue untuk teman-temanku. Teman-teman tampak bahagia, sehingga aku ikut senang melihatnya. Wali kelas dan teman-teman juga ikut mendoakan aku dan hal inilah yang paling istimewa dan membuatku terharu aku akan selalu mengingatnya.
Dari kejauhan aku melihat Al sedikit sibuk dengan teman-temannya sehingga aku memilih untuk tidak mengganggunya. Setelah itu aku lanjut mengikuti pembelajaran di kelas seperti biasanya. Sekolah hari ini pulang lebih awal karena ada rapat guru dengan kepala sekolah. Hal ini membuat teman-teman satu sekolah senang begitu juga aku. Sebelum pulang aku mampir terlebih dahulu untuk membeli tempura dan es coklat. Sudah lama aku duduk di sana namun aku tidak melihat Al keluar gerbang. Entah kemana ia pergi tapi tampaknya memang ia sedang sibuk hari ini. Maka dari itu aku langsung pulang sendirian.