Chereads / Akhirnya Badriyatun Nashifah / Chapter 25 - My future

Chapter 25 - My future

" Sudahlah, yah. Kita cukup berdoa untuk ibu dan Angga yakin ibu sudah tenang di alam sana." Ungkapan kak Angga itu menjadikan perasaan pak Hasan semakin membaik dan ingin berziarah ke makam istrinya sambil mengajak kedua anaknya agar pergi bersamanya. " Apa sebaiknya kita berziarah ke makamnya?" mendengar tawaran itu, kak Angga pun sepakat dan segera menuju ke kamar Chelsea tuk mengajaknya berziarah bersamanya. " Apa Amel tidak diajak?" tanya kak Angga yang baru saja terpikirkan hal itu. " Gak usah, biar dia istirahat aja. Lagipula, kalian kan ada acara malam ini. Jadi, ayah gak mau Amel kecapean sebelum acara nanti dimulai," jelas pak Hasan tersenyum kecil pada kak Angga Sebelum masuk ke dalam mobil. Semuanya telah masuk ke dalam mobil dan pergi ke makam ibunda kak Angga dan Chelsea yang jaraknya cukup jauh dari rumahnya. Durasi waktu tuk menuju makam sekitar 1 jam.

Waktu berganti menjelang senja, " wah, gak kerasa udah sore aja. Sholat dulu ah," ujar gw bangun dari tidur dan pergi ke kamar mandi tuk berwudhu. Belum lama keluar dari kamar mandi, handphone berdering dan gw langsung mengangkatnya, " halo," ucap gw khawatir itu salah sambung atau sebagainya. " Assalamu'alaikum, Amel... Kamu masih di rumah kan?" Disitu gw baru tau kalo itu adalah kak Angga di karenakan suaranya. " Oh, kak Angga. Iya, aku ada di rumah malah aku baru bangun, kenapa?" tanya gw dalam telepon. " Iya, maaf sebelumnya karena saya sekeluarga abis ziarah dari makam ibu saya," jelas kak Angga. " Oh, pantes aja di rumah sunyi kayak gak ada orang. Terus, sekarang lagi dimana?" tanya gw padanya, " sekarang lagi di jalan, bentar lagi juga sampe di rumah kok. Tunggu aja ya," ujar kak Angga. " Yaudah, Amel tunggu di rumah ya. Hati-hati di jalan, kak." Ia seketika tersenyum seperti salah tingkah akan ucapan tersebut, " iya, saya tutup dulu ya. Wassalamu'alaikum," ucap kak Angga sebelum menutup teleponnya. " Wa'alaikumussalam..." Serta menjawab salamnya, gw tidak sengaja melihat notifikasi dari handphone mengenai agenda harian. " Oh iya, kak Angga kan ngajak gw makan bareng malem ini," ujar gw hampir lupa dengan agenda itu, gw segera bersiap-siap sebelum menjelang Maghrib.