Lagi-lagi, kak Alex kabur ke kontrakannya tanpa berkendara apapun. " Ah... kenapa sih itu bocah selalu ganggu kehidupan gw. Awas lu Angga, gw gak akan biarin lu nikah sama Amel. Karena lu pernikahan gw hari ini hancur dan gw bakal balas lebih dari ini," ujar kak Alex dalam hati penuh emosi tak terima dengan apa yang terjadi pada dirinya. Berada di pertengahan emosi, datanglah seorang tukang pos mengantarkan sebuah amplop untuknya, " apaan sih?"
Lalu, ia membukanya dan yang didapatkannya ialah sebuah kartu undangan pernikahan kak Angga dan gw. Diadakan pada tanggal 03 Maret 2022, " oh, jadi ternyata dia gak nyerah ya... hm... gw bakal kasih lu pelajaran. GUA BAKAL HANCURKAN PERNIKAHAN KALIAN!!" Mobil mendadak berhenti karena kak Angga sempat tidak fokus dalam berkendara, " ya Allah, kakak kenapa? kok dari tadi melamun?" tanya gw ikut kaget. " Gak, saya cuma ngantuk dikit," jelasnya. Gw membuka tas dan memberikannya termos gw yang berisi kopi di dalamnya.
" Nih kak, biar gak ngantuk." Ia mengambil kopi tersebut dan meminumnya beberapa tegukan. " Alhamdulillah, makasih ya," ucapnya tersenyum. " Iya, sama-sama." Kemudian, kami melanjutkan perjalanan menuju ke rumah. Secepat mungkin gw masuk ke dalam kamar sesuai arahan kak Angga tanpa diketahui oleh pak Hasan, " Angga, gimana? Amel udah ketemu?" tanya pak Hasan sekejap muncul di hadapannya dan ia terus saja berdiri depan kamar tamu yang biasa gw tempati. " Eh... udah kok, yah. Tapi..." Belum selesai kak Angga bicara, " oh, tapi Amel nya lagi istirahat di kamar ya?" tanya pak Hasan.
" Iya....Iya, " jawabnya. " Yaudah, biarin aja dia istirahat sampe ia merasa tenang, kamu boleh ketemu sama Amel ya," jelas pak Hasan tersenyum dan meninggalkannya di tempat itu. " Ish, kak Angga bikin kaget aja," ketus gw dikarenakan kak Angga membuka pintu dan masuk tanpa memanggil gw ataupun mengucapkan salam. Untungnya, gw udah ganti pakaian pengantin dengan baju piyama, " untung ayah gak masuk tadi," ucap kak Angga menghembuskan nafas merasa lega. " Emang ayah tadi kesini?" tanya gw merasa kaget. " Iya, untungnya sih... tapi ayah tau kok kalo kamu ada disini," jelasnya. " Oh, syukurlah. Jadinya ayah bisa lebih tenang."