Chapter 29 - Akad

Tak terasa tibalah hari yang kami tunggu, acara ini kami gelar tepatnya di rumah ortu gw di Jakarta. Semua siap terkendali baik dari segi panggung, tenda, kursi, dan masih banyak lagi yang mesti diurus, " ya Allah... Cantik banget anak mamah." Sontak gw melirik ke arah sumber suara, sudah tak asing kalo itu mamah yang bicara, " mah... Mah... Kirain siapa." Kala itu, gw sedang menghadap depan kaca, sedangkan mamah berdiri di belakang gw. " Gak kerasa ya, kamu udah mau nikah aja. Mamah jadi sendiri deh karena ayah kamu kan masih kerja," ujar mamah merasa sedikit sedih harus berpisah dengan anak tunggalnya itu, tapi apa boleh buat.

" Udahlah, mah... Lagipula kan Amel nginep dulu disini selama beberapa hari sebelum balik ke Turki," jelas gw sambil memeluk mamah.

Hiks.

Sementara kak Angga sudah menunggu di ruang tamu bersama pak Hasan dan lainnya di ruang tamu tuk pelaksanaan akad. " Yah, kok Amel belum Dateng juga?" tanya kak Angga cemas. " Sabar, nak. Bentar lagi juga Amel kesini kok, kamu gak sabar banget deh," ucap pak Hasan sedikit kesal dengan tingkah anaknya yang kurang sabar melaksanakan akad, buru-buru dah kayak kebelet BAB aja

Hehe...

Tidak lama kemudian...

" Nah, itu calonnya udah dateng," ucap salah satu hadirin menuju ke arah gw sedang turun tangga bersama mamah serta kerabatnya. Kak Angga melirik ke arah gw tersenyum lebar dan gw turut membalas senyumannya, gw pun duduk sebelah kak Angga. Semuanya lengkap dan hadir di tempat itu, termasuk penghulunya pun telah hadir.

" Saya berharap setelah pernikahan ini gak ada lagi yang menghalangi kita." Harapan kak Angga setelah akad ini dilaksanakan, " bisa kita mulai, pak Angga?" tanya sang penghulu pada kak Angga. Dimulailah akadnya dan diakhiri dengan, " bagaimana para saksi? dah?" Seluruh hadirin mengesahkan akad ini dilanjutkan dengan doa yang dipimpin oleh penghulu. Namun...