Pagi harinya Rubi bangun seperti biasa. Menyiapkan segala keperluan Jaya, tapi tidak ada percakapan diantara mereka. Rubi pun tidak berani menyapa duluan, bahkan ketika Rubi melihatnya, Jaya malah membuang mukanya dan mendengus seolah Rubi adalah kuman yang patut dihindari. Dia tidak mau mendekati Rubi lagi. Keadaan tidak semakin membaik, sudah beberapa dari kejadian malam itu dan hubungan mereka justru semakin renggang. Bahkan Hardi tidak tahu jika anak-menantunya sedang tidak baik-baik saja. Apalagi beberapa Minggu lalu Jaya terbaring sakit, dan Hardi lah yang menggantikan pekerjaan anaknya itu hingga dia seminggu ini pun belum tentu akan pulang, apalagi baru pagi tadi dia berangkat ke luar kota lagi, setelah beberapa hari lalu dia keluar dari Jakarta, dan kemarin baru pulang. Sekarang, dia harus berangkat lagi ke Surabaya. Maka tadi pagi dia berangkat pagi-pagi sekali, bahkan tidak sempat menyapa Rubi dan Jaya. Sehingga dia tidak tahu bahwa anaknya bertengkar kembali.