8 sekawan telah membuat bising ruangan kelas, mereka ramai dengan berbagai cerita yang mereka miliki.
Tak ada yang berani mengganggu mereka, karena memang itu adalah hal yang memang tidak mungkin bisa dihentikan.
Mereka yang merasa terganggu harus meningkatkan kesabaran mereka, karena untuk berbicara pun hanya akan berbalik menjadi penindasan.
"Pulang kampus langsung ya."
Ucap Cessillya yang memasuki ruang kelas bersama Yasmin, keduanya tampak semangat untuk menyimak materi hari ini.
Leon mendadak diam saat melihat Cessillya lewat disampingnya, Leon tersenyum ada sedikit perasaan berbeda setiap kali dirinya melihat Cessillya.
"Kamu kenapa ?"
Pertanyaan Geovani memecah fokus Leon, Leon menggeleng dan kembali ikut bercerita bersama yang lainnya.
Geovani mengernyit dan melirik kearah Cessillya yang tampak tak peduli dan tetap asyik bersama Yasmin.
"Kamu kenapa sih .... ketularan Kevin ?"
"Ketularan apa ?"
"Tergoda sama gadis kampung itu."
"Kamu apa sih Van, gak mungkinlah."
"Gak mungkin gimana, tadi kamu lihatin dia kan ?"
Leon merangkul Geovani agar bisa diam, Leon malas berdebat untuk hal itu karena kalau tidak maka janji Leon pada Yasmin untuk tidak menyakiti Cessillya akan teringkari.
Setelah penantian cukup lama, jelaslah dosen yang terjadwal di jam pertama tidak masuk.
Penghuni ruangan memilih untuk menghabiskam waktunya di luar kelas, berhamburan kesana kemari, Yasmin dan Cessillya memilih untuk ke kantin karena ternyata 8 sekawan itu bertahan di kelas.
"Aku masih kenyang sih Yas."
"Gak apa, kita minum saja atau gak ngemil."
Setelah keduanya keluar kelas, Kevin bangkit dan menyusul keduanya.
7 pasang mata menatap kesal padanya, setelah dekat dengan Yasmin sekarang Kevin jadi sering terpisah sendiri.
"Tuh lihat kan, kamu mau ikuti jejak dia ?"
"Ya sudah kalau gitu aku pergi."
"Apaan sih Leon ?"
"Ya sudah makanya gak usah diulang-ulang.pertanyaannya."
Geovani mendelik kesal, perasaannya mengatakan jika Leon juga sedang berusaha menghindarinya.
Sudah berkali-kali Leon menolak ajakan dirinya untuk bertemu, keanehan itu sama seperti pertama Kevin curi waktu untuk bertemu dengan Yasmin.
"Kita di kelas saja nih."
Tanya Satria yang jenuh berada di kelas.
"Terus mau kemana lagi ?"
"Kemana kek, makan atau kemanalah, keliling kampus kali biar orang-orang seneng."
Radit menjitak kepala Satria, bagaimana mungkin orang-orang senang toh mereka ada kelas masing-masing.
"Seenggaknya jangan di kelas, tuh si Kevin aja kabur."
"Ya sudah lo susul saja sana kalau mau."
Geovani nyolot suruh Satria pergi menyusul Kevin.
"Kamu kenapa sih Van ?"
"Malesin tahu gak."
"Marah-marah gak jelas, lagi datang bulan ?"
"Ahh diam ahh, aku lihat tadi kamu perhatiin gadis kampung itu, awas aja."
Leon Mengangkat kedua alisnya dan terdiam tak menjawab kalimat Geovani, Leon sadar semakin lama Geovani pasti akan tahu semuanya tapi Leon enggan untuk menghindari Cessillya.
"Jangan-jangan dia naksir juga kali Van sama gadis itu."
Cleo menambah panas Geovani, Leon mengernyit dan terdiam menatap Cleo.
"Ya kali saja, kan Kevin juga kegaet sama si Yasmin."
"Kenapa .... lo cemburu kan ?"
"Apaan sih."
"Gue bisa lihat lo suka kan sama Kevin, makanya lo gak terima kalau dia dekat sama Yasmin."
Cleo terdiam seketika, tak ada kalimat yang bisa dia katakan lagi untuk menjawab Leon.
"Nada-nadanya, lo belain gadis kampung itu."
Sahut Zian untuk kalimat Leon, Leon berbalik menatap Zian tanpa ekspresi apa pun.
"Apaan sih, kalian malah debat, gak jelas tahu gak ngapain ngeributin orang kampung."
Pricilla menengahi ketegangan diantar sahabatnya, Geovani semakin yakin dengan fikirannya kalau Leon juga tertarik dengan gadis kampung itu.
"Udahlah, bahas yang lain saja, kaya gak ada topik lain saja."
"Setuju gue."
Radit menyetujui ucapan Pricilla, dirinya juga enggan untuk membahas hal-hal yang memang tidak jelas untuk menjadi topik pembicaraan mereka.
"Nanti malam nongkrong yuk."
Geovani membuka topik baru sesuai dengan keinginan Radit dan Pricilla.
"Ayolah, weekend kemarin ngurung diri."
"Gue setuju."
Zian dan Cleo menyetujui usul Geovani begitu juga dengan yang lainnya tapi berbeda dengan Leon.
"Gue gak bisa."
Geovani mengernyit, ini ajakan ke-4 dirinya yang ditolak Leon.
Geovani terdiam menatap kesal kearah Leon.
"Lo mau kemana ?"
"Gue mau .... itu ada urusan di rumah."
"Urusan apa, di rumah siapa ?"
Geovani menambah pertanyaan Zian untuk Leon, Leon terdiam untuk beberapa saat.
Leon harus tetap tenang agar apa yang menjadi tujuannya tidak akan gagal.
"Kenapa diam, urusan sama Kevin lagi ?"
"Iya."
"Berarti benar kan kecurigaan aku, kamu sama Kevin itu tersesat tahu gak."
Leon menatap Geovani setelah mendengar kalimatnya yang bernadakan kekesalan.
"Urusan sama Kevin berarti urusan sama 2 orang itu kan, orang kampung."
"Kamu kok nuduh aku kaya gitu sih."
"Ya memang benar kan, Kevin sekarang selalu pergi dari kita itu gara-gara apa .... gara-gara siapa .... gadis kampung itu kan, Kevin sibuk mengejar cinta gadis itu makanya dia bisa tinggalin kita semua."
Leon mengorek telinganya, ucapan Geovani seperti mendenging ditelinganya, Leon malas mendengar semua itu.
"Iya kan, ayo ngaku jangan sampai aku cari tahu sendiri ya."
"Cari tahu apa ?"
"Kenapa masih tanya sih ?"
"Ya terus aku harus bilang apa, kamu curigaan gitu tumben banget."
"Ya memang kamu mencurigakan, makanya aku curiga."
"Ya aku gak ngapa-ngapain kenapa harus dicurigai sih Van."
"Gak ngapa-ngapain itu sekarang di depan aku, kemarin-kemarin ngapain kamu di belakang aku."
"Ngapain apa sih, aku pusing tahu gak sama kamu."
Geovani mendelik kesal dan mengalihkan pandangannya pada Cleo dan Pricilla, Geovani akan melakukan apa pun untuk bisa mengetahui jawaban dari apa yang ada dalam fikirannya.
Pricilla mengangkat kedua alisnya, mereka memang mengerti segala yang menjadi petunjuk dari Geovani.
Entah itu tatapan atau mungkin pergerakan.
"Ya sudah, nanti jadi nongkrong tapi gue bisanya paling jam 8."
Ucap Pricilla dan mendapat persetujuan dari semuanya, Leon terdiam sendiri.
Leon ingin bergabung dengan mereka terutama Geovani tapi Leon kepalang janji untuk membantu Cessillya di warungnya karena memang ini hari pertama warungnya dibuka dan Leon akan membantunya disana begitu juga dengan Kevin.
Mereka akan kembali bersama malam ini di warung Cessillya, Leon merasa tidak sabar dan hal itu membuat Leon mampu menomor duakan kebersamaannya dengan Geovani dan kawannya yang lain.
Satu yang harus menjadi catatan Leon dan wajib diperhatikan Leon adalah Geovani, saat ini Geovani mulai curiga dengannya dan Leon harus menjaganya agar semua tetap baik-baik saja termasuk juga Yasmin dan Cessillya.
Leon hanya menjadi pendengar hari ini, menyimak setiap perbincangan kawannya.
Ingin hati Leon menyusul kepergian Kevin tapi tak mungkin, hal itu hanya akan menimbulkan masalah nantinya.