"Jadi.. Ini akhir dari kehidupanku ya.." Ujarnya ketika ia sudah tak bisa berbuat apa-apa, mobilnya tersangkut di rel kereta, tak bisa berjalan dan pintu dari mobil itu macet sehingga ia tak bisa kemana-mana, "Setidaknya, aku bisa merokok untuk yang terakhir kalinya di usiaku yang ke 20 ini." Ia menyalakan sebatang rokok, waktu berselang tak lama dari itu, terlihat kereta yang melaju dengan kecepatan tinggi, "Ini dia, semoga aku bisa bertemu dengan dewi, dan aku akan memintanya untuk menjadi istriku, haha, Bercanda."
BRAK!!
'Ah, jadi ini rasanya kematian.' batinnya, kereta itu menghantam mobilnya dengan kecepatan tinggi.
***
'Aku tak bisa membuka mataku.' Batinnya, 'ah iya, aku mati karena tertabrak tereta ya, ironis sekali.'
Ia bisa merasakan kalau ia berbaring di atas rerumputan yang terasa nyaman, perlahan matanya terbuka, ia bisa melihat langit biru yang indah, kini ia bisa merasakan udara yang nyaman. "Ini.." Ia terkejut kalau ia kembali terbangun dengan tubuh yang berbeda, ia bisa mengetahui itu karena tidak ada bekas luka di lengan kirinya, padahal dulu waktu semasa hidup di dunia, ia mendapatkan luka di lengannya karena kecelakaan. "Apakah ini alam baka?"
Ia mencoba berdiri, tanpa ia sadari, sosok kecil bertubuh hijau kini memantaunya dari balik bukit kecil, "Aku memiliki tas ya, tapi isinya kosong sih." Ia terus berbicara sendiri, tanpa ia sadari, kini sosok hijau itu sudah mengepungnya, 'Makhluk apa ini? Benar-benar asing, tapi dari perawakannya, mereka mirip Goblin di Rpg yang sering kumainkan.' Batin pemuda itu.
"Shaa!!" Mereka mengacungkan pisau yang mereka miliki dan mencoba menerjang pemuda itu, "Sial!"
"Awas!" Suara seorang gadis, tiba-tiba di sekeliling pemuda itu terdapat beberapa lingkaran aneh yang ia percaya kalau itu adalah lingkaran sihir, "Flante magicae!"
'Apa yang ia katakan?' Batinnya, ketika itu, lingkaran sihir tadi mengeluarkan cahaya yang membuat para makhluk kecil itu terhempas dan berlarian ke segala arah, "Kamu baik-baik saja, Aileen?" Tanya gadis itu, "Ah maaf, mungkin kamu salah orang, aku bukan Aileen, tapi.. tunggu.. aku lupa dengan namaku, tempat tinggalku."
"Hehe, karena itu sudah tak diperlukan lagi, Aileen Ilustitae!" Ujarnya lagi, "Sudah ku bilang, aku buka Alien!"
"Bukan Alien tau, Aileen, aku memberikan nama untukmu lho! Bersyukurlah pada sang dewi ini!" Dia menjitak pemuda itu dengan lembut, gaun putihnya terlihat tipis sehingga membuat tubuhnya sedikit terlihat, "Dewi?"
"Benar, aku adalah dewi yang telah memanggilmu ke dunia fantasi ini, ingat monster tadi? Itu tidak ada di dunia mu kan?" "Dewi ya, mengapa kamu memanggilku ke dunia lain? Bukannya aku sudah mati?" Tanya pemuda itu, "Sebelum itu, kamu harus menerima nama yang kuberikan padamu, Aileen Ilustitae."
"Baiklah baiklah, namaku Aileen Ilustitae, Dewi." Aileen kini menundukkan badannya pada sang dewi sehingga membuat sang dewi salah tingkah, "Hehe, pertama tama, namaku adalah Lyvemon, kamu bisa memanggilku Lyve, aku adalah dewi yang diusir dari alam dewa dewi karena melakukan pemanggilan pada manusia dunia lain." Jelasnya, "lalu mengapa kamu memanggilku?"
"Aku ingin berpetualang, namun aku membutuhkan teman sehingga dengan memanggilmu, aku bisa menjadikanmu sebagai teman petualanganku, karena itulah aku akan mengajarimu segala hal yang ada di dunia ini." Jelasnya lagi, "maksudmu, kamu ingin menjadi heroine ku?" "Tepat! Heroine! nah, Aileen, kamu bisa melihat sesuatu di pojok kirimu?"
"Ini.."
"Aku memberikan sihir khusus padamu, sehingga membuatmu seperti seorang Main character dari game yang kamu mainkan, hehe." "Meski begitu, kamu bisa mengetahui game Rpg darimana?"
Lyvemon menjelaskan kalau dirinya sering memantau dunia manusia modern sehingga ia mengetahui banyak hal termasuk Rpg. "Aileen, fokuslah pada Icon itu." Aileen hanya menurut, dan betapa terkejutnya ia ketika melihat jendela menu di depannya, "Sudah muncul? Nah, coba masuk ke Inventory, aku memberikanmu sesuatu."
Ia menekan icon bergambar tas kecil, "Dua buah pisau, dan sebuah jubah." Ujarnya, ia mengambil pisau itu dan memindahkannya ke luar untuk memakainya, "Bagus! Dengar, usahakan jangan membiarkan orang tau tentang kemampuan ini, hanya kita berdua yang memilikinya, oke?"
"Baiklah."
"Meski begitu, di dunia ini yang namanya Sword Skill sudah tidak asing, namun dengan kemampuan yang aku berikan, kamu bisa membuat Sword Skill sendiri ketika mencapai level tertentu!" Jelasnya lagi, "Level?"
"Dunia ini benar-benar mirip dengan game Rpg, ada Guild, ada petualang, kamu bisa menganggap orang lain itu NPC dan kita berdua adalah Player." Itulah yang ia katakan, mungkin maksudnya, ia mengirim Aileen ke dunia yang memiliki sistem seperti game Rpg, "Hebat sekali, sekarang aku tidak menyesal karna sudah mati terlindas."
"baik, aku mengetahui kalau kamu menginginkan menjadi seorang asassin, dengan begitu, aku memberikanmu kemampuan dasar Asassin." Jelasnya, Lyvemon menundukkan wajahnya seraya tersenyum, "Meski aku seorang dewi, setidaknya tolong perlakukan aku seperti temanmu sendiri, Aileen, kita akan berpetualang bersama di dunia ini, aku adalah dewi yang kekuatannya dicabut, sehingga aku kembali dari 0." Ujarnya, Aileen terkejut karena hal itu, ia kehilangan kekuatannya karena ia memanggil Aileen ke dunia ini, karena itulah Aileen berhutang pada Lyvemon.
"Lyve, kita akan memulai petualangan kita dari sini, aku akan menemanimu berpetualang dan membalas budi padamu." Aileen mengambil pisau kembarnya, "Pertama-tama, aku ingin mecoba menggunakan Skill."
"Ucapkan Skill: Asassin Stab."
"Skill: Asassin Stab!"
Aileen dengan cepat berpindah ke belakang Goblin yang memantau mereka dan menusuk leher bagian belakang goblin itu, "Meski dunia ini mirip game, tapi ternyata darah tetap ada ya." Wajah Aileen kini dipenuhi dengan darah Goblin, namun ia segera membersihkannya dengan lengan bajunya, "Hehe, darah adalah sesuatu yang penting bagi kehidupan, Aileen, kita akan menuju kota Audaces, jaraknya cukup dekat, ayo!"
'Tanpa Sadar Aku terlahir kembali di dunia yang berbeda, seorang dewi rela kehilangan kekuatannya demi memanggilku dan menjadi petualang di dunia ini, dia selalu tersenyum meski sebenarnya aku tau kalau dalam hatinya ia dipenuhi oleh kesedihan, dia dewi yang hebat. Aku memulai kehidupan baruku dengan nama Aileen Ilustitae bersama sang dewi bernama Lyvemon, ini adalah kisah baruku, seorang asassin yang diberikan berkat dewi, aku takkan menyianyiakan kehidupan baru ini, akulah Aileen Ilustitae sang Asassin!'