Chapter 3 - Menjadi Petualang

"Selamat datang di Gedung Serikat! Semoga Dewa Memberkati Para petualang!" Sambut wanita muda yang menjadi Administrasi Guild Petualang, "Nona, kami adalah petualang yang berasal dari negri jauh, kami ingin mendaftar menjadi Petualang resmi dari Audaces." Ujar Aileen dengan senyuman menyertai bibirnya, "Baik, tuan, harap membayar admistrasinya terlebih dahulu, setelah itu, tuan akan diberikan Tes sihir."

"Tes sihir?" Tanya Aileen yang tak mengerti, "Apakah aku belum memberitahumu, Aileen, menjadi seorang petualang harus memiliki kemampuan sihir." Jelas Lyve, "Jadi.. maksudmu, yang tak bisa menggunakan sihir takkan bisa menjadi petualang ya?" Tanya Aileen lagi, "Tepat sekali, untungnya Aileen sudah bisa menggunakannya bukan?"

"Tentu saja." Aileen menyimpan lembaran kertas uang senils 10.000 Chartam, "Masalah keuangannya sudah dilunasi, sekarang kita hanya perlu melakukan tes sihir." Ujarnya, "caranya mudah saja, kalian berdua hanya perlu meletakan tangan di bola kristal ini, nanti elemental yang kalian kuasai akan muncul dengan sendirinya." Jelasnya, "Biar aku dulu, Lyve."

"Baiklah."

Aileen menyimpan telapak tangannya di atas bola kristal itu, seketika itu bola kristal bening itu berubah menjadi berwarna merah menandakan ia menguasai sihir api, namun tak lama dari itu, warnanya berubah lagi menjadi biru muda yang menandakan kalau ia menguasai sihir Angin. "Hebat, 2 elemental sekaligus."

"Tidak, sepertinya ada 3." Aileen masih menempelkan tangannya, dan benar saja, bola itu kembali berubah menjadi ungu, "Aileen menguasai 3 elemental, hebat sekali!" Puji Lyve dengan menepuk pundah Aileen, "3 Elemental sekaligus ya, dengan begini, anda bisa mengambil class penyihir dengan mudah, biar saya siapkan."

"Tunggu, aku akan mengambil Class asassin." Cegahnya, ia hanya menyukai class asassin dan merasa kalau dia hanya cocok dengan asassin, "Ah tentu saja boleh, dan ini adalah hadiah sebagai sambutan bagi tuan Aileen." Ujar administrasi itu seraya memberikan 2 buah pedang kecil, sepertinya kali ini ia tak perlu menggunakan pisau biasa yang dihadiahkan oleh Lyve, namun ia tidak berniat untuk membuang pisau itu karena itu adalah kenangan hari pertamanya di dunia ini, ia akan menyimpannya di dalam tasnya. "Lyve, giliranmu."

Aileen merasakan ada yang tidak beres dari Lyvemon, ia bisa melihat wajah ragunya, lantas ia bertanya, "Ada apa?" "T-tidak, hanya saja.. aku ragu jika aku memiliki elemental untuk sihir."

Jawabnya, sepertinya ia melupakan dirinya sendiri, "Padahal kamu kemarin membantuku dengan sihir tanah dan sihir cahaya ketika melawan goblin." Aileen menuntun tangan Lyve untuk menyentuh bola kristal itu. Dan mengejutkannya, bola sihir itu bereaksi sangat cepat, bahkan saking kuatnya elemental yang dimiliki Lyve, bola itu sampai tak bisa berfungsi lagi, "Eh.. Kristalnya rusak kah..?" tanya administrasi itu, ketika itu, bola kristal langsung menunjukan 7 warna sekaligus yang menandakan sang dewi memiliki seluruh elemental yang ada di dunia ini. Semua orang terdiam, "D-dia Holy Priest yang dilegendakan..." Ujar seseorang dengan wajah penuh keringat, "Holy Priest?"

"Holy Priest adalah sebutan bagi mereka yang memiliki 7 Elemental sekaligus tanpa kehilangan akal sehatnya, biasanya manusia biasa akan menjadi gila karena tak kuat menahan 7 elemental sekaligus, bahkan 2 elemental saja sudah sulit apalagi 7." Jelas seorang wanita dengan tongkat di tangannya, 'Elf ya, di dunia ini ternyata ada Elf.' Batin Aileen, "Sebenarnya kalian ini siapa?"

"Kami hanyalah orang asing yang berasal dari negeri jauh, kami mendaftar menjadi petualang karena kami tak memiliki penghasilan." Aileen menjelaskan, namun elf itu sepertinya tak percaya sedikitpun pada Aileen, "Meskipun aku ragu akan kejujuranmu, tapi yah, semua orang punya rahasia masing-masing, hei, jangan membuat kerusakan di kota ini, paham?" Ancamnya, "Tentu saja bukan? Sejak awal kami hanya ingin menjadi petualang."

"Hmm, besar juga nyali mu, pemula."

'Dia memiliki aura yang sangat kuat.' Aileen mulai merasa waspada akan wanita Elf itu, "Baiklah, selanjutnya terserah kalian, aku tak mau terlibat lebih jauh." Elf itu tiba-tiba berjalan menjauh dan meninggalkan gedung serikat dengan angkuh, "Sebenarnya apa-apaan dia itu.." Kesal Aileen, "Beliau adalah Guild master di sini, Nona Litus pulchra." Jelas administrasi itu. "Begitu ya, pantas saja."

"Ehm! Aku ingin mengambil Class Priest, Nona Administrasi." Lyve mencoba mengganti topik, orang-orang yang tengah berada di sana kembali pada urusan mereka masing-masing, "Priest ya, pilihan yang cocok! Lalu, ini adalah tanda petualang kalian berdua, harap bawa setiap kali mengerjakan misi, karena benda itulah level kalian dapat naik."

"Baik." Sahut mereka berdua. 'Dilihat dari manapun, ini mirip dengan Flashdisc hanya saja bahannya terbuat dari kristal yang diisi sihir.' Batin Aileen ketika ia menyimpan benda bernama Notitiae, "Kalian bisa mendapatkan misi yang diminta oleh para penduduk dari seluruh Terra."

'Jadi begitu, nama dunia ini adalah Terra, sepertinya beberapa nama di sini memiliki kesamaan dengan bahasa latin.' Batin Aileen, "Baiklah, terimakasih telah mendaftarkan kami."

"Sama-sama, Semoga dewa memberkati kalian!"\

***

"Lalu Aileen, kenapa kamu langsung mengambil misi perburuan?"

"Kita akan menaikan level dengan mengalahkan monster yang memiliki level setara, karena jika mengalahkan monster yang levelnya terlalu tinggi dari level kita, maka Poin pengalaman yang kita dapatkan akan sedikit." Jelas Aileen, mereka mengambil misi perburuan di tempat kemarin, meskipun sebenarnya Lyve enggan karena ia merasa letih setelah mengeluarkan energi sihir untuk tes sihir tadi.

Namun Aileen mengatakan kalau ini adalah permulaan, jika ia malas, maka ia takkan bisa menjadi petualang yang mengelilingi dunia ini. Akhirnya mereka sampai di depan gerbang kota Audaces, sepertinya hari ini tidak banyak Goblin di tempat ini, melainkan banyak sekali Slime kecil. "Kau siap? Lyve?"

"A-aku hanya Priest, dengan kata lain aku hanya akan menjadi pendukung, reaksi seranganku takkan terlalu kuat, hehe." "Banyak alasan, tapi ya, ini adalah saatnya diriku menguji kekuatan dari seorang petualang baru." Ailen menarik pedang yang sebelumnya ia simpan di sabuk kanan kirinya,

SRRR

Ia memutarkan kedua pedang kecilnya di tangannya supaya terlihat keren sebelum melakukan penyerangan, rambut pirangnya tertiup angin dan terkena sinar mentari sehingga membuatnya terlihat indah, "Skill sihir: Mana Boost!" Lyve mengarahkan ujung tongkat nya pada Aileen sehingga AIleen mendapatkan tambahan mana, "Hehe." Aileen melesat kencang, ia menggunakan skill tanpa harus menyebutkan nama skillnya, 'Ternyata menjadi seorang otaku memberikan manfaat juga, aku mempelajari apa yang ada di anime itu.' Batinnya, dalam sebuah anime, terdapat seorang anak yang dapat menggunakan sihir tanpa merapal, anak itu mengatakan kalau ia menggunakan sensasi tubuh untuk menggantikan rapalannya, karena itulah, Aileen hanya mengumpulkan mana di kakinya dan membuat kakinya terasa ringan sehingga ia bisa menggunakan skill pertama yaitu Asassin Stab, ia berpindah dengan cepat ke belakang 1 slime dan menebasnya dengan menggunakan pedangnya. "Dia bisa menggunakan skill tanpa merapal, hebat, bahkan mantan dewi saja tak bisa melakukannya." Lyvemon tersenyum menatap Aileen, "Skill Sihir: Holy Protector."

Seorang Priest adalah pendukung, meskipun pendukung, namun sebenarnya mereka masih bisa menggunakan skill penyerang seperti sihir ledakan atau sihir suci lainnya, namun biasanya sihir itu digunakan untuk menghabisi para undead karena sihir suci dapat menghilangkan kutukan yang ada pada undead.

~Buku Harian Aileen~

Akhirnya kami berhasil menjadi petualang, ini semua berkat Lyve yang memanggilku, andai saja aku mati dan terus ke alam selanjutnya, mungkin aku takkan bisa berpetualang seperti ini. Besok dan seterusnya, aku akan menjadi petualang yang bersemangat.

Bersambung