"Apa?" ucap Daniel dengan mata melotot tak percaya.
"Menghamilimu?" Suara Daniel terdengar tercengang dengan nada yang begitu berat untuk ia keluarkan.
"Ya, menanamkan benihmu ke dalam rahimku. Dan jika kau berhasil membuatku hamil, aku akan membayarmu," jawab Bianca santai. Gadis itu membahas hal yang begitu mengejutkan dan ekstrim di telinga Daniel dengan begitu santainya. Seakan Gadis itu baru saja menawarkan sebuah pekerjaan ringan.
"Ka..kau sungguh ingin aku bekerja untuk menghamilimu?" Daniel ingin memastikannya sekali lagi. Berharap jika pendengarannya memang sedang bermasalah. Dan Daniel berharap Gadis yang ada di hadapannya tengah bercanda. Sedang melakukan sebuah lelucon garing di bulan juli.
"Ya," jawab Bianca dengan raut wajah serius. Melihat wajah Bianca, Daniel sadar jika Gadis yang ada di hadapannya ini tak suka bercanda.
"Kenapa?" Betapa penasarannya pikiran Daniel saat ini. Begitu banyak pertanyaan yang terlintas di dalam otaknya. Namun hanya satu kata itu saja yang keluar dari bibir sexynya.
"Bukankah kau sendiri yang menanyakan pilihan lain karena kau tak sanggup membayar ganti rugi. Dan aku hanya menawarkanmu pekerjaan ini," ucap Bianca datar.
"Ta..tapi pekerjaan yang kau tawarkan adalah pekerjaan tergila dan teraneh yang pernah ditawarkan kepadaku. Menghamili?" ucap Daniel frustasi menjambak beberapa helai rambut coklatnya. Kata menghamili begitu menakutkan di telinganya.
"Astaga, itu berarti aku dan...ka—kau..!" teriak Daniel frustasi dan menatap Bianca tak percaya dengan kalimatnya sendiri. Bahkan Daniel tak sanggup untuk melanjutkan kalimatnya.
"Ya, kita tidur bersama. Kita melakukan seks," jawab Bianca frontal tanpa hambatan sama sekali.
"Apa tujuanmu? Mengapa kau ingin aku menghamilimu?" tanya Daniel terbata bata.
"Aku menginginkan seorang anak," jawab Bianca singkat padat dan jelas. Tak berniat untuk menjelaskan lebih lanjut alasan yang mendasari ide gila itu.
"Jika kau menginginkan seorang anak bukankah kau bisa meminta suamimu untuk menghamilimu?" Daniel mencoba memberikan pilihan lain untuk Bianca daripada mempekerjakan dirinya.
"Aku tidak mau menikah," jawab Bianca datar.
"Kau bisa meminta pada pacarmu."Daniel masih memberikan pilihan lain, memberikan pendapatnya.
"Aku single." Bantah Bianca.
"Aaa..kau bisa meminta teman priamu untuk menghamilimu Daripada seorang pria asing sepertiku." Daniel kembali mengajukan pendapatnya.
"Aku tak punya. Berhenti bertanya. Dan jawab apa kau mau menerima pekerjaan ini." Bianca mulai kesal karena Daniel terus saja mencoba memberikan pilihan lain dan terus mempertanyakan pekerjaan aneh yang dia tawarkan.
"Tu..tunggu. dari pada kau mempekerjakan orang asing untuk membuatmu hamil. Bukankah inseminasi buatan lebih baik?"
"Apa kau lupa jika wanita single di Korea di larang melakukan inseminasi buatan. Dan aku tak ingin membuang uangku hanya untuk kemungkinan keberhasilan memiliki anak sebesar 20%."
"Ba..bagimana dengan membeli sperma di bank sperma. Bukankah dengan cara seperti itu kau bisa menentukan dan memilih benih sperma yang baik dan unggul. Sperma dari orang terkenal atau terpintar."
"Daniel ,bukankah IQmu di atas rata-rata. Harusnya kau tau bahwa hal itu juga memiliki keberhasilan yang kecil. Lagi pula di Korea tak ada bank sperma. Untuk apa aku menghamburkan uangku hanya untuk keberhasilan yang kecil jika ada cara yang lebih efisien agar aku cepat hamil."
"Ta..tapi aku dan kau adalah orang asing. Kau yakin ingin aku menghamilimu? Ba..bagaimana jika aku memiliki penyakit kronis? kelainan seks? Penyakit seks? Penyakit menular?"
"Aaa—apa kau tidak khawatir jika nanti aku..," ucapan Daniel terhenti.
Buk..
Bianca menghempaskan map yang berisi beberapa lembar data pribadi Daniel Kendrick.
"Kau pikir aku wanita bodoh, Daniel Kendrick. Jika aku wanita bodoh , aku sudah mempekerjakan seorang gigolo untuk menghamiliku. Aku tak ingin memiliki anak dari pria brengsek ataupun penyakitan. Jadi aku tak ingin sembarangan menawarkan pekerjaan ini kepada pria asing. Dan kurasa kau memiliki bibit sperma yang unggul , Daniel. Kau memiliki IQ di atas rata-rata. Kau tak pernah mengidap penyakit serius atau pun mematikan. Kau bahkan memiliki tubuh yang sehat. Dan nilai plusnya kau memiliki wajah yang tampan. Dan perlu kutekankan sekali lagi Daniel, aku hanya menawarkanmu pilihan kedua. Kau bisa menolaknya dan memilih pilihan pertamamu, yaitu membayar ganti rugi sebesar 80 ribu dollar," ucapan Bianca membuat Daniel terdiam. Daniel masih memikirkan setiap kata yang Bianca ucapkan.
"Jadi apa pilihanmu? Ganti rugi sebesar 80 ribu dollar atau bekerja menghamiliku?" Desak Bianca menuntut jawaban Daniel.
"Argghhhh keduanya adalah pilihan sulit. Aku tak mungkin bisa membayar ganti rugi sebesar itu. Tapi aku juga tidak mungkin menerima pekerjaan itu?" Daniel mulai frustasi menghadapi tawaran Bianca. Dia kembali mengacak acak rambutnya , melampiaskan kekesalannya kepada rambut coklatnya. Membuat pria itu terlihat seksi dengan rambut acak-acakannya. Setiap wanita yang melihat Daniel saat ini pasti akan terpesona. Namun berbeda dengan Bianca, gadis itu malah menatap tajam ke arah Daniel.
"Mengapa kau tidak menerima pekerjaan ini? Bukankah kau tak memiliki kekasih? Apa salahnya menerima pekerjaan ini? Aku akan membayarmu jika kau berhasil menyelesaikannya. Dan kau juga tak perlu bertanggung jawab pada kehamilanku. Setelah aku di nyatakan hamil, kau bisa pergi dariku membawa uang yang banyak." Bujuk Bianca berharap Daniel mau bekerja untuknya. Karena Daniel adalah kriteria yang pas dengan keinginannya. Seorang pria dengan bibit sperma yang sangat unggul. Dia yakin akan sulit menemukan pria lain seperti Daniel.
"Aku belum gila untuk menerima pekerjaan itu." Tolak Daniel cepat.