Happy Reading
***
"Mau kemana?" tanya kedua cowok ganteng tersebut saat melihat Lexsa keluar dari kamarnya, membuat Lexsa reflex menoleh ke belakang
"Eh ada kak Reval kak Aldy, mau sekolah."
"Masuk gak! Lo belum sehat total Lexsa." suruh Reval
"Tapi kata mama Lexsa udah boleh sekolah kok, lagian nih ya, gue bosen dirumah terus, gak ada temen,"
"Lo gak sendiri, ada kita berdua yang nemenin," ujar Aldy
"Gak! Lexsa tetap mau sekolah, gak mau sama kalian bleee." Lexsa menjulurkan lidahnya lalu mambalikkan tubuhnya dan berlari, kedua cowok itu yang khawatir dengan keadaan Lexsa karna belum sehat total langsung mengejar Lexsa
"Lexsa berhenti gak, lo belum sehat total. Lexsaaa," ujar keduanya yang kini sudah berada dibawa. Ruang tengah terjadilah kejar-kejaran antara adik kakak dan sepupu
"Pah, ma, tante tolong bantuin kejar Lexsa, jangan sampe dia lolos. "
"Ayo kejar kalo bisa, bleee." dengan cepat Lexsa keluar dari dalam rumah dan segera naik di atas motor kesayangannya. Karna Lexsa gercep akhirnya ia berhasil lolos dari kejaran keduanya
"Sial... Dia lolos. "keduanya ngosngosan di depan pintu
Menolah kebelakang. "Ma om, kenapa gak bantuin aku sama kak Reval ngejar Lexsa, dia tuh belum sehat total. "
"Udahlah, sini, kalian berdua makan dulu, Lagian dia udah sehatan, jadi gkpapa," ujar Lisa
"Tapi tan."
"Sudah ayo makan."
_______
Tiba di sekolah dan sudah berada dalam kelas dan sekarang ia tekah dikerumuni kedua sahabatnya, Vanya dan Wirda
"Lexsa, gue mau nanya sama lo, lo ada hubungan apa sama Dirga?"
"Gue liat liat nih, ya, kok akhir akhir Dirga ker sama lo. "
"Pasti kemaren Dirga ngejenguk lo kan."
Pertanyaan pertanyaan itulah yang dilontarkan kedua sahabantnya pada dirinya
"Berisik! Bukannya nanyain keadaan sahabatnya kek malah nanyain hal gak jelas."
"Hehe maap atuh Lexsa." Wirda cengengesan, sedangkan Lexsa menatap keduanya dengan tatapan sinis
"Kenapa kalian berdua gak ngejengkuk gue hah?" pertanyaan itu membuat Vanya dan Wirda mati kutu
"Eh, gini, apa.... Tapi beneran kok kita berdua udah rencana mau jengkuk lo kemaren, tapi karna ada hal penting banget, jadi kita berdua gak jadi dateng. "
"Alasan." Lexsa lalu memilih memainkan handphone miliknya
"Lexsa jawab dulu bertanyaan gue."
Bruk...
Terdengar suara bisik dari Kevin dan Vino yang sedari dari tafi berdiri didepan pintu kelasnya untuk. menyambut kedatangan Dirga. Tapi ada saty hal yang membuat Vanya heran dan bingung saat melihat Dirga
"Tuh jidatnya Dirga kenapa, kok sampe merah gitu?" Vanya masih menatap Dirga dengan serius
"Abis gue lemparin pake remot Tv kemaren." jawabnya yang masih fokus dengan handphonenya yabg membuat keduanya kaget
"Hah!" ujar keduanya kaget." Lo?... Kok lo tega banget sih." Wirda menatap Lexsa
"Jadi bener dong, Dirga ngejenguk lo. "
"Iyah." Lexsa reflex menolah ke arah Vanya. " Eh bentar, lo tau dari mana?"
"Dia keceplosan kemaren... Lo tau gak? Demi dia pengen ngejenguk lo sampe sampe Dirga kemaren bolos."
"BODOAMAT!"
Bara Vino Kevin dan Dirga kini sudah menduduki tempat duduknya masing masing. Ketiganya kaget saat melihat luka yang ada dijidat sahabatnya
"Eh tuh dijidat lo kenapa?" tanya kevin. Dirga yang gak mood memilih tak menjawab pertanyaannya
"Dirga jawab pertanyaan gue, tuh dijidat lo kenapa, jatuh apa gimana?"
Vino dan Bara yang memilih mendekat kearah wajah Dirga untuk melihat seberapah parah luka yang dialaminya. Dirga yang tak mengiraukan keduanya memilih membaca buku sejarah miliknya
Vino yang geram karna pertanyaanmya tak dijawab olehnya. Dengan keyakinan penuh ia berniat ingin bertanya lagi.
"Dirga."
"Bisa diam gak!" bentak Dirga yang membuat Bara dan Vino yang sedang melihat lihat lukanya itu terjatuh kebelakang karna kaget dengan suara bentakan Dirga
"Aaww." ringis keduanya
Kevin yang mendapat bentakan ditambah melihat bara dan vino terjatuh karna suara dirga itu memilih diam dan berbalik badan menghadap kedepan
kedua duanya segera berdiri dengan cepat saat melihat guru Agama islam telah memasuki kelas mereka
3 jam kemudian...
"Baik anak anak tugas hari ini minggu depan harus dikumpul, dan siapa pun yang tidak mengerjakan tugas yang ibu kasih, ibu akan kasih hukuman ditambah ibu tidak akan memberi kalian nilai, mengerti. "
"Baik buu. "
Ibuguru telah Pergi meninggalkan ruangan. Dirga yang bosan dan melas berada dalam kelas dikarenakan ada Lexsa memilih keluar, sahabat sahabatnya yang menyadari hal itu memilih mengikutinya dari belakang
Ya! Dirga sangat kesel pada Lexsa, karna Lexsa, dirinya mendapat marah dan hukaman dari nyokap nya, ditambah luka yang berada dijidatnya
"Si Dirga kenapa ya hari ini? Kok beda banget gak kaya biasanya." bisik Vino pada Bara dan Kevin. Ketiga mahluk itu masih berada dibelakng Dirga
"Gue gak tau! Lo tau gak vin kenapa Dirga kek gitu.".bisik Kevin
Memukul kepala kevin. "Kalo gua tau mana mungkin gue bertanya bego."
"Kayaknya Dirga lagi kerasukan deh," tebak Bara
"Maksud lo kerasukan?"
"Iya kerasukan! Kerasukan arwah kunti yang ada dibelakang sekolah kita."
Kevin menepuk jidat Bara. "Ada ada aja kalo ngomong. Dasar markonah, kalo dia kerasukan arwah kunti seharusnya dia tuh ketawa ketawa bukannya diem."
Dirga yang kini berjalan dipinggir lapangan basket, tanpa ia sadari bola akan segera mengenai dirinya. Reflex bara vino Kevin yang mengetahui hal itu dengan cepat meneriaki dirga
"Dirgaa Awass. "
Menolah kearah suara dan BRUK...KENA..
bola tersebut pas mengenai wajah nya dan lukanya
Dirga yang merasakan sakit pada jidatnya dan juga pada wajahnya, dengan napas memburu ia menghampiri orang yang tak sengaja melempar bola ke wajahnya itu.
BRUK....
Satu pukulan mengenai salah satu pipi pria tersebut. Bara Kevin dan Vino yang melihat kejadian tersebut kaget pasalnya Dirga yang mereka kenal tak pernah seperti ini
"Bangun lo."
Tanpa pikir panjang ketiganya segera menghampiri sahabatnya itu. " Dirga, Dirga sabar Dirga, sadar " Bara menahan Dirga
"Lepasin gue, sini lo."
Sedangkan orang yang tak sengaja melemparkan bola kearah dirga kini sudah berdiri dibantu oleh para rekanNya
"Maaf kak gue gak sengaja, beneran gue gak sengaja kak. "
"BACOT! lo pasti sengaja kan... Kalo lo gak bisa main basket, gak usah maen. " Dirga masih memberontak
"Dirga sabar Dirga, istiqfar." Dirga masih tidak mendengarkan omongan Bara dan dia masih emosi. "Dirga sadar." bentak Bara lagi
Dirga termundur selangkah saat mendengar bentakan Bara. Dengan nafas yang memburu dan tatapan tajamnya, akhirnya ia memilih pergi dari tempat tersebut meninggalkan semua orang yang masih berada ditempat itu
Lexsa dan kedua sahabatnya yang sedari tadi menonton pertengkaran mereka. Dengan perasaan cemas Lexsa memilih mengikuti Dirga dari belakang meninggalkan kedua sahabatnya yang masih fokus pada orang orang yang berada dilapangan bakset
"Sumpah gue baru liat Dirga semarah itu."
"Sama gue juga, iii serem banget, kalah kalah serigala... Kalo Lo Lex?" tanya Wirda namum tidak mendapatkan jawaban dari Lexsa
Menoleh." Lah dia kemana, kok ilang."
____________
btw ini masih ada lanjutannya, nanti besok aku upnya :)