Chereads / Akhirnya Badriyatun Nashifah / Chapter 17 - Bukti

Chapter 17 - Bukti

Baru saja sampai rumah menjelang adzan Dzuhur, malam hari tiba dengan cepat kak Angga sedang mengemas barang-barangnya ke dalam koper yang dari ukurannya lumayan besar bagi gw. " Loh, kakak mau kemana?" tanya gw mengira ingin keluar dari rumah setelah ini. " Gak, saya gak kemana-mana. Ini saya mau pergi ke luar kota bersama ayah saya karena ada urusan yang harus diselesaikan" lanjut kak Angga masih saja membereskan pakaiannya ke dalam koper. " Lah, kan kakak juga baru pulang dari rumah sakit. Masa mau kerja lagi," keluh gw padanya dengan wajah cemberut karena tidak bisa menghabiskan waktu bersamanya pada esok hari, " tenang aja. Saya gak bakal lama kok perginya," jelas kak Angga mencubit pipi gw.

Tepatnya pada tanggal 20 Februari 2022, kak Angga pergi bersama pak Hasan ke Indonesia dan gw hanya tahu kalau ia ingin ke luar kota ada urusan dalam pekerjaan. " Jaga diri kalian baik- baik ya," ucap pak Hasan dan kak Angga bersamaan dan masuk ke dalam taksi menuju bandara. " Kak Amel, gw mau masuk ke kamar dulu ya, sekalian siap-siap berangkat ke sekolah." Chelsea pun pergi ke dalam kamar dan menyiapkan peralatan sekolahnya, gw juga turut menemaninya.

" Yaudah, gw tunggu di luar ya. Biar gw anterin lu ke sekolah kebetulan juga mobil pak Hasan gak dipake," ucap gw mengambil kunci mobil dan melaju pergi ke sekolahnya. Kami mendengarkan lagu selama dalam perjalanan, " Alhamdulillah, ini kita udah sampai." Chelsea segera keluar dari mobil dan berjalan ke gerbang dengan melambaikan tangannya ke arah gw, " dadah kak Amel..." Gw langsung cabut dari situ dan pulang ke rumah kak Angga. Tak ada kak Angga gw merasa kesepian di rumah, hanya mengisi waktu luang dengan membereskan rumah secara keseluruhan tanpa dibantu oleh siapapun. Untungnya, di sekolah Chelsea menyediakan bus yang akan mengantarkan muridnya menuju rumahnya masing-masing, ya... wajar saja biaya sekolah lumayan mahal. Rumah sudah terlihat rapih dan bersih, baik dari luar maupun dalam rumah dan waktunya buat gw istirahat di dalam kamar sambil menonton TV. Jam telah menunjukkan pukul 12.30, ternyata gw tertidur dan TV masih saja menyala.

" Kak Amel.." Huh, ternyata Chelsea yang membangunkan gw dan masih memakai seragam sekolah dan baru saja pulang dari sekolahnya. " Untung lu bangunin gw karena gw juga belum sholat Dzuhur. Lu mau makan dulu gak? biar gw masakin nih," ucap gw turun dari kasur hendak menuju ke dapur, " eh, gak usah, kak. Gw dah makan di luar bareng temen," jelas Chelsea dan segera berwudhu, melaksanakan sholat Dzuhur.

Sementara itu...

Kak Angga dan pak Hasan sudah berada di pesawat bertujuan ke Indonesia, " gimana, yah? mereka ada di rumah?" tanya kak Angga melihatnya sedang menelpon ayah gw. " Alhamdulillah, ayah sama mamahnya Amel ada di rumah. Dan mereka bakal menunggu kita sampai datang di rumahnya." Kak Angga semakin tak sabar untuk tiba di Indonesia. " Ternyata kalo malem, udaranya jadi dingin ya," ujar Chelsea duduk di sebelah gw saat berada di taman. " Oh ya, gw buatin minuman dulu ya Biar makin enak suasananya," ucap gw menuju dapur ingin membuat kopi karena berencana ingin begadang sampai tengah malam. Setelah selesai membuat, gw langsung membersihkan dapur sebelum meninggalkan dapur.

TOK..TOK...

Terdapat suara ketukan pintu dan membukanya, bulu kuduk merinding karena gw sendirian di dalam rumah. Walaupun takut, berusaha memberanikan diri mengecek pintu ruang tamu dan tak disangka oleh gw soal ini.kak Alex lagi-lagi muncul di depan mata gw setelah dia dipenjara selama 2 tahun mengenai kasus narkoba, gw menundukkan pandangan dan menyuruhnya untuk pergi dari kehidupan gw.

" ok, gw bakal pergi." Melihat dirinya sudah keluar dari gerbang rumah, gw segera mengunci pintu dan kembali ke dapur. Di luar dugaan juga ia memiliki kunci yang sama dengan kunci rumah kak Angga, segeralah ia kembali ke depan pintu. Kemudian, ia membukanya dan menguncinya kembali, " halo sayang... udah lama kita gak ketemu," ucap kak Alex berdiri di belakang gw.