TOK... TOK... TOK...
" Wah, kayaknya mereka udah Dateng tuh." Gw pun keluar dari kamar dan membukakan pintunya, kak Angga baru saja masuk satu langkah dan terlihat tercengang kaget melihat gw yang sudah membukakan pintu untuknya dan keluarga. " Kakak kenapa? kok malah berhenti?" tanya gw. " Oh, gak papa kok," jawabnya dengan jeda yang cukup lama. Barusan ingin menanyakan keberadaan ayahnya dan Chelsea, namun terpotong dengan ucapannya, " oh ya, ayah sama Chelsea lagi ada urusan katanya. Makanya itu mereka gak pulang sama saya dan kemungkinan pulangnya malem ini," jelas kak Angga dengan detail.
Ia terlihat lelah setelah dari luar sana, gw memutuskan untuk meninggalkannya agar ia bisa istirahat di kamarnya setelah melaksanakan sholat maghrib. Kami berdua sudah bersiap-siap, kak Angga mengenakan kemeja dan dasi berwarna biru dongker, celana hitam begitu juga dengan jasnya. Kalo gw mengenakan gamis berwarna hitam dan kerudung bergo berwarna biru Dongker sebab waktunya sudah tak cukup untuk mengenakan fashion seperti biasanya.
Lagi-lagi kak Angga kaget melihat penampilan gw dan memang ini fashion paling sederhana bagi gw, " kenapa kak? ada yang salah ya?" tanya gw khawatir ia tidak suka dengan baju yang gw kenakan. " Gak, saya cuman kaget kenapa kita warnanya serasi ya?" tanya kak Angga melihat baju gw dengan bajunya. Melihat waktu berjalan dengan cepat, kamu pun masuk ke dalam mobil. Sebelum itu...
" Amel," panggilnya. " Iya, kenapa kak?" tanya gw sesudah menutup pintu mobil, " kamu udah siap kan?" tanya kak Angga sebelum menghidupkan mesin mobil. " Ini aku udah siap, lagipula kita kan cuma mau makan malem kan? gak ada acara lain?" tanya gw padanya dan kondisi belum berangkat sama sekali. Bukannya menjawab malah menatap kedua mata gw seolah-olah ada yang ingin disampaikan darinya, " kamu akan tau nanti. Malam ini, saya akan melamar kamu di depan keluarga inti dan keluarga besar saya. Saya harap kamu bahagia setelah itu," ucap kak Angga dalam hati, barulah ia menghidupkan mesinnya dan berangkat ke tempat tujuan.