Chereads / Rumitnya Cinta / Chapter 14 - Kebersamaan (Part 3)

Chapter 14 - Kebersamaan (Part 3)

Jam 6 pagi, Yasmin dan Cessillya sudah siap untuk pergi ke warung.

Setelah kejadian semalam, Cessillya setuju untuk berbaikan dengan Leon.

Sesuai dengan kesepakatan semalam, pagi ini Leon dan Kevin akan datang untuk membantu mereka di warung.

"Sudah siap ?"

Tanya Kevin dan mendapat anggukan dari 3 orang lainnya, Mereka pergi dengan mobil Kevin karena memang Leon datang tanpa membawa mobil.

Kevin memutuskan untuk menyetir ditemani Yasmin di jok sampingnya sedangkan dibelakang ada Cessillya dan Leon yang tampak duduk berjauhan.

Leon kini telah mengetahui jika spaghetti yang selama ini dipujinya adalah usaha Cessillya dan Cessillya sendirilah yang menjadi chefnya.

"Udah lama usaha spaghetti ?"

Cessillya menoleh dan mengangguk tanpa mengeluarkan suara.

"Dapat resep dari mana bisa jadi enak seperti itu hasilnya ?"

"Dari ibu."

"Sekarang dimana ibu kamu ?"

Cessillya terdiam sesaat menatap Leon, kemudian berpaling menatap jalanan dari pintu dengan kaca yang terbuka.

Yasmin melihat perubahan Cessillya dari kaca spion atas, Yasmin yakin Cessillya pasti sedih dengan pertanyaan Leon.

Suasana menjadi hening setelah pertanyaan Leon tadi, tak ada lagi suara dari 4 orang didalamnya kecuali deru-deru kendaraan yang memang memadati jalanan

Kevin memarkir mobilnya dan terdiam melihat sekitar, Kevin mengangguk, pilihan Cessillya memang tepat.

Tempatnya yang strategis mudah dijangkau dan memang biasa banyak orang-orang yang nongkrong didaerah tersebut.

Mereka sama-sama memasuki warung, Leon dan Kevin terkesan dengan penapakan didalamnya.

Semua tampak rapi tertata dengan baik dan benar, semua akan merasa nyaman berada disana ditambah lagi dengan hidangannya yang memang nikmat.

"Ini dekorasi siapa ?"

"Ya Sisi, siapa lagi aku mana bisa kaya gini."

Yasmin menjawab Leon dengan pasti, Leon mengangguk dan masih fokus memperhatikan sekitar ruangan.

"Sewa disini berapa pasti mahal ?"

"Gak masalah mahal yang penting tempatnya bagus dan bisa kasih keuntungan."

Cessillya menjawab dengan tenang sambil sibuk mengeluarkan apa yang menjadi belanjaannya kemarin.

"Terus sekarang kita mau ngapain."

Yasmin dan Cessillya terdiam menatap Leon dan Kevin bersamaan, dan sesaat kemudian keduanya sama-sama tersenyum.

Cessillya berlalu untuk beberapa saat dan kembali dengan setumpuk kertas ditangannya.

"Nih bagikan ini ke semua orang yang kalian temui."

Cessillya memberikan tumpukan tersebut ke tangan Leon, Leon dan Kevin tak percaya dengan apa yang perintahkan Cessillya.

Bagaimana mungkin seorang Leon dan Kevin berjalan disepanjang jalan hanya untuk membagikan kertas tersebut.

"Ayo jalan ahh malah bengong."

Cessillya mendorong keduanya keluar dari ruangan, dan tersenyum puas menantap keduanya yang tengah kebingungan.

"Apa-apaan ini ?"

"Lo mau berjuang kan .... ya udah jalani."

Ucap Kevin sambil berlalu meninggalkan Leon, Leon berbalik menatap Cessillya yang masih terdiam diambang pintu.

"Selamat bekerja."

Ucapnya dan berlalu masuk meninggalkan Leon, Leon dengan kesal turut pergi menyusul kepergian Kevin.

Ke 4 orang tersebut fokus dengan kesibukannya masing-masing, berjam-jam berlalu masih tak ada yang datang ke tempat tersebut untuk membeli spaghettinya.

Cessillya dan Yasmin duduk di dapur sambil berbincang beberapa hal, keduanya merasa puas dengan pekerjaannya terutama Cessillya yang 85% dia kerjakan sendiri.

"Gue lelaaah ...."

"Apa lagi gue."

Leon dan Kevin bersahutan mengucapkan rasa lelahnya setelah berkeliling.

Cessillya dan Yasmin bangkit lantas menghampiri keduanya dengan membawakan 2 minuman dingin.

"Gimana rasanya kerja ?"

Tanya Cessillya yang memberikan gelasnya pada Leon, Leon menerimanya dan meneguknya dengan rakus.

Berbeda dengan Leon yang meneguk habis minumannya, Kevin justru menyimpan gelas yang diberikan Yasmin dan memilih berbaring dipangkuan Yasmin.

Yasmin sempat kaget dan risih dengan sikap Kevin, tapi tak ada yang memperhatikannya.

Dibalik itu Yasmin merasa kasihan dengan Kevin yang begitu kelelahan.

Cessillya bersandar di kursi sambil memperhatikan Leon, Cessillya merasa puas dengan hasilnya.

Cessillya berharap setelah ini tak akan ada lagi Leon yang sombong dan senang merendahkan orang lain.

"Masih mau minum ?"

Leon menoleh dan menggeleng, Cessillya tersenyum dan menjitak kepala Leon begitu saja.

"Lo apaan sih, udah tahu gue cape bukannya dimanja-manja malah kaya gitu."

Cessillya menghembuskan nafasnya kecewa, Leon mengernyit dengan tingkah Cessillya.

"Sini aku manja-manja, mau dimanja kaya gimana kamu ?"

Cessillya menarik Leon agar bersandar ke kursi seperti dirinya, setelahnya Cessillya melap keringat di dahi Leon.

Leon tersenyum dan menutup matanya untuk menikmati setiap sentuhan Cessillya.

"Sudah tahu panas kenapa gak pulang, lihat jam kan sudah Jam 1 ?"

"Orang kertasnya belum abis."

"Terus sekarang abis ?"

"Abislah makanya balik."

"Bagus.

Cessillya menatap setiap titik wajah Leon, memang benar lelaki ini teramat tampan pantas saja banyak sekali wanita yang ingin memilikinya.

"Yas, aku laper."

"Mau makan apa .... aku udah masak tadi."

"Masak apa ?"

"Lihat aja sendiri di dapur."

Kevin bangkit dan membawa Yasmin ke dapur, Kevin memperhatikan setiap masakan dimeja.

Beberapa jenis makanan tersedia disana.

"Banyak banget, ini kamu yang masak."

"Enggak, berdua sama Sisi, ayo makan katanya laper."

Yasmin turut duduk, dan membiarkan Kevin mengambil apa yang menjadi pilihan menunya.

"Enak-enakan lo makan sendiri."

Leon tiba-tiba datang dan mengagetkan Kevin juga Yasmin disana, Cessillya menarik Leon agar langsung duduk tanpa harus ribut terlebih dahulu.

"Kamu juga mending makan jangan berisik."

"Bolehlah, mana masakan kamu ?"

"Makan saja yang ada gak usah banyak nanya seperti itu."

Leon mengangguk dan langsung mengambil bagiannya, keduanya makan dengan lahap.

Tak bisa dipungkiri memang masakan yang mereka makan saat ini begitu enak.

Yasmin dan Cessillya saling pandang dan tersenyum bersama, harapan keduanya sama bahwa mereka ingin Leon dan Kevin benar-benar berubah dan bisa menjadi baik seterusnya.

"Makan Yas, aku juga laper."

"Samalah, aku juga laper."

Setelah puas memperhatikan dua orang dihadapannya, mereka pun ikut mengambil bagiannya.

Semua menikmati makanannya dengan tenang, sambil sesekali saling lempar candaan dari setiap kata yang terlontar.

Suasan menjadi sangat hangat, tak ada lagi perseteruan diantara mereka.

Leon dan Kevin merasa memang nyaman berada bersama 2 wanita dihadapannya, begitu juga Yasmin dan Cessillya, mereka merasa memang masih ada sisi baik dari kedua lelaki dihadapannya.

"Tapi kenapa sampai sekarang gak ada yang datang kesini ya."

Kalimat Yasmin berhasil menghentikan pergerakan 3 orang lainnya, Leon dan Kevin tersenyum bersamaan dan berkata dengan kompak.

"Gue kasih tahu kalau launcingnya itu besok, bukan sekarang, makanya gak akan ada yang datang hari ini, sabar dulu ya."

"Apa ?!?!?!."

Tak kalah kompak, Yasmin dan Cessillya pun berkata bersamaan.

Memang dasar menjengkelkan, menyebalkan pantas saja ditunggu sejak tadi tak ada satu pelanggan pun yang masuk ke warungnya.

Baru sedikit kepercayaan yang ada, mereka telah mematahkannya lagi, memang tidak bisa diandalkan sama sekali.