Chereads / Akhirnya Badriyatun Nashifah / Chapter 24 - Penasaran

Chapter 24 - Penasaran

Baru saja menutup pintu kamar, Chelsea terus saja menanyakan pembicaraan gw dan kak Angga tadi. " Kak, tadi abis ngapain aja sama kak Angga di depan pintu? oh, kakak mau berkencan ya sama kak Angga? dimana tuh? Ayo dong ceritain kak," ucap Chelsea terus-menerus bertanya soal itu dan gw tetap saja tidak menceritakan padanya dan menjawab pertanyaannya itu dengan kata tidak. " Kalo kakak gak mau jawab mending tanya ke orangnya ah," ledeknya dengan berlari kencang menuju ke kamar kak Angga tuk menanyakan hal yang sama, sudah terbiasa melihat tingkahnya seperti orang kepo di pandangan gw dari awal bertemu hingga sekarang.

Sementara itu...

" Kak Angga, tadi abis ngapain aja sama kak Amel? kayaknya disini sudah ada bau romantisnya gitu. Ayo kak, kasih tau!" Chelsea masih saja penasaran sampai nekad bertanya pada kak Angga. Untung saja dia tidak memberitahukan apapun mengenai kejadian tadi, Chelsea pun menyerah dan membiarkan kakaknya merasa bahagia dan berharap tidak akan ada kesedihan ataupun masalah di waktu yang akan datang padanya. " Yaudah, apapun itu Chelsea harap gak ada kata pisah dengan calon istri kakak itu," ucap Chelsea seraya berdoa untuk hubungan gw dan kak Angga semakin erat hingga menjadi pasangan suami istri yang begitu romantis.

" Kakak juga gak mau pisah dari Amel, tapi ayah pernah bilang kalo setiap pertemuan pasti ada perpisahan. Jadi cukup siapkan mental saja agar bisa menghadapinya," jawab kak Angga dengan mantap. Ini membuat gw teringat akan pesan seorang kyai, " cintailah seseorang yang kau sukai karena suatu saat kamu akan berpisah dengannya."

" Kak, emang kakak mau ngajak kak Amel kemana?" tanya Chelsea dengan penasaran. " Nanti juga kamu bakal ikut kok, tapi kamu kesana bareng ayah," jelas kak Angga. Chelsea pun menyetujui apa yang dikatakan kakaknya tersebut dan kembali ke kamarnya ingin beristirahat, begitu juga dengan kak Angga. Baru saja ingin meluruskan kedua kakinya di atas kasur, ayahnya datang menghampirinya. " Ayah, ada apa?" tanya kak Angga kembali menurunkan kedua kaki dan menyuruhnya agar duduk di sebelahnya, " em... Ayah cuman mau nanya, apa kamu udah siap untuk acara makan malamnya? karena kamu juga harus siapkan mental untuk mengungkapkan semua perasaan kamu pada Amel setelah itu," jelas pak Hasan menanyakan persiapan pada dirinya. " Bismillah, Angga sudah menyiapkannya. Doakan saja dan Angga juga ingin minta restu ayah mengenai hal ini," ucap kak Angga.

Pak Hasan pun tersenyum padanya sambil menatap anak sulungnya itu, " insya Allah, ayah sudah merestui kalian dan ibu kamu pasti seneng melihat kamu menikah dengan anak Sholehah seperti Amel di alam kubur sama," ucap pak Hasan dengan air matanya berlinang di kedua matanya itu dan kak Angga melihat ayahnya berusaha menahan agar ia tidak menangis di depan anaknya sendiri, " ayah kenapa? kangen ibu ya?" tanya kak Angga menatap wajah ayahnya yang sedang bersedih hati. " Hiks, iya. Ntar kenapa ayah jadi keinget ibu kamu masih ada disini bersama kita di rumah ini," jelas pak Hasan menghapus air mata yang baru saja keluar dari matanya itu.