Pak Hasan meletakkan tangannya di atas dadanya, " nak, ayah yakin kalo kamu mencintai dia dengan perasaan yang tulus pasti Allah bakal menyatukan sama Amel. Ayah harap kamu tentukan dulu waktu yang tepat buat ngomong sama Amel, nanti kita akan bicarakan pada orang tuanya Amel apa bisa bertemu atau tidak?" ucap pak Hasan melihat ke layar handphone sedang memberikan pesan pada ayah gw menanyakan soal hari liburnya agar bisa mengadakan janjian dengan mereka, hanya pak Hasan saja yang akan pergi ke Indonesia. " Kalo gitu, Angga juga ikut," ucap kak Angga dengan tegas.
Awalnya pak Hasan ingin menyuruhnya menetap di Turki dan ia pergi ke Indonesia sendirian. Tapi, kak Angga terus nekad agar dibolehkan ikut bersamanya, " yaudah, kamu boleh ikut. Tapi, kita berangkat kesana lusa dan kebetulan kata dokter kamu dibolehkan pulang besok," jelas pak Hasan mengenai informasi dari dokter ketika berada di luar. " Chelsea, kamu gak papa kan nanti di rumah cuma berdua sama kak Amel?" tanya pak Hasan. " Iya, yah. Lagipula, Chelsea juga belum libur sekolah dan yang penting ada kak Amel," jelas Chelsea hingga pak Hasan puas dengan jawabannya. Pak Hasan memutuskan bahwa mereka akan pergi ke Nusantara pada tanggal 20 Februari 2022, tepatnya esok lusa dalam rangka menemui kedua orang tua gw.
Pintu pun terbuka, gw masuk ke dalam kamar selepas jalan-jalan di luar menghilangkan rasa bosan. Suasana selalu tenang setiap gw hadir di kalangan mereka, bersamaan dengan adzan isya, " Amel kamu kemana aja? kok baru pulang jam segini?" tanya pak Hasan tampak cemas. " Hehe.. Saya abis jalan-jalan sebentar, pak." Membuka tas dan mengeluarkan mukena darinya, membuka pintu ingin pergi ke masjid, " mau ke masjid," jawab gw dengan singkat dan padat.
" Untuk sekarang, kita sholat berjamaah disini ya.. Kita kan gak pernah sholat bareng," ajak pak Hasan hingga gw pun membatalkan diri ke masjid dan sholat di samping kak Angga. Sebelum mulai sholat, mata ini perlahan melirik ke arahnya dan ia menatap gw tersenyum kecil serta mengedipkan matanya.