Chereads / Buat Aku Hamil / Chapter 9 - Bab 8

Chapter 9 - Bab 8

"Tapi itu ... argggghhhhh sial... brengsek .. Mengapa aku harus berurusan denganmu?" Umpat Daniel semakin kesal.

"Jadi , pilihanmu?" Tuntut Bianca tak sabar.

Huft.. dengan mata yang menutup rapat. Dan bergumam kecil.

"Semoga aku tak menyesali keputusanku hari ini." Doa Daniel sebelum dia memberikan keputusannya.

"Aku memilih pilihan ke.. du...aa," ucap Daniel berat dan enggan.

"Pilihan yang tepat Daniel. Baiklah aku harus kembali ke kantor. Aku akan menghubungimu lagi nanti." Setelah mendengar jawaban Daniel , Bianca bangkit berdiri berjalan keluar meninggal Daniel seorang diri di ruangan itu.

Daniel terdiam beberapa saat. Pria itu masih terguncang dengan pilihan berat yang dihadapkan kepadanya. Dia bahkan masih tak percaya dengan pilihannya. Bekerja dengan Gadis angkuh dan kejam itu. Bekerja untuk menghamili gadis itu.

"Arghhh aku bisa gila. Aku bisa gila. Tidak , aku sudah gila. Bagaimana mungkin aku menerima pekerjaan aneh itu? Bekerja dengan wanita aneh dan kejam seperti dia. Aiiiisshhhhhhhhh aku pasti sudah gila. Ya tuhan, kehidupanku pasti akan sangat berantakan," ucap Daniel frustasi.

.......

Langit mulai berwarna keemasan, dan sang surya mulai tenggelam. Di sebuah flat sewa kecil. Daniel tengah mengerjakan tugas kuliahnya. Menatap serius layar laptopnya sambil sesekali matanya melirik buku yang ada di sampingnya. Lihatlah suasana di dalam kamar flat sewanya ini. Begitu berantakan dan tak terurus.

Pria itu bukan tak mau merapikan kamar flatnya. Dia sudah seringkali merapikannya. Namun semua itu sia-sia jika akhirnya kamar flatnya akan kembali berantakan. Dengan jadwal kuliah dan banyaknya pekerjaan part time yang di ambil Daniel membuat pria itu tak memiliki waktu untuk meletakkan barang-barangnya dengan benar pada tempatnya. Dan alhasil, kamarnya akan kembali berantakan. Oh jangan lupakan mengenai sahabatnya yang ikut andil dalam menghancurkan kamar flat Daniel.

Getaran hp Daniel menyadarkannya. Daniel dengan malas mencari hpnya. Dan melihat sebuah pesan masuk di dalam hpnya.

Cepat buka pintu, aku berdiri di depan flat sewamu.

Gadis gila.

Mata Daniel membesar membaca pesan masuk itu. Gadis gila adalah nama kontak yang Daniel berikan untuk Bianca. Daniel begitu shock.

"Ba..bagaimana ini?" Daniel melihat ke sekeliling kamarnya. Dan menatap horor kamarnya yang terlihat seperti puing-puing kapal pecah yang berserakan dimana mana.

Drtttdrttttt

Sebuah pesan masuk dengan nomor yang sama.

Aku benci menunggu, Daniel Kendrick.

"Sial." Daniel dengan cepat merapikan beberapa barang yang berserakan dengan asal. Dan menumpuknya di salah satu sudut ruangan.

Lalu berlari pelan menuju pintu kamarnya. Membukanya dan melihat Bianca tengah berdiri dengan wajah dinginnya. Dan terlihat raut ketidaksukaannya kepada Daniel.

"Apa yang kau lakukan hingga membuat aku menunggu begitu lama?" ucap Bianca dengan nada kesal. Dan langsung masuk ke dalam kamar flat Daniel.

Kini Bianca sudah berdiri di tengah kamar flat Daniel menatap jijik dan dingin ke setiap sudut kamar Daniel.

"Bawa barang-barang penting saja. Aku tunggu di depan," ucap Bianca dan langsung pergi keluar tak sanggup untuk berdiri lebih lama lagi di dalam kamar flat Daniel.

.......

Setelah menjemput Daniel , kini Bianca mengajak Daniel untuk pergi ke apartemen miliknya. Apartemen mewah yang berada di kawasan elite Namdaemun.

Sejak masuk ke dalam apartemen ini , Daniel selalu disuguhkan pemandangan yang menakjubkan. Apartemen itu begitu mewah dengan dominan warna hitam dan gold. Menunjukkan kesan pemilik apartemen ini yang misterius dingin namun tetap terlihat memukau. Daniel sejak tadi terus mengikuti langkah Bianca. Dan kini berhenti di depan sebuah pintu ketika Bianca berbalik ke arahnya.

"Ini adalah kamarmu. Kau bisa meletakkan barang-barangmu di dalam. Setelah itu, aku tunggu kau di ruang makan." Setelah mengatakan hal itu Bianca pergi meninggalkan Daniel yang mulai masuk ke dalam kamar itu.

Beberapa menit kemudian. Setelah Bianca dan Daniel makan malam bersama dengan keadaan hening. Kini Bianca akan memberikan penjelasan mengenai pekerjaan pria itu. Bianca meletakkan sebuah map tepat di hadapan Daniel.

"Itu adalah kontrak kerjamu?"jelas Bianca.

"Ya? Kontrak kerja?" tanya Daniel bingung tak mengerti maksud Bianca.

"Ya, kau pikir kau hanya bekerja biasa. Tentu saja aku harus membuat sebuah kontrak kerja , agar kau tau seperti apa pekerjaanmu, bayaran untuk pekerjaanmu, peraturan apa yang harus kau tau dan penalti apa yang harus kau bayar jika melanggarnya. Dan satu lagi, aku tak mau jika ada suatu masalah di masa depan yang berhubungan dengan hak asuh anak." Ungkap Bianca panjang lebar membuat Daniel mengernyit heran. Menatap takjub dan heran karena Gadis dingin yang ada di hadapannya ini bahkan sudah mempersiapkan segalanya.

"Jadi, sebelum kau menandatangani kontrak kerja itu, lebih baik kau membacanya dengan seksama." Perintah Bianca. Dan dengan segera Daniel membuka map itu dan mulai membaca isi dari perjanjian kontrak kerja itu.