"Sesuai perjanjian kontrak , jam kerjamu sampai jam dua belas malam. Jadi selama itu kau bisa bercinta denganku, sebanyak apapun kau sanggup. Dan ketika jam dua belas malam kau harus kembali ke kamarmu. Aku tak akan sudi tidur bersamamu sepanjang malam. Jadi aku tekankan, kau harus tidur di kamarmu jika pekerjaanmu selesai. Apa kau mengerti?" Daniel hanya mengangguk , pria itu terlalu terkejut dan takjub dengan semua hal gila yang Bianca katakan.
"Kau memang akan bercinta denganku tapi kau hanya boleh menyentuh tubuh bagian bawahku."
"Maksudmu?" tanya Daniel bingung tak mengerti kata-kata Bianca.
"Aku tak mau kau menyentuh tubuh bagian atasku. Tak ada ciuman bibir, tak ada remasan dada. Kau hanya memiliki kuasa atas bagian tubuh bawahku," ucap Bianca tajam mempertegas kata katanya.
"Tunggu, bukankah aku harus memberikan rangsangan agar kau siapa untukku?" Daniel tau untuk bisa bercinta harus ada sebuah rangsangan agar masing-masing bisa bergairah dan siap bercinta. Terutama untuk wanita, mereka harus basah terlebih dahulu agar siap di masukki. Jika tidak siap, mereka akan merasakan kesakitan ketika penetrasi dilakukan.
"Kau bisa memberikan rangsangan pada tubuh bawahku. Dari perut sampai ujung kakiku adalah milikmu. Kau bisa melakukan apapun kepadanya." Tunjuk Bianca pada bagian tubuh bawahnya.
"Dan jangan sekali kali kau mencoba menciumku ketika kau bercinta denganku. Atau kau akan tau akibatnya." Nada Bianca yang penuh dengan ancaman membunuh. Seakan dia sanggup melakukan pembunuhan kepada Daniel saat itu juga.
"Kau bisa memulai pekerjaanmu sekarang," ucap Bianca sambil merebahkan tubuhnya di atas ranjang.
"Tu..Tunggu dulu. Sebelumnya ada yang ingin aku tanyakan," ucap Daniel melihat Bianca yang kini mulai menatap sinis ke arahnya.
"Apa kau seorang perawan? Aku tak bisa ber—" Pertanyaan gugup Daniel langsung dipotong cepat oleh Bianca.
"Tidak, aku bukan perawan. Jadi tak perlu khawatir." Potong Bianca cepat sebelum Daniel menyelesaikan kalimatnya.
"Jadi cepat lakukan pekerjaanmu." Bianca mulai menaikkan piama tidurnya hingga ke dadanya. Membuat Daniel dapat melihat paha putih Bianca dan juga celana dalam hitam berenda yang menutupi kewanitaannya.
Daniel kesulitan menelan salivanya. Ini adalah hal pertama untuknya. Pria itu belum pernah bercinta dengan seorang gadis pun sepanjang hidupnya. Bisa dikatakan Daniel seorang perjaka. Dan melihat paha mulus Bianca adalah pertama kali ia melihatnya. Dia memang sering melihat gadis-gadis lain yang memamerkan paha putih mereka dengan memakai rok mini. Daniel sering melihat hal itu ketika dia diajak ke club malam oleh temannya. Namun entah mengapa melihat paha putih nan mulus milik Bianca tepat di hadapannya membuat Daniel terpaku seakan terpesona dan mulai bergairah. Daniel terdiam begitu lama membuat Bianca menatap sinis Daniel.
"Mengapa kau hanya diam? Apa ini pertama kalinya kau melihat pakaian dalam wanita," ucap Bianca membuat Daniel tersadar dan menjawab dengan cepat.
"tidak. Tentu saja tidak. Aku sudah sering melihatnya," ucap Daniel cepat bahkan terlalu cepat membuat Bianca semakin curiga. Dengan sengaja Bianca membuka lebar kakinya , mengangkang tepat di hadapan Daniel.
"Benarkah?" ucap Bianca menuntut respon Daniel. Mata Daniel membesar tak percaya. Wajahnya mulai memerah. Gairahnya semakin muncul namun ia masih terdiam kaku karena ini adalah hal pertama untuknya. Melihat respon itu membuat Bianca semakin yakin.
"Jadi kau seorang perjaka Daniel. Kau belum pernah bercinta dengan gadis mana pun," ejek Bianca.
"Apa?" Daniel terkejut karena Bianca dapat menyadarinya.
"Tidak. Aku bukan perjaka. Aku sudah sering bercinta dengan wanita malam. Bahkan para gadis itu seringkali mendesah hebat karena permainanku" Ucap Daniel mencoba berbohong. Dia tak ingin Bianca menghinanya , walau pun memang dia seorang perjaka tapi itu terlalu memalukan , apalagi harus diremehkan oleh gadis angkuh seperti Bianca. Oh Daniel tak akan pernah mau.
"Benarkah?" Satu alis Bianca terangkat. Dia menatap Daniel penuh selidik dan curiga.
"Ya, tentu saja," ucap Daniel yakin. Berharap Bianca percaya dengan kebohongannya.
"Kalau begitu buktikan padaku sehebat apa permainanmu." Tantang Bianca.
Aku memang belum pernah bercinta tapi aku sering kali di cekoki dengan banyak film panas milik monyet mesum sahabatku. Dan terima kasih untuknya karena aku tak akan membuat malu diriku sendiri di hadapan Putri Es gila ini. Batin Daniel.
"Ya, aku harap kau sanggup bertahan karena aku memiliki stamina yang tinggi untuk melakukan beronde-ronde percintaan panas."
"Oh aku sangat menantikannya. Dan begitu penasaran bagaimana rasanya bercinta dengan seorang perjaka," ucap Bianca meremehkan Daniel.
"Huh sial," umpat Daniel kesal karena Bianca tak percaya kebohongannya dan tetap meremehkannya.
Daniel mulai melepaskan bajunya dengan semangat. Dia kesal dan akan membuktikan bahwa dia bisa bercinta dengan sangat hebat.
"Aku hanya dilarang menyentuh bagian atas bukan?" Bianca hanya mengangguk mendengar perkataan Daniel.
"Dan aku boleh melakukan apapun pada tubuh bagian bawahmu." Tangan Daniel mulai meraba pelan paha Bianca. Daniel mulai melakukan aksinya.