Chereads / Orange And Lemon / Chapter 8 - Summer Camp Part 2

Chapter 8 - Summer Camp Part 2

Malam itu Bethony yang sedang melilir dan keluar dari tendanya. Dia melihat Khan yang duduk termenung memandangi api unggun. Tampak jelas dari raut wajahnya kalau pikirannya kemana-mana. Selain itu terlihat Khan yang sedang meminum suatu ramuan berwarna biru. Ramuan itu cukup umum di kalangan para bangsawan dan terbuat dari serbuk sari tanaman bernama Tetra. Nama yang sama seperti nama Provinsi mereka. Sebenarnya minuman itu dikenal untuk diminum sebagai untuk anak-anak kecil. Dengan meminumnya, diharapkan tubuh terbiasa dengan energi mana dan bisa membangkitkan sihirnya sendiri. Namun jika sudah membangkitkan sihir, biasanya digunakan untuk mengembalikan energi Mana dalam tubuh yang hilang walau tidak terlalu efektif.

"Huuhhh…. Memang pergantian konsep pelatihan terasa melelahkan, pasti serbuk sari Tetra akan sangat menyegarkan." Bethony mendatanginya dan menanyakan kabarnya.

"Kamu belum tidur Bethony?" Khan tampak tidak terkejut akan kehadirannya.

"Aku tidur….. hanya saja tidak sengaja terbangun." Jawab Bethony.

"Apa kamu mau?" Khan menawarkan minumannya.

"Tidak terimakasih, aku tidak begitu kehabisan mana sehingga harus meminumnya." Bethony menolak penawaran Khan.

"Aku meminumnya bukan karena kehabisan mana." Sahut Khan.

"Bukan?" Bethony sedikit terkejut.

"Aku meminumnya karena aku ingin lebih kuat lagi." Jawab Khan.

Melihat Bethony yang kebingungan, Khan menjelaskan kalau dia merasa payah dalam pertarungan. Saat kecil Temujin sudah menggunakan sihir api untuk merundungnya. Sementara itu Khan baru membangkitkan sihirnya belum lama ini. Dia memikirkan sudah sekuat apa sihir Temujin sekarang dan bagaimana cara mengalahkannya. Memikirkan itu membuatnya sangat takut dan tidak bisa tidur. Beberapa waktu lalu Khan masih belum membangkitkan sihirnya dan hanya bisa menghangatkan tangannya. Dengan meminum ramuan Tetra, dia jadi bisa mengeluarkan bola api. Kini dia berpikir kalau dengan meminumnya lebih sering lagi, dia akan menjadi lebih kuat.

"Kupikir bukan begitu cara kerja minuman itu." Bethony tidak yakin dengan tindakan Khan. "Kamu sudah membangkitkan sihirmu, jadi kamu tidak perlu minum itu lagi." Tambahnya.

"Apiku tidak membara sama sekali, sihirku masih jauh dari kata berguna." Khan begitu pesimis.

"Apa yang kamu katakan? Tanganmu itu sudah cukup untuk menyelamatkan kami saat berada di ruang rahasia milik August. Tanpanya kita semua akan terpisah tanpa jalan keluar." Bethony mencoba menenangkan Khan. "Lagipula…."

"Lagipula?" Khan ingin tahu kelanjutannya.

"Yeonhong bilang kalau tanganmu yang hangat itu membuatnya tenang saat itu." Bisik Bethony.

Bethony sedang mengerjai Khan dan membuatnya tersipu malu. Itu adalah hal yang baik mengingat akhirnya dia beralih dari depresi dan stressnya. Setelah merasa cukup tenang, Khan mematikan api unggun dan mereka kembali ke tenda masing-masing. Hari berganti, mereka semua sarapan dan bersiap latihan. Mereka berlatih dengan guru mereka masing-masing. Leo, Bethony, dan Yeonhong berlatih dengan Io. Lalu Khan dan August berlatih dengan Gany. Gany berkata kalau August seharusnya bisa dengan mudah keluar dari lubang pada malam itu. Jadi untuknya adalah latihan mengeluarkan pilar batu. Lalu karena Khan adalah keturunan dari Europa, Gany menceritakan kekuatan milik Europa.

Panglima Jendral Europa adalah pengguna sihir elemen api yang sangat kuat. Julukkannya adalah api yang hidup. Dia bisa menyelimuti dirinya dengan api, terbang meluncur dengan kekuatan apinya dan juga membuat ledakan disekitar tubuhnya. Lalu Khan diberi pilihan untuk melatih bagian mana yang dia kuasai. Walau sudah diberi pilihan, tidak ada satupun sihir ayahnya yang dia kuasai. Dia hanya tahu sihir dasar seperti bola api dan tapi tidak lebih dari itu. Sihirnya sangat standar tapi Gany tidak menyerah. Apapun yang dia bisa lakukan saja, asah sampai batas tertinggi. Itulah cara berpikir Gany saat ini dalam mengajari Khan.

Sementara itu dengan pedang cahayanya Lapis banyak menebang pohon dengan mudah seperti pisau yang memotong mentega. Sebenarnya Lapis tidak tahu untuk apa dia melakukan itu. Tapi dia tetap melakukannya karena Gany yang memintanya. Di sisi lain, Yeonhong, Bethony dan Leo sedang bertarung melawan Io. Setiap serangan yang mereka lakukan, Io selalu melawannya dengan sihir yang sama. Hembusan angin dari Bethony dan Leo dilawan dengan hembusan angin miliknya. Air milik Yeonhong dilawan dengan air miliknya. Tampak sangat jelas perbedaan kekuatan mereka. Io bisa menggunakan banyak jenis sihir dalam satu waktu dan murid-muridnya kewelahan menghadapinya.

Latihan berjalan lancar sampai sore walau tidak ada yang berhasil melakukan tugasnya. Yeonhong, Leo, dan Bethony tidak bisa mendaratkan satu seranganpun kepada Io. Tangan Khan sangat kelelahan dan susah untuk menggenggam karena latihan bola apinya. Terakhir August tidak bisa membuat pilar batu sebesar atau setinggi lubang yang sebanding dengan lubang yang dimiliki Gany. Selesai latihan mereka kembali ke perkemahan untuk beristirahat. Mereka semua bersantai sementara Gany memasak makanan.

"Tidaakk!! Hilang! Hilang! Dia Hilang!!" Tiba-tiba August berlari dan teriak hiteris.

"Tenanglah siapa yang hilang?" Jawab Gany.

"Brandia! Dia hilang!" Tampak jelas kekhawatiran di wajah August.

"Tunggu siapa brandia?" Gany kebingungan dengan yang dikatakan August.

"Brandia! Unicornku!" Jawab August.

Semua orang sangat terkejut mengetahui unicorn milik August hilang. Mereka semua langsung bergegas mencarinya. Semua orang terkejut kecuali Gany dan juga Io.

"Kenapa kamu memberi nama pada unicorn itu?" Tanya Gany.

"Tentu saja agar menciptakan hubungan batin." Jawab August.

"Benar, guru Shan mengajari kami untuk tehubung dengan kuda kami agar dia lebih jinak. Apa kamu tidak tahu itu Gany?" Sahut Bethony.

"Tidak, kami di hutan Dryad tidak naik Unicorn." Jawab Gany. "Kalian tahu? Mereka seperti ayam liar di sana." Tambahan Fakta menarik dari hutan Dryad oleh Gany.

"Ayam liar? Maksudmu mereka tidak berharga?" August terkejut.

"Yaah…. kalau dibilang tidak berharga tidak seperti itu. Kita bisa menyembelihnya untuk makan." Jawab Gany dengan tidak santainya.

"Kalian makan Unicorn?!?!" Bethony sangat shock dengan perkataan Gany.

Bethony dan August meringkuk lesu mendengar Ucapan Gany. Mereka berdua tidak bisa membayangkan bagaimana penghuni hutan Dryad bisa tega memakan Unicorn. Sepertinya mereka sangat sayang pada tunggangan mereka.

"Tunggu!!! Kamu tidak sedang memasak unicorn kan Gany?!?!" August mengajukan pertanyaan yang mengintimidasi.

"Tentu saja tidak, kalian masih harus berlatih dengan mereka." Jawab Gany.

"Sepertinya itu sedikit mengisyaratkan kalau kita sudah selesai berlatih, dia akan memakannya." Sahut Yeonhong.

"Sebaiknya kalian pergi mencarinya sebelum benar-benar gelap." Gany mengalihkan pembicaraan yang memojokkannya.

Akhirnya mereka pergi ke hutan untuk mencari Brandia dan meninggalkan Gany di perkemahan. Tidak hanya di hutan, mereka juga mencari di pinggiran danau tempat dimana mereka biasa berlatih namun tetap mereka semua tidak menemukan Brandia. Akhirnya malam itu mereka pulang dengan tangan hampa. Semua orang mencoba menenangkan August yang sedang bersedih. Semua orang melakukannya kecuali Gany yang masih tidak begitu mengerti. Karena bagi Gany Unicorn bukanlah mahluk yang spesial.

Walau tidak mengerti tapi Gany mencoba berpikir positif dengan mengatakan kalau mungkin Brandia sedang tersesat di desa. Mendengar itu August langsung bergegas hendak pergi ke desa tapi Gany menghentikannya. Gany berkata kalau mereka semua sudah terlalu kelelahan karena seharian menggunakan sihir. Jadi Gany meminta mereka untuk beristirahat dulu malam ini dan melanjutkan pencarian besok. Lagipula desa adalah tempat yang aman, tidak ada yang akan memburunya. August dan yang lain menuruti perkataan Gany untuk beristirahat walaupun August tidak bisa tidur dengan baik karena memikirkan Brandia.

Matahari sudah terbit pertanda hari sudah berganti. Saat sinar matahari menimpa wajahya, August langsung bangun dan bergegas pergi ke desa. Tidak hanya August, teman-temannya yang lain juga berangkat dengan tergesa-gesa demi mencari Brandia. Tampaknya latihan mereka membuahkan hasil, mereka dapat berlari menuju desa namun tidak merasa kelelahan yang berlebihan. Mereka mencari di setiap gang, bertanya kepada orang-orang namun tidak ada yang tahu. Bukan hanya tidak tahu, menurut mereka Unicorn hanyalah legenda yang sudah hilang berabad-abad silam. Jadi penduduk desa sangat terkejut sekaligus bingung ketika tahu mereka mencari Unicorn.

Matahari sudah sepenggalah tapi mereka belum menemukan Brandia. Lalu ibu Leo tiba-tiba memanggil Leo yang sedang berkeliling. Seperti ibu pada umumnya, dia datang menghampiri Leo dan menanyakan bagaimana latihannya. Leo menjawab kalau latihannya berjalan normal. Leo belum sempat makan dan terlihat lusuh karena berkeliling mencari Brandia. Akhirnya ibu Leo memaksanya untuk pulang dan juga teman-teman Leo untuk datang ke rumahnya. Tidak ada pilihan lain, mereka semua beristirahat dan makan di rumah Leo.

Rumah Leo di desa tidak sebesar di kota namun cukup besar dibanding rumah yang lainnya. Keluarga Leo adalah keluarga terpandang disana dan punya hubungan dekat dengan kepala desa. Ayah Leo adalah seorang pesulap yang merantau ke kota. Karirnya melambung tinggi di kota dan berhasil membanggakan desa Cichlid. Akhirnya setelah beberapa waktu berlalu, Ayahnya pulang kembali ke desanya. Seluruh desa menyambut kedatangannya. Ternyata ayahnya Leo membawa kejutan bagi seluruh desa. Dia berhasil memikat salah satu bangsawan di kota yaitu ibu Leo. Saking bahagianya, seluruh desa merayakan pernikahan mereka seharian penuh.

Ibu Leo menyambut teman-teman Leo dengan baik. dia menyediakan makan dan pakaian untuk mereka semua. Tidak disangka ternyata ibu Leo masih ingat dengan Io. Dia mulai menceritakan masa kecil Leo tentang bagaimana dia selalu menceritakan Io saat makan malam dan berkata kalau Leo ingin membawanya ke kota. Tentu Leo menjadi malu dengan cerita itu dan mencoba menghentikan ibunya. Tidak hanya Leo, Io juga menjadi malu dan agak canggung menghadapi semua itu. Io hanya bisa tersenyum dan mengiyakan perkataan ibu Leo.

Setelah makan mereka kembali pergi mencari Brandia lagi. Tapi Gany menolaknya dan meminta mereka untuk melanjutkan latihan mereka. Ini pertama kalinya mereka menolak perkataan Gany. Terjadi perdebatan diantara mereka semua dengan Gany. Akhirnya diputuskan kalau mereka meminta latihan diliburkan untuk satu hari dan mencari Brandia. Gany tidak bisa berbuat apa-apa dan kembali ke perkemahan. Lapis sebenarnya ingin kembali ke perkemahan bersamanya tapi Gany menolaknya. Gany meminta Lapis untuk menemani mereka jikalau terjadi apa-apa.

Akhirnya Gany pulang ke perkemahan sendirian dan melanjutkan memotong kayu sama seperti yang dilakukan Lapis kemarin. Tidak disangka Io datang ke perkemahan mengikuti Gany dan meninggalkan teman-teman yang lain. Tidak seperti yang lainnya, Io tidak terlalu terikat dengan Unicorn-unicorn itu jadi dia lebih memilih membantu Gany. Sepertinya Gany memiliki rencana yang ingin dia lakukan terhadap kayu-kayu itu. Apapun itu, Io ingin tetap membantunya.

Sementara itu, August dan yang lain meneruskan mencari Brandia. Sama seperti sebelumnya, mereka menanyakan tentang Unicorn kepada warga tetapi reaksi warga tetaplah sama. Warga desa bilang kalau Unicorn hanyalah legenda yang hidup berabad-abad yang lalu. Sampai-sampai August dan teman-temannya menjadi bahan pembicaraan warga. Warga desa berpikir kalau anak-anak jaman sekarang tidak bisa mengendalikan imajinasi mereka. Akhirnya kabar itu terdengar di telinga kepala desa.

Kepala desa mengambil tindakan kepada August dan teman-temannya. Saat matahari baru saja terbenam, kepala desa mengajak August dan yang lain ke rumahnya dan meminta mereka semua menceritakan masalah mereka. Mereka bercerita kalau masing-masing mereka punya unicorn lalu salah satu dari unicorn-unicorn itu hilang. Mungkin karena pikiran mereka sedang tidak karuan jadi mereka tidak menjelaskan dengan baik.

Ditengah pembicaran, tiba-tiba ada orang yang mengetuk pintu rumah kepala desa dan berkata hal yang aneh. Orang itu datang dengan tergesa-gesa dan sedikit mabuk. Dengan nafas yang tidak beraturan, dia bercerita kalau ada yang menghantuinya. Dia bilang hantu itu bisa terbang, memiliki sayap yang besar dan bermata merah. Taringnya panjang dan memiliki suara yang memekik. Tidak ada laporan yang sama seperti itu sebelumnya jadi kepala desa tidak terlalu mengindahkannya dan menyuruh orang itu pulang dan beristirahat. Kepala desa berpikir kalau itu hanya imajinasinya karena orang itu sedang mabuk.

Sebuah kebetulan orang itu datang. Dengan contoh yang ada didepan mata, Kepala desa menasehati mereka untuk tidak melanjutkan pencarian mereka. Selain karena ada beberapa warga yang mengganggu, kepala desa berpikir kalau kepala mereka sedang tertekan dan tidak bisa berpikir dengan jernih. Kepala desa menjelaskan dengan sangat bijaksana dan membuat mereka semua pulang. Sama seperti hari kemarin, mereka pulang dengan tangan hampa.

Sesampainya di perkemahan Io menyambut mereka semua dan menyiapkan makanan untuk mereka semua. Mereka semua kelelahan secara mental dan tidak begitu nafsu makan. Namun Io memaksa mereka untuk duduk bersama di sekitar api unggun dan makan bersama. Selesai makan pikiran mereka semua akhirnya mulai tenang. Lalu mereka baru sadar kalau Gany tidak ikut makan bersama mereka. Io menjawab kalau Gany sedang berada ditengah hutan mengerjakan sesuatu.

Teman-teman Gany merasa menyesal telah meninggalkannya dan ingin menemui Gany. Tapi Io menghentikan mereka dan berkata kalau Gany sedang tidak ingin diganggu. Io meminta mereka semua untuk istirahat dulu dan menemuinya besok. Sekali lagi mereka menyerah dan menurut. Mereka kembali ke tendanya masing-masing dan tidur. Semua orang kembali ke tendanya masing-masing kecuali Lapis. Lapis tetap bersikeras untuk pergi ke hutan dan menemui Gany.

Tidak butuh waktu lama bagi Lapis untuk menemukan Gany. Dia menemukan Gany yang sedang sibuk dengan kerajinan kayunya. Seperti biasa, Gany tahu kalau Lapis akan datang dan menyambut kedatangannya. Lapis berjalan perlahan mendekati Gany. Dengan pelan Lapis meminta maaf karena terlalu sibuk mencari Brandia dan meninggalkannya. Lapis berpikir kalau hal itu membuat Gany sangat marah sampai-sampai tidak ingin makan bersama. Mendengar itu Gany mengusap kepala Lapis dan tersenyum. Gany tidak marah dengan mereka semua. Dia hanya sedang benar-benar sibuk dengan kerajinan kayunya. Gany juga berpikir kalau istirahat sehari juga baik untuk mereka.

Keesokan paginya teman-teman Gany datang menemuinya dan meminta maaf. Nasihat yang diberikan kepala desa kepada mereka sangat menyentuh hati mereka. Walau masih belum merelakan Brandia tapi mereka ingat kembali tujuan mereka datang kesana yaitu untuk latihan. Mereka juga meminta maaf karena perbuatan mereka Gany jadi tidak ingin menemui mereka semalam. Sekali lagi Gany berkata kalau sebenarnya dia sama sekali tidak merasa marah kepada mereka. Gany memang sedang sibuk untuk membuat kejutan bagi mereka semua.

Gany mengantar mereka semua ke danau dan menunjukkan hasil karyanya. Gany membuat 3 buah perahu layar untuk mereka gunakan sebagai latihan. Gany meminta Bethony, Leo dan Io untuk menggunakan sihir angin mereka untuk menghembuskan angin dan balapan di danau. Sementara itu Yeonhong dibuatkan perahu dengan roda air untuk dia juga gunakan dalam balapan. Mereka semua senang karena Gany tidak marah dan masih memikirkan mereka. Merekapun melakukan latihan seperti yang Gany katakan.

"Lalu apa yang harus kami lakukan?" Tanya August.

"Untuk kalian berdua aku telah mendapatkan kiriman dari hutan dryad." Gany mengeluarkan dua buah gulungan sihir.

"Apa ini?" Tanya Khan.

"Untukmu adalah gulungan sihir tentang tarian api." Gany memberikan salah satu gulungan pada Khan. "Dan untukmu adalah tentang golem." Gany memberikan gulungan kepada August.

"Bukankah kamu bisa mengeluarkan Golem? Kenapa harus menggunakan gulungan?" Tanya August.

"Dulu aku belajar dari gulungan seperti itu, mungkin akan lebih mudah bagimu jika belajar dari dasar yang sama." Jawab Gany.

Tidak seperti hari kemarin, mereka semua menuruti perkataan Gany kali ini. Leo dan Bethony masing-masing mengangkat kedua tangannya ke depan dan merentangkan jemarinya menghadap ke layar. Aliran mana mengalir ke telapak tangan mereka dan keluarlah lingkaran sihir yang bercahaya. Setelah beberapa detik angin berhembus dari telapak tangan mereka dan menerpa layar seketika menggerakkan kapal. Mereka melakukan itu berkali-kali hanya demi mengejar Io yang sudah berada jauh di depan. Selain mereka berdua, Yeonhong juga melakukan usahanya sendiri demi mengejar Io. Menggunakan gerakan yang sama seperti Leo dan Bethony, dia mengeluarkan meriam air yang sangat kuat dan menggerakkan roda air kapalnya.

Kembali ke daratan, August berhasil mengeluarkan golem batu untuk pertama kalinya. Sepertinya sihir golem memang cocok untuknya karena dengan percobaan pertama golemnya sudah solid dan bisa bergerak. Kini August berlatih mengendalikannya. Di sisi lain, Khan mengalirkan mananya pada gulungan sihir dan berhasil mengeluarkan pedang api. Sesama pengguna pedang, Lapis menjadi lawan bertarung Khan. Melawan Lapis memanglah susah tetapi yang paling menyusahkan adalah tarian api dari gulungan itu. Jika tidak dilakukan dengan baik, pedangnya akan menghilang seketika dan Khan harus memulai dari awal lagi.

Memang Gany membuat perahu-perahu itu terburu-buru. Setelah beberapa putaran dalam balapan, perahu Yeonhong rusak dan roda airnya tidak bisa berputar. Dia pergi ke perkemahan mencari Gany untuk memintanya memperbaiki perahunya. Disaat yang sama Khan juga pergi mencari Gany karena ada yang tidak dia mengerti pada tarian di gulungan itu. Khan dan Yeonhong bertemu dan mencari Gany bersama-sama. mereka menemukan Gany yang tertidur dibawah pohon rindang yang besar dengan angin sepoi-sepoi. Dia tahu kalau Gany tidak tidur semalaman karena menyelesaikan perahunya jadi Yeonhong berubah pikiran. Dia mencoba memperbaikinya sendiri.

"Aku akan membantumu." Ujar Khan.

"Bagaimana dengan latihanmu?" Tanya Yeonhong.

"Mungkin aku akan menemukan jawabannya setelah istirahat beberapa saat." Jawab Khan.

"Bagaimana dengan Lapis?" Tanya Yeonhong.

"Dia sedang mencari makan untuk para Unicorn. Kita tidak memperhatikan mereka sedari kemarin karena terlalu fokus pada brandia." Jawab Khan.

"Baiklah, coba kamu lihat apa yang rusak dari perahuku." Yeonhong menunjukkan perahunya.

"Aaahhh…. Sepertinya kita butuh suatu alat." Khan sedikit kesusahan memperbaikinya.

"Darimana kita akan mendapatkan alat?" Tanya Yeonhong.

"Aku akan pergi ke desa untuk mencarinya." Jawab Khan.

"Aku ikut." Yeonhong tidak bisa membiarkan orang lain mengatasi semua masalahnya.

Sesampainya di desa mereka berdua melihat terjadi kegaduhan disana. Ada orang yang berbicara lantang dan beberapa warga desa mengerumuninya. Awalnya mereka berdua berpikir kalau orang itu hanya seorang pemuka agama yang sedang berceramah. Tapi karena warga tampak tidak terlalu senang, Khan dan Yeonhong datang untuk menyelamatkannya dan berhasil membubarkan kerumunan itu. Khan menanyakan apa yang terjadi sampai orang itu tidak disenangi warga desa. Orang itu bercerita kalau saat pagi hari dia melihat gerobak dagangannya dihancurkan oleh kelelawar besar. Kelelawar itu bermata merah dan bertaring tajam dengan suara teriakan yang memekik.

Khan dan Yeonhong sadar kalau cerita itu sama seperti yang diceritakan orang mabuk di rumah kepala desa semalam. Lebih dari itu sekarang orang itu memberikan bukti dan menunjukkan gerobaknya yang rusak. Tampak jelas bekas cakaran di gerobak itu. Tapi warga desa berpikir kalau cakaran itu hanya dibuat-buat. Merasa kasihan, akhirnya Khan memberikan uangnya kepada orang itu agar dapat memperbaiki grobaknya. Orang itu sangat senang dan berterimakasih kepada Khan.

"Apapun yang kamu lakukan di desa ini semoga kamu bisa mendapatkan tujuanmu." Ujar orang itu mendoakan Khan lalu pergi setelahnya.

"Maaf Yeonhong aku jadi tidak punya uang lagi untuk membeli alat. Tapi tenang saja aku akan memikirkan cara untuk memperbaiki perahumu." Ujar Khan untuk menenangkan Yeonhong.

"Apa yang kamu katakan? Kamu tidak perlu meminta maaf untuk itu. Aku juga punya uang sendiri untuk membeli alat. Aku mengajakmu hanya untuk menemaniku bukan untuk membelikanku." Jawab Yeonhong.

"Hentikan kalian berdua!!" Seru August yang muncul entah dari mana.

"Aaarrggghh…. Kami sudah tidak tahan lagi. Kemarin Bethony sekarang Yeonhong apa kamu tidak puas Khan?" Sahut Leo.

"Haahh?? Aku tidak bermaksud begitu. Leo bukannya kamu juga sudah punya Io?" Jawab Khan.

"Aku memang mendekatinya tapi Io hanya menempel pada Gany." Jawab Leo.

"Benar Gany juga perlu diberi pelajaran." Sahut August.

Yeonhong langsung menarik tangan Khan dan kabur meninggalkan August dan Leo. Tentu Leo dan August langsung mengejar mereka berdua tapi Leo kehilangan jejak mereka dan Mereka berdua berhasil lolos. Lalu Leo dan August tidak sengaja bertemu dengan kepala desa. Kepala desa melihat Leo yang berlarian dan menanyakan apa mereka masih mencari peliharaannya yang hilang. Leo menjawab kalau dia sudah tidak lagi mencari Brandia tapi mencari temannya yang kabur. Kepala desa merasa lega karena mereka sudah tidak membuat gaduh lagi tapi kepala desa curhat kalau dia dipusingkan dengan hal lain.

Kepala desa bercerita kalau ada warganya yang membuat kegaduhan dan berkata kalau ada kelelawar besar yang menyerangnya. August lalu mengatakan kalau orang itu sudah diatasi oleh temannya yang kabur. Mendengar itu Kepala desa menjadi sangat senang dan berterima kasih pada mereka. Dia pikir kalau warganya sedang mabuk dan mengarang cerita. Seketika August teringat sesuatu setelah berbicara dengan kepala desa. Lalu August segera mengajak Leo pergi. Dia meninggalkan kepala desa karena hanya ingin membicarakannya kepada Leo agar tidak dikira gila.

Ayah August adalah seorang petualang yang banyak menjelajahi tempat-tempat aneh bahkan yang dianggap mitos. Sebagai bekal berpetualang ayah August mempunyai banyak buku tentang legenda dan mitos. Buku itu juga yang sering dibacakan oleh orang tua August saat kecil. Jadi August tahu banyak tentang legenda dan mitos. August menanyakan kepada Leo apakah dirumahnya ada buku ensiklopedia tentang hewan mitos. Leo sebenarnya tidak tahu pasti tapi dirumahnya ada perpustakaan kecil. August langsung mengajak Leo pergi. Mereka pergi ke rumah Leo dan mencari ensiklopedia itu. Sekitar satu jam mereka mencari buku itu dan akhirnya mereka menemukannya. Mereka menemukan buku yang menceritakan tentang mahluk itu.

Menurut buku itu nama mahluk itu adalah Hanra. Hanra mirip seperti kelelawar namun bukanlah kelelawar. Dia memiliki ukuran seperti pria dewasa atau bahkan lebih besar. Hanra suka menyerang manusia karena dia suka pada sesuatu yang berwarna-warni atau berwarna cerah. Dia juga dapat berhibernasi puluhan tahun jika merasa terancam dan perlu bersembunyi. Namun keberadaannya sudah tidak pernah ditemui lagi karena dibantai oleh manusia.

"Pasti ini yang sudah menyerang orang itu." Ujar August.

"Untung saja kamu berbicara padaku. Kalau kamu ketahuan kepala desa kamu pasti dianggap gila." Leo menyadari betapa gilanya teori August.

"Ayo kita beritahukan ini kepada Gany." Ajak August.

"Woow….. apa kamu pikir dia akan percaya?" Tanya Leo.

"Ayolah dia membawa 6 ekor Unicorn yang dianggap mitos, dia pasti percaya. Kalau kita tidak segera bertindak waga desa akan diserang lagi." Jawab August.

Lalu mereka berdua bergegas pergi menuju perkemahan. Sesampainya disana mereka semua duduk di sekitar bekas api unggun. Mereka tertunduk dan terdiam disana dan tidak saling berbicara sama sekali.

"Hey kalian semua, dimana Ganymede?" Tanya August.

"Dia sedang tertidur, lebih baik jangan ganggu dia." Jawab Lapis.

"Tapi ini ada berita besar kami perlu mengatakannya pada Gany." Ujar Leo.

"Benar ini berita besar. Lagipula kenapa kalian hanya duduk diam disini? Ada apa?" Sahut August.

"Lapis punya berita buruk bagi kita semua." Jawab Khan dengan murung.

"Kalian ingat kemarin kita pergi ke desa dan mencari Brandia seharian? Kita sama sekali tidak memperhatikan yang lain. Lalu saat aku ingin memberi mereka makan ternyata mereka sudah hilang." Lapis menjelaskan dengan perlahan sembari menahan perasaanya.

"Apa maksutmu?" Tanya Leo.

"Pertama milik August sekarang milik Behony dan milik Leo hilang tanpa jejak."

"Tidak mungkin" Ujar Leo yang Shock dan menjatuhkan ensiklopedia miliknya.

"Maafkan aku Bethony, aku juga mengerti perasaanmu." Ujar August untuk menenangkan Bethony.

"Lalu bagaimana dengan yang lain?" Tanya Leo.

"Io sedang menjaga yang lainnya." Jawab Yeonhong.

Lalu Gany tiba-tiba datang kepada mereka semua. Dia datang dan mengambil buku yang Leo jatuhkan.

"Aku sudah mendengarnya dari Io. Sekarang apa yang hendak kalian lakukan?" Tanya Gany.

"Entahlah. Kami terlalu sibuk dengan 1 ekor yang hilang dan membiarkan 5 yang ada. Sekarang kami kehilangan setengah dari yang seharusnya kami punya." Ujar Khan.

"Benar…. Sebaiknya kami jaga yang masih selamat." Jawab Yeonhong.

"Kenapa ucapanmu rumit sekali Khan? Lalu buku apa ini yang kamu jatuhkan Leo?" Tanya Gany sembari menyerahkan ensiklopedia kepada Leo.

"Itu ensiklopedia hewan mitos. Tadi didesa ada yang diserang oleh salah satu mahluk disana. Namanya Hanra. aku hendak menunjukkannya padamu tentangnya." Jawab August.

"Hanra? Bisa kamu tunjukkan padaku?" Gany mulai tertarik.

August menunjukkan buku itu kepada semuanya dan menceritakan tentang Hanra. Lalu Gany teringat sesuatu yang sangat penting.

"Oh iya. Sekarang semuanya jadi jelas." Ujar Gany.

"Ada apa Gany?" Tanya Bethony.

"Para Unicorn hidup dengan tenang di hutan Dryad karena tidak ada dia. Hanra, dia adalah predator alami Unicorn." Jawab Gany.

"Apaa?!?!" Semua orang terkejut dengan apa yang dikatakan Gany.

"Unicorn punya predator?" Tanya Bethony.

"Sama seperti yang dijelaskan buku itu, Tanduk Unicorn tampak menarik bagi mereka." Jelas Gany.

"Gany sebaiknya kamu katakan lagi apa yang kamu ketahui soal Unicorn. Kami tidak ingin kejutan lagi." Ujar August.

"Sudah itu saja, aku tidak tahu apa-apa lagi soal Unicorn." Jawab Gany.

Mereka langsung emosi dan berusaha memburu Hanra. Tapi Gany menghentikan mereka.

"Kalian baru saja mendapat pelajaran kalian. Apa kalian akan langsung melupakannya?" Tanya Gany.

"Gany benar. Kita harus menjaga milik kita yang tersisa." Jawab Khan.

"Iya. Kalau kamu mau aku bisa memberikan milikku padamu Bethony. " Sahut Lapis.

"Aku juga demikian. August kalau kamu mau aku akan memberikan punyaku padamu." Ujar Khan.

Melihat pengorbanan Lapis dan Khan, emosi mereka menjadi mereda. August, Bethony, dan Leo kembali duduk dan terdiam. Lalu Gany menyarankan agar mereka semua latihan dimalam hari. Sebagai latihan tambahan dan juga sebagai kewaspadaan terhadap Hanra. Hitung-hitung menambah waktu untuk menjaga Unicorn-unicorn mereka. Teman-teman Gany menyetujui usulan itu dan akhirnya diputuskan kalau mereka akan latihan malam.

Sore itu Yeonhong dan Khan pergi ke danau untuk memancing ikan. Sementara mereka memancing, Gany memperbaiki perahu Yeonhong. Gany sangat terkesan dengan kerusakan perahu itu karena itu berarti sihir milik Yeonhong meningkat pesat. Namun sepertinya Yeonhong belum menyadarinya. Akhirnya Gany memodifikasi perahu itu. yang tadinya punya satu roda air dia tambah menjadi dua roda air. Jadi latihan Yeonhong akan menjadi semakin berat karena ada dua roda yang harus dia gerakkan secara bersamaan.

Setelah selesai memperbaiki perahu mereka kembali ke perkemahan untuk makan dan memulai latihan malam mereka. Gany mengajari Khan tentang tarian di gulungan yang dia berikan. Gany berkata kalau tarian itu sederhana tapi butuh banyak latihan. Semua ayunan dari lengan dan pedang harus lah sama tidak boleh ada gerakan yang membebani sisi samping pedang. Dan juga saat menari tidak boleh berhenti ditengah tarian. Penari harus tetap bergerak, berlari, atau mengayunkan pedangnya. Jika tarian sudah berhasil diselesaikan akan ada semburan api besar di bagian akhir.

Khan kembali berlatih dengan ditemani Lapis. Sementara untuk Io dan murid-muridnya kembali latih tanding karena terlalu berbahaya berada di danau saat gelap. Lalu Gany mengawasi August yang masih kesusahan melawan golem milik Gany. Tapi Gany juga terkejut dengan latihan August. August tidak hanya mengadu golemnya dengan milik Gany namun juga menggunakan beberapa sihir tanah untuk mempermudah mengalahkannya. Lalu August juga ikut memukuli golem milik Gany dengan sihir tangan batu. Walau begitu sihirnya masih terlalu lemah untuk mangalahkan golem milik Gany. Malam itu latihan berjalan lancar dan para Unicorn tidak ada yang hilang lagi. Jadi setelah lewat tengah malam mereka tidur di tenda masing-masing.

Mereka bangun agak lebih terlambat dari biasanya karena latihan malam. Io yang sadar matahari sudah tinggi langsung bangun untuk menyiapkan makanan bagi mereka semua seperti yang biasa dia lakukan. Io sangat terkejut Saat dia melewati tempat Unicorn tidur. Sekarang hanya tersisa dua Unicorn yaitu milik Khan dan Yeonhong. Io bergegas membangunkan Gany untuk melihat keadaan. karena dia yang paling tidak emosional soal Unicorn. Jadi Gany pasti bisa menemukan solusinya.

Gany memeriksa keadaan tempat tidur dari unicorn itu dan memeriksa apakah ada petunjuk yang bisa dia dapatkan. Tidak ada tanda-tanda perlawanan dari para unicorn. Tidak pula ada jejak-jejak aneh di sekitar tempat itu. padahal mereka sudah berjaga sampai tengah malam tapi unicorn itu masih hilang juga. Lalu Gany teringat dengan cerita August saat dia membuntuti Khan ke desa kemarin.

"Io kita tertipu. Hanya karena gambaran di buku itu tampak seperti kelelawar kita berasumsi bahwa Hanra akan beraktifitas dimalam hari." Ujar Gany.

"Maksudmu dia bukan nocturnal?" Tanya Io.

"Kesimpulan sementaraku dia krepuskular. Beraktifitas saat fajar dan senja. Dan juga korban pertama adalah Brandia saat sore hari. Pagi harinya hanra mengambil satu ekor lagi. Sore harinya menyerang orang mabuk didesa. Lalu pagi berikutnya mengambil seekor lagi. Lalu sore kemarin tidak mengambil karena sedang kita jaga. Dan pagi tadi mengambil lagi. " Jelas Gany.

"Jadi begitu kejadiannya." Ujar Bethony yang tiba-tiba datang.

"Oh kalian sudah bangun, selamat pagi." Sambut Gany yang sedikit terkejut.

"Jelaskan pada kami apa lagi yang bisa kamu simpulkan?" Tanya Leo.

"Menurutku dia terbang dengan suara yang senyap dan mencengram dengan kuat menggunakan kakinya. Itu menjelaskan kenapa tidak adanya perlawanan dan tidak adanya jejak kaki." Jawab Gany.

"Gany ijinkan kami untuk memburunya." Ujar August.

"Yah ini memang sudah keterlaluan. Sebenarnya aku ingin mengijinkan kalian tapi bagaimana cara kalian menemukannya?" Tanya Gany.

"Kami tidak akan mencarinya. Kami akan memancingnya dengan Unicornku." Jawab Khan.

"Bukan hanya kamu tapi milikku juga." Sahut Yeonhong.

"Benarkah? Bukankah kalian menyayangi unicorn kalian?" Gany sedikit tidak yakin dengan keputusan mereka.

"Memang, tapi melihat yang lain kehilangan kami juga merasa tidak adil." Jawab Khan.

Gany tersenyum melihat tekad mereka dan menyusun strategi. Karena tidak tahu dimana Hanra akan muncul lagi, Gany meminta Yeonhong, Bethony, Lapis dan Leo untuk pergi ke menara untuk memancing Hanra disana. Sementara Gany, Io, Khan dan August akan pergi menjelajah hutan lebih dalam lagi dan menjebak disana. Rencana yang bagus dan meyakinkan tapi teman-temannya menolaknya. Mereka tidak ingin Gany dan Io ikut campur. Mereka merasa kalau masalah Hanra adalah masalah mereka dan mereka ingin menyelesaikannya sendiri. Jadi mereka memutuskan untuk Leo, Lapis dan Bethony pergi ke menara sementara Yeonhong, Khan dan August pergi menuju hutan yang lebih dalam.

"Hey bukankah unicorn yang tersisa hanyalah milik Khan dan Yeonhong? Kenapa Khan dan Yeonhong jadi satu tim?" Tanya Gany.

"Biarkan Leo membawa milikku. Lagipula akan bahaya jika aku tidak sengaja membakar hutan." Khan mempercayakan punggungnya pada Yeonhong.

Gany menyetujui rencana mereka. Lalu merekapun bersiap-siap dan pergi. Gany dan Io tetap berada di perkemahan sembari menunggu kabar keberhasilan mereka. Bethony dan Lapis masuk dan berjaga diatas menara supaya bisa melihat kedatangan Hanra sementara Leo berada dibawah menara bersama dengan Unicorn milik Khan. Disisi lain August memasangi jebakan di kaki Unicorn milik Yeonhong lalu mereka berjaga di kejauhan. Mereka semua berjaga sampai sore hari. Saat-saat Hanra beraktifitas.

"Gany ada hal yang menjanggal dari penjelasanmu. Jika kemarin saat pagi hari Hanra mengambil satu Unicorn lalu bagaimana dengan gerobak warga desa yang diserang?" Tanya Io.

"Kamu benar. Apa mungkin dia sudah diserang hari-hari sebelumnya?" Gany benar-benar lupa dan tidak memikirkan bagian itu.

"Jika benar di hari-hari sebelumnya pasti saat kita mencari Brandia dia sudah ada." Jawab Io.

"Kalau begitu mungkin saja ada dua Hanra yang muncul." Ujar Gany.

Benar saja saat sore hari kelompok Lapis mendengar suara yang memekik tanda Hanra sudah semakin dekat. Tidak hanya kelompok Lapis tapi kelompok Khan juga mendangar suara Hanra. Kedua kelompok itu pun sudah bersiaga bersiap bertarung. Bethony dan Lapis menggunakan panah elemen mereka masing-masing untuk menembak jatuh Hanra sementara Leo menjaga Unicorn. Lalu Khan juga sudah bersiap dengan pedang apinya, Yeonhong dengan Aqua Pump yang sudah dia latih dan juga August dengan jebakannya.

Tiba-tiba Hanra menukik dari balik awan dan menerjang Leo. Entah bagaimana bisa kelelawar terbang setinggi itu tapi Lapis tidak peduli. Mereka berdua langsung menembaki Hanra dengan panah cahayanya. Melihat Lapis yang sudah bergerak, Bethony juga mulai membidik dengan panah anginnya dan mulai menembak. Terlihat jelas perbedaan kemampuan mereka berdua. Panah milk Bethony tidak meluncur sejauh milik Lapis dan juga keakuratan dan kecepatan memanahnya sangatlah berbeda.

Memang Hanra ditembaki oleh pemanah handal seperti Lapis tapi Hanra adalah mahluk mitos yang sudah bertahan hidup berabad-abad. Hanra memiliki kemampuan maneuver diudara yang luar biasa. Panah milik Lapis tidak ada yang mengenainya. Hanra berputar-putar di menara untuk menghindari serangan Lapis. Lapis menembakinya tanpa henti dan membuat Hanra tidak bisa mendekati Leo dengan mudah.

Bethony juga tidak mau kalah. Bethony berhasil melihat pola pergerakan Hanra yang konstan. Lalu Bethony membuat tornado tepat didepan Hanra untuk mengacaukan manuvernya. Memang bukan tornado yang besar tapi Hanra pasti terkejut dengan tornado yang muncul didepannya. Pergerakan Hanra seketika menjadi kacau dan tidak terkendali. Lapis melihat celah yang dibuat Bethony dan langsung menembakinya.

Hanra memanglah lihai. Walau terbang tak terkendali tapi dia bisa menghindari panah milik Lapis. Setelah menghindari panah milik Lapis Hanra tampak mulai bisa mengendalikan penerbangannya. Tapi Leo juga tidak mau kalah. Dia juga membuat tornado untuk mengacaukan manuver Hanra lagi. Lalu Bethony menembakinya lagi dengan panah angin.

Tidak seperti panah cahaya milik Lapis, Panah angin milik Bethony ikut berputar bersama tornado yang ada Hanra didalamnya. Dia menembak puluhan panah angin kepada tornado itu. Alhasil pada tubuh Hanra banyak bersarang panah milik mereka berdua dan diapun terjatuh. Hanra terjatuh lumayan tinggi dan jatuh lumayan keras. Akhirnya Lapis menembakkan panahnya tepat mengenai kepala Hanra untuk memastikan kematiannya. Alhasil Unicorn milik Khan berhasil diselamatkan.

Disisi lain kelompok Khan sangat kesusahan menghadapi Hanra. Diantara mereka tidak ada yang benar-benar bisa menggunakan sihir serangan jarak jauh. Hanra terbang tinggi dan mengawasi unicorn milik Yeonhong. Tampaknya dia tau kalau ada yang tidak beres. Setelah beberapa lama berputar-putar, akhirnya Hanra menukik dan hendak menerkam unicorn itu. Yeonhong menggunakan Aqua Pump untuk melontarkan air secara terus menerus dengan tekanan tinggi. Dan setelah mengenai Hanra, August akan menangkap Hanra dengan Golemnya lalu Khan akan menghabisinya. Setidaknya itulah rencananya.

Nyatanya serangan Yeonhong meleset dan golem milik August tidak bisa menangkapnya. Serangan mereka terlalu lambat bagi Hanra. Rencana yang sama tidak akan berguna. Kali ini Hanra menjadi lebih waspada dan agresif. Cengkraman kaki Hanra mampu membawa seekor Unicorn dewasa. Dan cengkraman itu mampu mematahkan pohon. Pohon-pohon tempat Khan dan yang lain bersembunyi dirobohkan oleh Hanra. Tidak ada lagi tempat mereka untuk bersembunyi. Selagi menghindar dari robohnya pohon-pohon, Unicorn milik Yeonhong berlari kabur.

Melihat Unicorn milik Yeonhong kabur, Khan dan yang lain berlari mengejarnya. Tidak hanya Khan, Hanra juga ikut mengejar Unicorn itu. Hanra tidak berfokus pada Unicorn tapi juga dengan Khan dan yang lain. Hanra mulai menyerang dan mencengkram August. Untungnya Yeonhong melihat serangan Hanra itu dan berhasil memperingatkan August. Suara kepakan sayap Hanra sangatlah pelan jadi nyawa August saat itu bisa jadi sangat terancam. Tetapi August berhasil melapisi tangannya dengan batu jadi terkaman Hanra tidak melukainya.

Anehnya Hanra tetap mencengkram tangan August dan mulai terbang kembali. Dia terbang tinggi dan semakin tinggi. Lalu August sadar kalau Hanra sengaja terbang meninggi karena ingin menjatuhkannya dari ketinggian. August langsung mengenggam kaki Hanra dengan erat agar tidak terjatuh. Tampaknya genggaman tangan batu milik August membuat Hanra kehilangan keseimbangan. Hanra mulai terbang merendah dan tidak beraturan. Saat cukup rendah Yeonhong menembaknya dengan Aqua Pump.

Serangan Yeonhong mengenai Hanra dan membuatnya terjatuh menatap pepohonan. Khan langsung memanfaatkan kesempatan itu untuk menyerang. Api dipedangnya mulai berkobar. Khan berlari menuju Hanra yang ada dibawah pohon. Sepertinya Hanra sangat peka dengan cahaya. Saat Khan mendekat, Hanra langsung sadar dan mulai kembali terbang. Tapi August tidak tinggal diam. Dia mengeluarkan golem batu untuk memegang kaki Hanra. Hanra terbang meronta-ronta ingin melepaskan genggaman golem itu.

Khan berlari menerjang golem August. Khan menggunakan golem milik August sebagai pijakan lalu melompat dan menebas Hanra. Hanra terluka cukup parah sehingga membuatnya tidak bergerak. Namun itu hanya tipuan belaka. Hanra tidak benar-benar mati dan hanya ingin membuat mereka lengah. Genggaman golem August melemah dan membuat Hanra kabur. Sepertinya dia sudah tidak peduli lagi dengan Unicorn dan berusaha kabur.

Karena terluka cukup parah, Hanra terbang rendah diantara pepohonan. Khan sebenarnya terkejut bagaimana mahluk sebesar itu bisa terbang diantara pepohonan yang lumayan lebat. Tapi tidak ada waktu untuk takjub. Khan berlari dan bersiap untuk melakukan serangan selanjutnya. Dia berlari dengan cepat dan mengayun-ayunkan pedangnya. Beberapa ayunan dapat mengenai Hanra dan beberapa tidak. Seakan tidak ingin menyianyiakan kesempatan, Khan terus menerus mengayunkan pedangnya tanpa henti.

Semakin lama serangan Khan semakin brutal. Api yang menyala pada pedangnya semakin membara dan juga Khan tidak hanya berlari tapi juga mulai melompat diantara pepohonan untuk mencari celah menyerang Hanra. Hanra semakin terpojok dengan serangan Khan yang terus menerus tanpa henti. Akhirnya Hanra mulai terpojok dan tidak bisa kabur lagi. Dengan sekejap Khan langsung menebasnya dengan kekuatan penuh. Saat melakukan serangan terakhir, api di pedang Khan menjadi sangat besar. Kobaran apinya membakar tidak hanya Hanra namun juga apapun yang ada dibelakangnya. Pepohonan yang berada didepan Khan juga ikut terpotong dan terbakar bersamaan dengan Hanra.

Yeonhong dan August sangat kagum dengan serangan Khan itu. mereka berdua hanya bisa terdiam beberapa saat melihat Hanra dan pepohonan yang terbakar. Mereka berhasil, mereka berhasil mengalahkan Hanra dan menyelamatkan Unicorn milik Yeonhong. Mereka pulang dengan membawa kemenangan.

Kedua kelompok pulang dengan membawa kabar baik. Gany dan Io menyambut mereka dengan memasakkan makanan untuk mereka. baru saja kedua kelompok pulang dan belum sempat mengatakan apa-apa tiba-tiba Gany berkata.

"Kerja bagus kalian semua kalian sudah mengalahkan Hanra-Hanra itu." Sambut Gany.

"Tunggu, kamu bilang Hanra-hanra itu? Apa maksudmu?" Lapis sedikit bingung.

"Kami sudah mengalahkan Hanra di tower." Ujar Leo.

"Kami juga mengalahan Hanra di hutan." Ujar Yeonhong.

"Ooops…" Gany sedikit salah ucap.

"Jadi selama ini kamu tahu ada dua Hanra?" Tanya August.

"Yaah sebenarnya aku juga baru sadar kalau ada dua Hanra. Lagipula masing-masing dari kalian sudah bersiap untuk melawan Hanra." Jawab Gany.

"Dia benar, lagipula ini salah kita yang tidak berfikir sejauh itu." Ujar Khan.

"Aku tidak marah, aku hanya bingung kenapa Gany bisa tahu banyak hal." Jawab August.

"Lupakan detilnya ayo kita makan." Gany ingin mengalihkan pembicaraan.

Akhirnya semua duduk dan makan bersama. Sembari makan, mereka saling menceritakan bagaimana pertermpuran yang mereka alami. Mendengar cerita mereka Gany yakin kalau mereka sudah siap menghadapi Mana Spirit.

"Kalian sudah menunjukkan pencapaian yang luar biasa. Untuk selanjutnya kalian akan latihan masing-masing mengasah kemampuan baru kalian." Ujar Gany. "Dan beberapa kali latih tanding setiap hari kurasa cukup." Tambah Gany.

"Baik Gany." Jawab teman-teman Gany.

Begitulah bagaimana Gany dan teman-temannya menghabiskan musim panas mereka. Dengan berlatih mempersiapkan diri untuk mengikuti Mana Spirit. Dan tampaknya latihan itu berhasil meningkatkan kemampuan mereka.