Chereads / Buat Aku Hamil / Chapter 12 - Bab 11

Chapter 12 - Bab 11

"Dan aku boleh melakukan apapun pada tubuh bagian bawahmu." Tangan Daniel mulai meraba pelan paha Bianca. Daniel mulai melakukan aksinya.

Terima kasih monyet mesum, Rendi. Karena dia, aku tak terlalu polos dan mengerti akan hal bercinta. Dan aku yakin dia akan sangat terkejut karena aku sekarang akan melepaskan keperjakaanku. Ucap Daniel dalam hati. Ia sedikit menyeringai membayangkan wajah Rendi yang akan sangat iri jika tau tentang hal ini.

Daniel mulai melakukan aksinya. Pria itu mulai mengelus kaki Bianca dari ujung jari kaki hingga paha, mengusap setiap inchi tubuh bagian bawah Bianca. Hingga jemarinya menyentuh daerah sensitif Bianca.

Daniel bahkan mulai memberikan kecupan-kecupan lembut pada kaki Bianca. Mencoba memberikan rangsangan untuk dirinya dan juga Bianca. Daniel menaikan ciumannya, hingga tepat dipangkal paha Bianca yang beraroma khas. Menggugah gairah Daniel sendiri. Kedua tangan Daniel melebarkan kakinya. Menghujani Bianca dengan kecupan-kecupan singkat. Membuat tubuh Bianca menggeliat, gelisah akan sensasi yang ia dapatkan. Sementara tubuh Daniel semakin bangkit di bawah sana.

Daniel mulai menghisap inti Bianca, mencari sesuatu yang begitu sensitif. Menjilatinya seakan menemukan sebuah permen manis lalu menghisap keras. Mengulumnya penuh rasa nikmat. Bahkan Daniel dengan gemas menggigitnya kecil. Membuat Bianca mengerang tertahankan. Daniel mendengar desahan Bianca yang tertahan. Bianca hanya pasrah menerima semua perlakuan lembut Daniel pada tubuhnya.

Daniel mulai mengoda tubuh sensitif Bianca dengan jarinya. Bergerak perlahan hingga seluruh jari tengahnya tertanam sempurna. Memutar jarinya merasakan dan menggabsen setiap sudut dinding. Lalu Daniel mulai memutar jarinya. Seakan menari di dalam sana. Memberikan rasa nikmat kepada Bianca.

Daniel melirik wajah Bianca sejenak. Kepalanya menoleh ke kanan tak menghadap ke arah Daniel. Matanya terpejam merasakan perlakuan Daniel. Namun masih dengan egonya , Bianca mengigit pelan bibir bawahnya agar desahannya tak keluar. Melihat itu membuat Daniel menarik pelan jarinya dan memasukkannya kembali dengan cepat. Melakukan hal itu berulang kali hingga desahan Bianca keluar begitu saja. Membuat Daniel semakin bersemangat menggerakkan dua jarinya. Mengaduk dan bergerak cepat keluar masuk.

Daniel menyadari tubuh bagian dalam Bianca merapat menandakan akan sampai di puncak. Maka dengan cepat Daniel menggerakkan tangannya cepat. Desahan Bianca lolos begitu saja diiringi dengan keluarnya cairan Bianca.

Daniel tersenyum kecil, lalu mengeluarkan kedua jarinya. Mencoba mencicipi cairan cinta seorang wanita. Merasa tak cukup hanya mencicipi dari jari tangannya. Daniel menyeruakkan kepala menghisap cairan itu langsung dari asalnya. Menjilat dan menghisap kuat semua cairan yang keluar. Bahkan memasukkan lidahnya kedalam. Mengetuk dan mengabsen setiap inchi tubuh Bianca. Membuat Bianca semakin gelisah. Daniel bangkit dan tersenyum puas karena telah membuat Bianca mendesah dan mencapai puncaknya.

Kini Daniel melepaskan celana jeans dan juga celana dalamnya. Memperlihatkan tubuhnya yang saat ini sudah sangat siap untuk bertempur. Daniel mulai menindih Bianca. Menatap Bianca yang masih memalingkan wajahnya.

"Aku akan memasukimu. Apa kau siap?" ucap Daniel sambil menggesekkannya di depan Bianca.

"Shh... Sial apa kau harus menanyakannya. Lakukan saja pekerjaanmu," umpat Bianca kesal menatap Daniel tajam karena Daniel mempermainkannya. Walau beberapa menit yang lalu Bianca baru saja mengalami pelepasannya. Namun perbuatan Daniel itu membuat gairahnya kembali naik dan dia sudah dikuasai kabut gairah kembali.

Daniel hanya menatap wajah terangsang Bianca yang terlihat begitu menggoda. Membuatnya ingin sekali mencium bibir gadis itu. Namun dia masih ingat akan peraturan yang gadis itu berikan.

Masih dengan menggoda Bianca. Daniel berkata "Apa aku harus memasukkannya?"

"Brengsek. Jangan mempermainkanku. Cepat masukkan," umpat Bianca semakin kesal karena dia sudah sangat bergairah dan ingin segera merasakan Daniel berada di dalam tubuhnya.

"Baik sayang, aku akan memasukkannya," ucap Daniel mengabulkan permintaan Bianca dan sama sekali tak perduli dengan umpatan kasar Bianca kepadanya. Pria itu malah tersenyum melihat wajah Bianca yang tersiksa dan mendamba itu. Dengan perlahan Daniel masuk.

"Ah, sial. Ini begitu sempit. Apa kau masih seorang perawan? Tapi kau bilang sudah tak perawan lagi," ucap Daniel sambil mendorong pelan pinggulnya semakin mendorong masuk.

Sialan. Ini begitu nikmat. Ya ampun. Umpat Daniel dalam hati .

Daniel baru memasukkan ujungnya tapi dia sudah merasa dicengkeram dengan keketatan yang luar biasa. Daniel melihat Bianca menutup mata seraya menggigit bibir bawahnya. Menahan sakit.

"Sial, mengapa ini sakit. Ini bukan yang pertama untukku," umpatan Bianca keluar kembali.

"Lakukan dengan benar , cepat dan keras." Perintah Bianca menatap Daniel yang berada di atasnya.

"Kau bisa menahannya."Daniel menatap Bianca ragu dan cemas.

"Ya, lakukan saja brengsek!" teriak Bianca semakin kesal dengan pernyataan Daniel. Daniel bersiap lalu mendorong dengan cepat dan keras.