Chereads / Buat Aku Hamil / Chapter 13 - Bab 12

Chapter 13 - Bab 12

Daniel bersiap lalu mendorong dengan cepat dan keras.

"Ahkkk..!" teriak Bianca pelan di akhiri dengan desahan lega penyatuan sukses.

Daniel memejamkan matanya. Merasakan untuk pertama kalinya berada di dalam Bianca. Tubuhnya di cengkeram dan diremas Bianca dengan lembut dan ketat. Daniel rasa dia bisa sampai karena remasannya saja. Daniel masih terus memejamkan matanya rapat, menghayati rasa hangat di dalam tubuh Bianca.

"Kenapa diam? Ah aku lupa kau seorang perjaka, apa aku perlu mengajarimu?" tanya Bianca menyadari Daniel hanya terdiam tanpa bergerak sedikit pun.

Oh, sial. Bianca masih saja meremehkan Daniel. Dengan seringai terukir jelas di sudut bibirnya. Daniel menggerakkan pinggulnya.

"Bagaimana bisa seorang perjaka membuatmu orgasme di awal permainan. Dan tentu saja aku akan bergerak. Bergerak liar dan brutal," jawab Daniel sambil menggerakkan pinggulnya. Membuat tubuh Bianca bergerak pelan karenanya.

Peluh membanjiri sekujur tubuh Daniel dan tubuh Bianca. Gerakan Daniel semakin cepat, panas dan liar. Ya ampun, ini begitu nikmat! Daniel hampir tersedak kenikmatan yang menggetarkan seluruh tubuhnya, memacu untuk bergerak semakin cepat. Desahan Bianca lolos tanpa bisa gadis itu tahan. Membuat Daniel semakin bergairah dan bergerak lebih.

Daniel semakin kuat menggerakkan tubuhnya. Dia memompa dengan sangat cepat. Seolah tidak ada waktu lagi yang tersisa. Tubuh Bianca yang basah membuatnya semakin mudah bergerak. Menimbulkan suara dari permainan panas ini. Sudah tidak terhitung lagi berapa kali Bianca mendesah nikmat. Hingga Daniel merasakan tubuhny sudah semakin membesar dibawah sana, membuat keketatannya semakin terasa nikmat.

Puncak itu akan datang sebentar lagi. Daniel mempercepat gerakannya , memperdalam jangkauan hingga titik terdalam miliki Bianca.

"Disana," ucap Bianca disela desahan nikmatnya. Mencoba memberitahukan Daniel untuk menyentuh titik nikmat itu lagi. Daniel kembali menyentuh titik itu di sana. Daniel menusukknya lebih dalam ketika dia menemukannya lagi.

Daniel menyentuh titik nikmat itu berkali-kali. Tubuhnya pun terasa bergetar hebat. Semakin sesak dan nikmat dibawah sana, Bianca sadar mereka akan segera sampai. Bianca mengaitkan kedua kakinya ke pinggang Daniel. Memberikan akses mudah buat Daniel bergerak semakin liar. Membuat Daniel semakin merasakan nikmatnya keketatan Bianca. Racau Bianca semakin jelas terdengar. Daniel terus bergerak. Dia memperdalam dan semakin cepat bergerak.

Bianca mulai merasakan sesuatu akan keluar. Gelombang itu akan kembali menghampirinya.

"Faster." Pinta Bianca dengan terus meracau mendesah tak karuan. Daniel terus bergerak cepat mengorek sampai mana kenikmatan itu menguasainya. Daniel bisa merasakan tubuhnya yang membesar. Dia menghentak-hentakkan pinggulnya dengan kasar dan bergerak secara brutal. Tubuh Bianca dan Daniel menegang. Berharap puncak itu cepat datang Daniel semakin brutal di dalam sana. Desahan mereka hampir bersamaan menandakan puncak kenikmatan itu telah tercapai.

Daniel menumpahkan semua benihnya ke dalam rahim Bianca. Bianca menekan pinggul Daniel berharap semua benih itu masuk dengan sempurna di tubuhnya. Daniel masih memejamkan matanya merasakan kehangatan Bianca. Mengatur nafasnya yang sempat memburu seperti habis berlari sepuluh kilometer.

Daniel mulai membuka matanya menatap takjub gadis yang ada di bawahnya. Melihat keadaan Bianca. Rambut yang berantakan butiran keringat yang keluar di pelipisnya. Mata indah yang terpejam. Bibir mungilnya yang terbuka untuk menghirup oksigen sebanyak mungkin. Daniel terpaku , dia seakan baru melihat seorang gadis yang begitu cantik dan menggoda. Deguban jantungnya berdetak lebih cepat , desiran halus menyapa hatinya. Dia ingin sekali membelai wajah cantik itu, memilikinya dan menguasainya. Daniel menatap bibir seksi Bianca , dorongan dalam tubuhnya ingin melumat bibir itu secara kasar dan berutal. Mengigit gemas dan mengulumnya merasakan betapa kenyalnya bibir itu di dalam mulutnya. Daniel kembali terangsang hanya melihat bibir seksi yang sama sekali tak bisa ia sentuh itu.

"Bolehkah ronde kedua?"tanya Daniel hati-hati. Berharap Bianca mengabulkan keinginannya lagi. Daniel sadar kini ia mulai ketagihan akan hal baru yang begitu banyak dibicarakan oleh orang dewasa. Daniel mulai ketagihan bercinta. Dan dia masih belum puas hanya dengan bercinta sekali. Mata Bianca perlahan terbuka melihat Daniel. Dan memalingkan matanya melihat jam yang ada di atas nakas di samping ranjang. Waktu masih menunjukkan pukul sebelas malam. Itu berarti jam kerja Daniel belum selesai. Melihat Bianca menatap ke arah jam itu membuat Daniel juga ikut melihat ke arah itu.

"Kau masih di dalam jam kerjamu. Jadi kau bisa melakukan ronde kedua," ucap Bianca sukses membuat senyum mesum Daniel muncul. Dengan segera Daniel memulai kembali ronde kedua percintaannya dengan Bianca.