Happy Reading
*************
Kantin sekolah
Kini keempat cowok bersahabat itu sedang makan dikantin. Vino yang duduk dengan posisi berhadapan ke arah Kevin dan begitupun yang terjadi pada Bara dan Dirga
masih mengunyah. "Dir sumpah lo keterlaluan banget, kenapa lo gak bilang sama kita bahwa lo udah tunangan dan bentar lagi nikah," ujar Kevin
Crott....
Dirga menyemprotkan kuah bakso yang ada dalam mulutnya ke muka Bara, Bara yang mendapatkan semburan itu terdiam dan menganga
"Lo tau dari mana?"
"Vanya, kemaren Lexsa ngechat Vanya katanya tanggal 24 dia bakal nikah sama lo."
"Lexsa ngechat Vanya? Kok kalian bisa tau."
"Ya kemari kami berlima lagi nongrok ditaman, terus tiba-tiba aja si Lexsa ngechat, makanya kita tau. "
Menghela nafas. "Ye maaaf, gue sengaja gak ngasih tau kalian, karna gue tau mulut kalian tuh ember gak bisa jaga rahasia, macam cewek tau gak, dan gue gak mau satu sekolah tau hal ini."
Dirga kembali menyantap bakso miliknya, ia sama sekali tidak menyadari perbuatannya kepada bara
"Ekhem, enak ya makannya," ujar Bara yang masih terdiam ditempatnya, Dirga yang sadar segera meminta maaf pada Bara dan membantu melap muka sahabatnya dengan tisu
"Yang ngomong siapa yang kena semprot siapa." lalu Bara melap mukanya sendiri
"Iya maaf gue gak sengaja tadi, lagian pas juga lo ada dihapadapan gue, kena semprotan gratis ahhaha."
"Biar glowing hahaha." sambung Kevin
BRUK...
Vino yang tiba tiba saja menggebrak meja sehingga membuat keriga sahabatnya kaget begitu pun dengan orang orang yang duduk berdekatan dengan mereka
Menoleh kearah Dirga. "Ternyata omongan gue bener, lo sama Lexsa itu jodoh dan cocok."
Melemparkan tisu kemuka Vino. "Heh jamal, jaga omongan lo, lagian ini semua terjadi karna kemauan nyokap gue bukan gue."
"Ia kemauan nyokap, tapi lo mau kan? Siapa sih yang gak mau sama Lexsa udah cantik, pintar, baik pula." lanjut Kevin
"Tapi nyebelin... Yaudah ngapain bahas dia sih, kaya gak ada topik lain. "
"Nyebelin nyebelin kaya gitu tapi lo suka kan?." goda Bara
"Ngacoh."
______
DALAM KELAS
Ketiga cewek cantik itu kini duduk ditempat masing-masing, Lexsa yang duduk paling pojok dibelakng, di depannya ada Wirda dan disamping Wirda terdapat Vanya
Wirda yang duduk dengan model menghadap ke arah Vanya, ia bersandar atau membelakangi tembok dengan ekspresi berbeda. Lexsa yang bingung melihat ekspresi Wirda di buat bingung segera dan membuyarkan ia lamunannya.
"Woi Wirda, lo lagi mikirin apa? Kok muka lo bingung gitu."
"Iya, kenapa Wir? sambung Vanya yang kini duduk berhadapan dengan Wirda
"Gue lagi mikir gimana ya, jadinya kalo Lexsa nikah sama Dirga! Apa kalian akan akur atau sebaliknya. "
"Yaelah, mana mungkin akur, pasti tiap hari perang mulu."
"Eeeee loo,... iya juga sih, kita berdua kan gak pernah akur gimana mau damai, huumm."
Vanya dan Wirda yang sudah mengetahui segalanya dari awal mula kejadian ini terjadi, pertunangan sampai tanggal perkawinan semuanya sudah lexsa ceritain dari A sampe Z
"Tapi gue mau nanya satu hal, lo bener gak punya perasaan sedikit pun gitu sama Dirga."
"Gak ada, biar secuil pun gue gak ada rasa sama dia."
"Kok bisa?"
"Ya bisalah, Lexsa gitu lo."
"Ck! Lama lama juga ntar lo suka sama dia, secara nih ya, Dirga tuh tampan, baik, pintar lagi, hah idaman deh.
"Kalo lo mau, ambil aja, ihklas gue kok, dunia akhirat malahan."
"Yang bener," ujarnya dibalas anggukan. "Umm gak jadi deh, buat lo aja, gue pikir pikir Dirga gak bakal mau sama gue."
"Nyata! Yakali Dirga suka sama lo, udah bego idup lagi. "
"Astagfirullah Vanya, lo." menunjukkan Vanya. "Lo kalo ngomong suka bener deh," ujarnya bangga
Vanya hanya bisa mengeleng ngelengkan kepalanya sedangkan Lexsa memilih menepuk jidatnya atas omongan wirda yang bangga atas kebegoannya
"YaAllah berilah hidayah pada sahabat hamba." doa Lexsa
____________________
SEMENTARA YANG TERJADI DIKAMPUS
"Zahra tunggu." panggil Reval kepada wanita berhijap yang berjalan dihadapannya
Menoleh. "Iyah Reval ada apa?"
"Boleh bantuin gue gak, ngerjain tugas, soalnya gue gak paham tadi sama apa yang dosen jelasin."
"Uum, yaudah, nanti aku bantu jelasin yang mana yang belum kamu pahami, tapi setelah aku bawa buku buku ini diperpus ya."
"Iyah, kalo gitu gue nunggu lo ditaman samping kamus," ujarnya yang dibalas anggukan. Zahra pergi meninggalkannya
"Yess." Reval kini bahagia
***
Kini keduanya telah berada ditaman kampus, Zahra yang duduk dengan posisi berhadapan dengan reval (ada penghalangnya yaitu meja)
Membuka buka milik Reval." Yaudah bagian mana yang belum kamu pahami?"
"Yang ini, Banyak rumus nya susah banget, puyeng otak gue," ujarnya, Zahra yang cukup pandai dalam hal perhitungan akhirnya membantu Reval
Reval yang kini fokus dengan penjelasan zahra, tanpa menunggu lama akhirnya Reval mulai mengerti dengan apa yang di maksud dosennya tadi
"Coba lo kerjain soal ini." Zahra memberikan 1 lembar kertas
Mengambil. Reval yang fokus mengerjakan soal latihan yang diberikan Zahra akhirnya dengan cepat ia menyelesaikannya
Memperlihatkan jawabanya
"Jawabanmu bener semua, the bets."
Senyum. "Ini semua berkat kamu, makasih ya, udah mau bantu ulang jelasin."
"Iyah sama sama, yaudah kalo gitu gue pergi dulu ada urusan," ujarnya yang dibalas anggukan Dirga dan pergi
"Yes." bahagianya
__________
Keadaan kelas sekarang bagaikan kapal pecah, dikarenakan guru jam pelajaran terakhir tidak datang. Para siswa Kelas Xll Ipa yang mengetahui hal tersebut memilih menggunakan waktu itu dengan sebaik baiknya mungkin. Ada yang main tiktok, bernyanyi dan ada yang tidur diatas meja
Bara Vino Kevin menggunakan waktu itu dengan bermain kartu, Vanya dan wirda memilih bernyanyi dan Lexsa memilih tidur
Sedangkan Dirga yang duduk ditempatnya dibagian pojok bagian kanan kini sedang memerhatikan Lexsa yang tengah tertidur. Tempat duduk Lexsa sama dengan Dirga bagian pojok tapi ia dibagian kiri
"Imut." kata manis yang keluar dari mulutnya
Lexsa yang sedikit demi sedikit membuka matanya karna tidurnya terganggu gegara suara bisik dari Vanya dan Wirda. Dirga yang mengetahui hal tersebut dengan cepat membalikkan badannya ke depan
"Woi berisik, diam gak, ntar pecah nih telinga gue." tegurnya yang kembali pada posisi semula
"Suara kaleng picah." gumamnya tak sadar
Menoleh kearah Lexsa. "Wooo kalo iri bilang, calon artis ini bah," balas Wirda tapi tak di dengar Lexsa
Sedangkan Dirga kini menatap handphone miliknya yang memperlihatkan foto Lexsa yang tengah tertidur dengan wajah yang penuh coretan hasil karyamya kemaren
Masih ingat kan, Dirga yang niatnya mau ngejenguk eh malah jadinya bikin rusuh
Memperbesar, tertawa kecil. " Mak lampir milik Dirga." Driga tersenyuman tipis
Tanpa ia sadari ada tiga pasang mata yang sekarang berada dibelakangnya, ketiganya menaham tawa saat mendengar ucapan Dirga. Baru kali ini mereka mendengar Dirga semanis itu ahhaha.
"Ekhem."
Menoleh. Dirga yang melihat ketiga sahabatnya dengan cepat memasukkan handphone miliknya kedalam saku baju Seragamnya
"Katanya gak suka, kok malah liatin fotonya, pake bilang milik Dirga lagi. " goda Bara dengan senyuman jailnya
"Mak Lampir." sambung Kevin dengan bibir manyun
"Ahahahaha." tawa ketiganya
Triinggg...
Bel pulang telah berbunyi, Dirga yang malu memilih pergi meninggalkan ketiga.
Sedangkan mereka kini masih tertawa saat melihat ekspresi dan warna wajah Dirga yang berubah
-----------