Chereads / Orange And Lemon / Chapter 1 - HERO

Orange And Lemon

🇮🇩Aaxum_Degava
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 17.5k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - HERO

Prologue

 Pagi hari yang cerah, sungguh hari yang indah untuk melakukan penculikan. Seorang pria bertopi kuning tiba-tiba menculik seorang wanita yang sedang berjalan di jalan kota. Seperti elang, pria itu menyambar wanita itu dan menaikkannya di kudanya. Entah apa yang direncanakan oleh pria itu tetapi sangat jelas kalau wanita yang dibawanya teriak minta tolong. Orang-orang mencoba menghentikan kuda itu tetapi mereka mengurungkan niatnya karena pria bertopi kuning itu menempelkan pedangnya di tenggorokan wanita itu.

 

 Dalam keadaan seperti itu, seorang pemuda membeli banyak sekali bubuk warna di pasar. Dia berlari melompati atap-atap bangunan untuk mengambil jalan pintas dan mencegat pria bertopi kuning itu. Dengan bubuk warna yang baru saja dibeli, dia membuat asap warna yang pekat dan membutakan pandangan. Pria bertopi kuning masuk dalam kepulan asap itu lalu merasa kalau kudanya semakin lambat dan berat. Setelah keluar dari asap warna, barulah dia sadar kalau ada pemuda yang naik kudanya. Pemuda itu melompat dari atap bangunan dan naik ke kuda itu saat pria bertopi kuning masuk ke asap warna.

 

 Kaget dan panik, pria itu langsung mengayunkan pedangnya untuk menggorok leher wanita itu. Tetapi sayang, tangan si pemuda mencengkeram pedang itu dan menahannya. Tidak berhenti disana, tangan si pemuda berubah menjadi berlian dan menghancurkan pedang itu hingga pecah berkeping-keping. Keadaan berbalik, si pemuda memukul pria bertopi kuning dengan keras dan lompat dengan sang korban yang dia bopong. Semua orang bersorak gembira karena korban penculikan berhasil diselamatkan. Sebelum sang korban bisa berterimakasih, pemuda itu sudah pergi meninggalkannya.

 

"Siapakah gerangan pemuda yang menyelamatkanku itu?" Sang wanita terheran-heran.

"Apakah kamu tidak tahu?" Seorang polisi datang menghampiri sang korban. "Dia adalah seorang pahlawan... dia adalah Ganymede." Ujarnya.

 

 Hidup di Dunia memang penuh dengan keajaiban dan sihir, baik terjadi secara alami maupun disengaja oleh seseorang. Beberapa orang memiliki bakat untuk melakukan suatu sihir namun tidak sedikit juga yang tidak memilikinya dan menjalani hidup sebagai manusia biasa. Secara sekilas akan terjadi banyak ketimpangan atau diskriminasi dimana-mana tapi jika orang-orang ditanya pendapatnya maka mereka akan menjawab bahwa dunia dalam keadaan damai. Tanpa paksaan dari pihak manapun, mereka akan menjawab jujur seperti itu dari lubuk hati mereka. Bagaimanapun kejahatan yang terjadi, pasti akan bisa teratasi. Bisa dibilang mungkin itu juga termasuk keajaiban yang terjadi secara alami di dunia itu.

 

Chapter 1: Hero

 

"Baiklah, mulai sekarang kamu akan bertunangan dengan anakku." Kata-kata itu membuat Ganymede menjadi sangat terkejut.

"Tapi di hutan Dryad tidak ada yang namanya bertunangan." Jawab Gany.

"Berarti kamu punya banyak penjelasan yang harus kamu lakukan." Semua urusan dilimpahkan kepada Gany.

 Setelah mencuci mukanya dari bubuk warna, Ganymede tersenyum sendiri karena mengingat akan masa lalunya itu. Memang membahagiakan bisa bersama dengan seseorang yang dicintai tapi dia juga sedikit kesal karena harus menjelaskan budaya lain yang sulit dimengerti oleh keluarganya. Beruntung semuanya berjalan lancar dan sekarang tinggal menjalani hubungan yang telah direstui itu. Tiba di sekolah, mulai hari ini Ganymede juga harus menjalani kehidupan sekolah. Kepahlawanan, Pertunangan dan Pendidikan, Ganymede akan menjadi sangat sibuk.

 

"Entah kemana semua ini akan membawaku." Ujar Gany.

 

 Tiba-tiba Lapis memanggilnya dari jauh. Senyuman bahagia terpancar jelas di wajah Lapis karena menyambut Gany. Mereka berdua pun berjalan masuk ke sekolah. Sekolah Tetra adalah sekolah ternama di provinsi Tetra di kerajaan Praha. Sekolah yang mengajarkan sihir dan ilmu lainnya yang mana lulusannya diharap bisa membangkitkan sihirnya dan menjadi orang-orang yang ahli dalam berbagai bidang.

 

 Seperti sekolah pada umumnya, hari pertama diisi oleh upacara pembukaan penerimaan siswa baru. Setelah itu mereka masuk ke kelas masing-masing. Ternyata Gany dan Lapis masuk ke dalam kelas yang sama namun mereka berdua tidak bisa duduk bersebelahan karena sudah diatur. Di dalam kelas, mereka semua mulai berdiri satu per satu dan mulai memperkenalkan diri mereka masing-masing. Hanya dengan kehadirannya, Gany sudah menjadi pusat perhatian bagi murid lainnya. Teman-teman kelasnya memintanya agar melakukan perkenalan yang lebih lama dan mendetail yang disertai dengan cerita kepahlawanannya. Namun Gany tidak ingin berkenalan terlalu lama jadi dia hanya bilang kalau semuanya terjadi hanya karena kebetulan.

 

 Gany adalah anak manusia yang datang dari hutan Dryad. Awalnya dia datang ke ibukota untuk menjadi prajurit namun karena dia masih begitu muda waktu itu, dia malah menjadi pengawal untuk Professor Bort Van Hubert. Tidak lama setelah Gany mulai menjadi pengawal, terjadi suatu Insiden di Istana kerajaan. Banyak korban dan kerusakan terjadi dimana – mana akibat insiden tersebut. Vitalnya Istana Kerajaan beserta ibukota menyebabkan kejadian itu tidak bisa dibiarkan karena bisa meruntuhkan seluruh kerajaan. Akhirnya Gany dan 78 orang lainnya bersatu dan menyelesaikan segala kekacauan itu. Karena kemampuan dan kecakapan mereka dalam menghadapi kejadian tersebut, mereka dinobatkan untuk menjadi Pahlawan Kerajaan Praha.

 

 Selain Gany, Lapis juga menjadi perhatian dan dimintai perkenalan yang mendetail. Keluarga Van Hubert salah satu bangsawan yang punya bisnis perhiasan yang besar di daerah itu. Keluarga itu mempunyai tiga orang putri yaitu Bort Van Hubert, Lapis Van Hubert, dan Jade Van Hubert. Sebagai tanda terima kasih atas kepahlawanan Gany, Bort van Hubert dan keluarganya melakukan pertunangan politik kepada Ganymede dengan putri kedua mereka yaitu Lapis. Berparas Cantik dengan senyuman yang menawan, berkulit putih, mempunyai mata berwarna Biru keunguan, berambut putih namun dapat memancarkan warna biru keunguan jika terkena cahaya. Perpaduan yang sempurna membuat semua orang terpana melihatnya.

 Perkenalan selesai, Pelajaran dimulai. Pelajaran yang pertama kali diajarkan adalah dasar-dasar sihir. Sihir berasal dari energi yang ada dalam diri seseorang yang disebut mana. Pada dasarnya Mana berasal dari kekuatan jiwa dan pikiran seseorang. Semua orang bisa membangkitkannya tapi tidak semuanya punya cara yang sama. Keturunan dari orang yang sudah membangkitkan sihir mempunyai peluang yang lebih besar untuk membangkitkan energi mana dalam dirinya. Keturunan juga terkadang bisa memberikan sihir yang sejenis atau sama dengan kedua orang tuanya. Namun tidak jarang juga sihir yang seseorang bangkitkan berbeda jenis dengan orang tuanya atau bahkan muncul sihir yang sangat khusus dan hanya dimiliki oleh dirinya sendiri.

 

 BICEREA, akronim yang digunakan untuk menjelaskan jenis sihir yang biasa digunakan. Akronim itu terdiri dari Bless, Illusion, Conjuration, Elemental, Restoration, Enchant dan Alchemy. Pada hakikatnya sihir adalah mana yang dimiliki seseorang. Jadi tergantung bagaimana cara seseorang menggunakan mana, mungkin juga orang itu bisa menemukan sihir yang baru.

 

 Elemental Magic adalah jenis sihir yang paling sering diajarkan karena mudah untuk digunakan dalam kehidupan sehari-hari atau bahkan dalam militer. Jenis sihir yang lainnya memiliki efek yang beragam untuk setiap orang jadi lebih sulit untuk distandarisasi. Misalnya Restoration magic. Restoration adalah sihir yang biasa digunakan untuk menyembuhkan luka. Karena setiap orang memiliki daya penyembuhan tersendiri maka Restoration adalah sihir nomor 2 untuk dipelajari. Contoh lain adalah Alchemy. Alchemy membutuhkan pengetahuan mendalam akan struktur suatu benda maka dari itu sihir Alchemy belum tentu digapai semua orang. Api, air, tanah, dan angin adalah hal sederhana bagi semua orang, itulah mengapa Elemental magic adalah yang paling mudah.

 

 Jam istirahat dimulai, semua murid baru berjalan-jalan untuk melihat lingkungan sekolah baru mereka. Kedatangan murid baru merupakan kesempatan bagi Klub Ekstrakurikuler merekrut calon anggota yang baru. Maka dari itu semua Klub Ekstrakurikuler berlomba-lomba mencari peserta baru dan membuat sekolah seakan menjadi medan perang. Sekolah yang ramai dan aktif membuat Gany menjadi sangat senang akan kehidupan sekolahnya. Walaupun begitu, dia menghindari Klub-klub Ekstrakurikuler yang satu-persatu mendatanginya. Bukan hanya murid namun Gany jugalah seorang pahlawan kerajaan. Terkadang dia akan disibukkan oleh panggilan tugas jadi dia tidak ingin terlalu kerepotan mengurus Klub Ekstrakurikuler.

 

 Disisi lain, Lapis adalah anak yang bersemangat, ceria dan suka tantangan. Dia tidak memiliki tugas dan kewajiban seperti seorang pahlawan kerajaan jadi dia bebas mengikuti Klub yang dia mau. Tidak disangka dia ingin mengikuti organisasi sekolah yang disebut Badan Eksekutif. Suatu Organisasi yang mengurus Klub-Klub Ekstakurikuler yang ada disekolah dan acara-acara yang berkaitan dengan murid di sekolah tersebut. Sungguh wadah yang bagus untuk Lapis.

 

 Beberapa Teman-teman kelas Gany sudah memiliki klub yang ingin diikuti. Oleh karena itu mereka bisa bergerak bebas di sekolah karena tidak lagi dikejar oleh Klub Ektrakurikuler lagi. Mereka melanjutkan penjelajahan sekolah mereka sampai ke taman di belakang sekolah. Taman itu sepi jadi cocok untuk bersantai dan makan bekal. Ternyata tidak hanya mereka yang tertarik akan ketenangan tempat itu, tapi Gany juga tertarik kesana. Disana mereka semua bertemu dan saling mengobrol.

 

"Gany, kamu itu menikah? Bertunangan? Apa statusmu dengan Lapis?" Tanya Leo.

"Menikah? Sedikit rumit kalau kamu bertanya sudah menikah atau tidak." Jawab Gany. "Di mata kerajaan aku hanya bertunangan dengan Lapis sedangkan bagi adat hutan Dryad aku sudah dianggap menikah." Tambahnya.

"Aku tidak paham, kenapa berbeda?" Khan masih bingung.

"Bagi adat Dryad jika kedua pasangan dan kedua keluarga setuju, saat itu juga bisa dinyatakan menikah. Tidak perlu upacara ini itu atau menunggu tanggal pesta seperti pada sistem kerajaan." Jelas Gany.

"Sialan kamu Gany!! Bisa menikahi perempuan secantik itu. kenapa ini terjadi padamu dan bukan padaku saja." August iri.

"Memang benar disekolah ini banyak perempuan cantik. Dari kelas kita Bethonny dan Lapis, Seara dari kelas sebelah, kakak kelas kita Io dan masih banyak lagi. Lebih dari itu yang paling mengejutkan adalah mereka semua masuk Badan Eksekutif." Ujar Khan.

"Benarkah? Baiklah kalau begitu. Kalian tahu apa yang harus kalian lakukan." Ujar Leo.

"Ayo kita masuk Badan Eksekutif!" Teriak Leo, August, dan Khan bersamaan.

"Sungguh tujuan yang mulia." Gany tepuk tangan kepada mereka.

"Kamu jangan ikut dalam Badan Eksekutif! Kamu sudah punya Lapis." Seru August.

"Tenang saja aku mungkin akan sering disibukkan dengan tugas sebagai pahlawan jadi aku tidak mengikuti Klub apapun." Jelas Gany.

"Jangan begitu Gany, Walaupun aku iri denganmu dan ingin merebut Lapis darimu…." Ujar August.

"Heiii…." Gany menyela.

"Tapi sebaiknya kamu ikut suatu klub. Kamu ingin menikmati sekolah bukan?" August melanjutkan perkataannya.

"Hhhmmm…. Sepertinya kamu benar." Gany memikirkan lagi tujuannya.

"Aku ada saran Klub jika kamu ingin tidak terlalu sibuk." Sahut Khan. "Sebuah Klub suram yang bahkan tidak mencari anggota baru. Klub Profiler namanya." Tambahnya.

"Oh benarkah? Mungkin akan kucoba kesana. Terimakasih Khan." Gany berniat untuk kesana.

 

 Di sisi lain Lapis juga sudah memiliki beberapa teman. Mereka mengobrol Seperti obrolan perempuan pada umumnya yaitu soal percintaan. Lapis ditanyai tentang hubungannya dengan Gany.

 

"Lapis apa kamu benar-benar mencintai Gany? Jangan-jangan dia hanya menggunakan statusnya sebagai pahlawan untuk memikatmu." Yeonhong merasa skeptis.

"Jangan berkata seperti itu, menikah itu bukan sesuatu yang mudah. Walaupun aku masih bingung kenapa kamu mau menikah dengan pria yang lebih pendek darimu." Sahut Bethony.

"Tentu saja aku mencintainya. Walaupun aku tidak bisa menyangkal perkataan Bethony Tapi hatiku selalu meleleh setiap kali aku memikirkannya." Jawab Lapis sembari memegang pipinya dengan wajah tersenyum bahagia.

"Seleramu memang benar-benar tidak biasa." Sahut Bethony sambil tersenyum "Oh sudah waktunya… ayo kita ke ruang Badan Eksekutif." Tambahnya.

 

 Sepulang sekolah mereka semua pergi ke ruangan klub mereka masing-masing. Gany pergi ke ruangan klub Profiler sesuai dengan yang disarankan Khan. Disana hanya ada 3 orang yang tampak lesu. Mereka meletakkan kepala mereka di meja dan menghela nafas panjang.

"Permisi, aku Ganymede, aku ingin bergabung ke klub Profiler ini." Ucap Gany.

"Ohh ada anak baru, aku Drona…. dia Venus….. dan yang satu lagi adalah Houdini. Salam kenal." Sambut Drona dengan muka lesu dan masih mempertahankan posisinya.

"Sebenarnya ada apa kalian tampak lesu seperti ini." Gany kebingungan.

"Gany… ini gawat!! Sejak kemarin ketua kami hilang!" Venus tiba – tiba merengek kepada Gany.

 

 Venus menjelaskan bahwa mereka bertiga pergi ke rumah sang ketua dan bertanya kepada ayahnya. Ayahnya menjelaskan kalau rumahnya memiliki 5 kamar untuk anak-anaknya tapi semua orang tidak bisa sembarangan masuk ke kamar bahkan pembantu tidak boleh masuk ke kamar. Anak pertama sedang belajar dikamarnya, anak kedua sedang bermain catur, anak ketiga yaitu sang ketua tidak ada di kamarnya, anak keempat sedang tidur dan anak kelima yang masih bayi digendong ibunya.

 

"Gany… dimana ketua kami?" Tanya Venus.

"Apa maksud kalian? Tentu saja ketua sedang berada dikamar anak kedua untuk bermain catur." Gany masih kebingungan.

"Selamat Ganymede!! Kamu lulus tes masuk klub Profiler!!" Sorak anggota klub kepada Gany.

"Tadi itu ujian? Kenapa ujiannya berupa teka-teki?" Tanya Gany yang semakin kebingungan.

"Gany… ini adalah klub Profiler. Sudah sewajarnya kami memberi ujian yang berhubungan dengan klub." Jawab Houdini.

"Memangnya Profiler itu apa?" Tanya Gany.

 

 Ternyata Gany tidak tahu klub apa yang sedang diikutinya. Mereka semua tertawa dan menjelaskan mulai awal tentang klub itu. Akhirnya hari menjelang sore dan murid-murid kembali pulang. Gany menunggu Lapis di depan ruang Badan Eksekutif untuk mengajaknya pulang bersama.

 

"Bagaimana Klub Profilernya?" Tanya Lapis.

"Parah sekali. Kamu tahu? ternyata mereka adalah klub tentang detektif. Aku sangat terkejut." Jawab Gany.

"Detektif?" Sahut Lapis

"Katanya Profiler adalah pekerjaan untuk mengamati perilaku dari kriminal dan menganalisanya. Mereka juga memberiku teka-teki sebagai ujian masuk." Jawab Gany.

"Mengamati perilaku? Menganalisa? Kenapa bukan klub psikologi?" Tanya Lapis.

"Aku tidak tahu." Gany menggelengkan kepala.

"Mungkin itu salah satu perilaku yang harus kamu analisa." Jawab Lapis.

"Mungkin, Bagaimana denganmu? Apa sudah ujian masuk?" Tanya Gany.

"Tadi adalah ujian tulis sekaligus ujian wawancara. Dan aku berhasil masuk. Lalu nanti akan ada diklat 2 hari satu malam untuk anggota Badan Eksekutif baru." Jawab Lapis.

"Semoga berhasil." Sahut Gany.

 

 Beberapa hari kemudian Gany mendapati August dan Khan memasang wajah sedih. Ternyata hanya Leo yang berhasil masuk ke Badan Eksekutif dan tujuan mereka sedikit terganggu. Belum sempat bercerita panjang lebar, seorang guru masuk untuk memulai pelajaran. Pelajaran kali ini adalah praktek menggunakan sihir. Namun sebelum terjun ke lapangan, guru Rakan menjelaskan tentang lingkaran sihir.

 Lingkaran sihir adalah proyeksi dari sihir apa yang hendak dilakukan. Misal seseorang akan mengeluarkan bola api. Orang tersebut akan mengalirkan mananya ke telapak tangannya dan telapak tangan itu akan memancarkan cahaya seperti aurora borealis. Cahaya itu akan membentuk lingkaran sihir dengan pola-pola tertentu sesuai sihir yang akan dilakukan. Ketika Lingkaran sihir sudah sempurna, Barulah bola api bisa terbentuk dan dilancarkan. Jika sudah terbiasa atau terlatih, orang tersebut bisa memilih untuk tidak mengeluarkan lingkaran sihir dan langsung mengeluarkan bola api.

 

 Mungkin penjelasan tidak akan begitu jelas jika tidak ada praktek. Sehingga guru Rakan menggiring kelas untuk ke lapangan. Banyak yang gugup karena sebagian dari mereka masih belum membangkitkan energi mana atau energi sihir mereka. Memang Mana adalah energi kehidupan seseorang tapi mengeluarkannya dan mewujudkannya ke dunia nyata adalah perkara yang berbeda. Yang bisa mengeluarkan energi mana dan mewujudkannya di dunia akan disebut "Bangkit" atau mengalami kebangkitan. Pada umumnya seseorang akan Bangkit pada umur 15 tahun namun Bangkit sejak lahir atau usia tua juga bukanlah hal yang mustahil. Gen penyihir bersifat dominan sehingga salah satu saja orang tua yang Bangkit sudah memungkinkan untuk keturunannya juga ikut Bangkit.

 

 Ada seseorang yang Bangkit dan ada juga yang tidak. Bagi mereka yang tidak maka akan lebih difokuskan belajarnya dalam menggunakan alat – alat sihir. Selain itu ada cara lain untuk mengeluarkan sihir tanpa mengalami kebangkitan yaitu dengan kontrak. Kontrak dengan makhluk sihir seperti roh dan lainnya untuk mengeluarkan sihir untuk si pengguna kontrak. Ketiga jenis keluaran sihir tersebut berbeda asal – usulnya namun kerajaan Praha tidak ingin membeda – bedakan ketiganya. Sehingga semua yang bisa melakukan keajaiban luar biasa atau sihir akan disebut Magic User atau Magus.

 

"Sebagai permulaan kita akan lihat bagaimana Pahlawan kerajaan mendemonstrasikan lingkaran sihir." Ujar guru Rakan.

 

 Semua mata mengarah ke Gany. Gany yang sedikit terkejut mengikuti alur dan maju ke depan bersama dengan guru Rakan. Gany memiliki elemen tanah sehingga saat mempraktekan sihirnya, dia menyentuh tanah dengan telapak tangannya. Muncul cahaya dari telapak tangan Gany dan cahaya itu bergerak diatas tanah. Karena hanya untuk praktek, Gany sengaja melambatkan aliran energi mananya sehingga pergerakan cahaya di atas tanah tersebut cukup lambat. Cahaya itu bergerak dan jalur yang dilewatinya membekas cahaya seperti kuas yang sedang melukis. Setelah beberapa saat Lukisan tersebut selesai dan terbentuklah lingkaran sihir. Terlihat pola – pola yang unik dalam lingkaran itu dan ditengahnya terdapat lambang dari elemen tanah milik Gany.

 

"Semuanya mundur! Ini adalah pilar batu." Gany mulai mengaktifkan lingkaran sihirnya..

 

 Sebuah Batu tiba – tiba muncul dari permukaan tanah. Batu itu berbentuk silinder dan menjulang tinggi ke atas. Benar kata Gany, sebuah pilar batu mencuat dari permukaan tanah. Artinya Gany bisa mempraktikkan sihirnya dengan sangat baik. Alur pembuatan lingkaran sihir yang jelas dan keluaran sihir yang sesuai harapan, benar – benar bisa dijadikan teladan.

"Baiklah cukup dengan hal – hal yang membosankan, sekarang kamu akan bertarung dengan Lapis." Sahut guru Rakan.

"Bertarung?" Gany bingung.

"Hanya karena kalian punya hubungan spesial bukan berarti kalian tidak akan bertarung! Jika aku melihat kalian tidak serius akan ada hukuman berat bagi kalian!" Seru guru Rakan.

"Kebetulan sekali, mungkin ini jadi pemanasan yang baik untuk sekolah kita Gany." Lapis terlihat sangat antusias untuk melawan Gany.

 

 Lapis sedikit melompat – lompat dan meregangkan tangannya untuk pemanasan. Sementara itu Gany yang berdiri di hadapannya masih sedikit ragu. Gany pikir sebagai awalan sekolah harusnya mempraktekan sihir dan bukan bertarung dengan sihir. Terlebih lagi ini adalah sekolah sihir dan bukan sekolah militer. Namun sebelum bisa memikirkannya lebih dalam lagi, pertarungan sudah dimulai dan kaki Lapis sudah hampir mengenai kepala Gany. Biasanya Gany menerima kaki itu dengan senang hati namun kali ini situasinya berbeda dan Gany langsung menahannya.

 

 Pertarungan yang terjadi benar-benar diluar kemampuan manusia biasa. Lapis memiliki sihir cahaya yang membuatnya dapat bergerak sangat cepat namun yang paling mengagumkan adalah Gany. Tangannya mulai bercahaya dan berubah menjadi berlian yang keras dan berkilau. Ini adalah salah satu contoh ketika seseorang tidak perlu lingkaran sihir dalam melaksanakan sihirnya. Dia juga sangat lihai dalam menggunakan tubuh berliannya. Dia bisa menggunakan itu untuk menahan serangan dan juga untuk menyerang.

 

 Serangan yang terjadi dalam sekejap itu hanyalah sebuah sapaan bagi Gany dan Lapis. Setelah serangannya berhasil ditahan, Lapis langsung mundur sejenak dan mengeluarkan sihirnya. Tangan Lapis tiba-tiba mengeluarkan cahaya dan muncullah lingkaran sihir dari telapak tangannya. Lingkaran sihir itu bergerak menjauh dan seketika itu juga sebuah pedang terbentuk di genggamannya.

 

"Espada Ropera keluarlah!" Seru Lapis.

 

 Pedang itu adalah pedang dua sisi yang runcing dan panjang. Pada dasar pedangnya, bilahnya cukup lebar namun semakin ujung semakin runcing pedang itu. Dari desainnya pedang itu lebih khusus untuk gaya bertarung yang cepat dan menusuk. Tapi karena pedang itu memiliki dua sisi yang tajam, jadi pedang itu juga bisa digunakan untuk memotong. Dengan pedang itu, gaya berpedang Lapis jadi sangat fleksibel. Jika musuh berada sangat dekat dengannya, dia akan berpedang seperti pedang pada umumnya. Dan jika musuh berada sedikit lebih jauh darinya, dia bisa bertarung seperti anggar.

 

 Teman-teman sekelas Gany sangat kagum dengan apa yang dilakukan Lapis dan Gany. Lapis langsung berlari menuju Gany untuk menyerangnya lagi. Tapi perjalanan itu tidaklah mudah. Tiba – tiba terdapat banyak lingkaran sihir yang bertebaran di tanah. Sembari menyentuh tanah Gany membuat banyak lingkaran sihir dengan cepat. Kecepatan pembuatan lingkaran sihir itu sangat jauh dibanding dengan yang dia praktekkan sebelumnya. Kemudian lingkaran sihir tersebut aktif satu persatu dan memunculkan pilar – pilar batu yang tinggi.

 Dengan lihai Lapis menghindari pilar – pilar batu itu satu persatu. Kakinya terlihat sangat ringan dalam pergerakan tingkat tinggi itu. Melompati pilar yang baru muncul, memutari pilar yang sudah tinggi dan juga melempar pedang ke lingkaran sihir yang belum aktif. Lapis membuatnya terlihat sangat mudah. Tanpa kehilangan tempo, Lapis mengambil lagi pedangnya yang dia lemparkan sebelumnya dan langsung menebas Gany dengannya.

 

 Kali ini serangannya menjadi lebih agresif, Lapis menebas Gany berkali-kali. Sayang, semua serangannya ditangkis oleh Gany menggunakan tangan berliannya. Tidak hanya itu, Gany masih bisa membalas serangan Lapis yang bergerak sangat cepat. Terlihat terkadang Lapis berhenti sejenak karena terpukul mundur oleh serangan balasan Gany dan anehnya Gany tidak berkutik sama sekali dari posisinya. Tidak satu serangan pun berhasil melukai Gany bahkan hanya untuk menggeser badannya.

 

 Guru Rakan dan seluruh kelas tercengang. Walau murid-murid melihat pertarungan itu tetapi mereka tidak benar-benar menyaksikannya. Pertarungan itu terlalu cepat untuk dapat dilihat oleh mata yang belum terbiasa. Gany tidak hanya kuat tapi juga pintar. Dia membalas tebasan Lapis dengan tangkisan yang sangat kuat. Sangat kuat sampai-sampai kali ini Lapis terpukul mundur cukup jauh. Saat Lapis berhenti, tanpa sadar dia menginjak lingkaran sihir yang dibuat oleh Gany. Lapis terjebak dan kakinya terhisap oleh tanah yang membuatnya tidak bisa bergerak. Pertarungan dimenangkan oleh Ganymede.

 

 Semua orang bersorak melihat pertandingan itu. dan semenjak itu guru Rakan tidak meragukan Ganymede lagi. Tapi karena pertarungan yang sangat luar biasa itu, pertarungan murid-murid lainnya terlihat sangat membosankan. Pelajaran selesai, Gany dan teman-temannya pergi ke halaman sekolah untuk beristirahat dan makan.

 

"Woooww…. Hebat sekali kamu Gany!! Aku tidak pernah melihat pertarungan seperti itu." Leo sangat kagum.

"Iya benar, seperti dalam dongeng saja." Sahut August.

"Yah memang benar pertandingan itu menakjubkan tapi sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa Lapis sampai terlihat terpukul mundur? Kamu tidak memukulnya kan?" Tanya Khan.

"Itu tidak benar, dia tidak memukulku sama sekali." Ucap Lapis sembari merangkul Gany dari belakang.

"Aaah! Lapis kenapa kamu ada disini!?" Leo terkejut akan kehadiran Lapis.

"Karena aku ingin. Gany memukul senjataku dengan sangat kuat sampai aku sedikit melayang dan terdorong mundur." Jawab Lapis.

"Lapis maukah kamu bercerai dengan anak suram ini dan menikah denganku?" Lamar August sembari memegang tangan Lapis.

"Tidak, kamu lebih lemah dariku." Jawab Lapis.

 

 Jawaban itu membuat August Shock karena patah hati.

 

"Kalau begitu jika aku bisa jadi lebih kuat dari Gany, kamu mau bercerai dengannya dan menikah denganku?" Leo melihat ada kesempatan.

"Tidak, meski begitu aku tetap tidak mau denganmu." Lapis menutup kesempatan Leo.

 

 Korban patah hati karena Lapis bertambah menjadi dua orang.

"Wanita memang membingungkan. Lagipula bagaimana kamu bisa menandingi Ganymede kekuatan maha kuasanya itu?" Khan bingung dengan niat Leo.

"Hentikan itu, kekuatanku tidak maha kuasa." Sahut Gany.

"Kekuatan Elementalku bisa merubah diriku atau benda yang aku sentuh menjadi berlian atau menjadi arang. Namun jika benda itu lepas dari sentuhanku maka benda itu kembali seperti semula." Ganymede memegang sebuah batu dan merubahnya menjadi berlian.

"Khan, berapa banyak kandungan Carbon dalam batu ini?" Tanya Gany.

"Sedikit, sedikit sekali." Jawab Khan.

"Jika aku ingin merubahnya menjadi berlian secara permanen, aku harus menggunakan Alchemy untuk menyusun kandungan Carbon yang ada di batu ini." Ucap Gany.

 

 Lingkaran sihir mulai keluar telapak tangan Gany dan batu itu pecah karenanya. Dari batuan yang pecah itu tersisa debu berlian. Lalu Lapis dengan sihir cahayanya menyinari serpihan itu dan membuat aurora borealis kecil yang indah. Saat itu Khan menyadari kalau Ganymede dan Lapis pasangan yang sangat cocok.

 

 Sekolah berakhir, Lapis berkumpul ke ruang Badan Eksekutif untuk membahas soal diklat yang akan segera diadakan. Rapat dihadiri oleh banyak murid dan dipimpin oleh Io. Dijelaskan bahwa diklat akan diadakan mulai sabtu pagi sampai hari minggu siang di hutan besar di bawah kaki gunung Eluin. Diklat ditujukkan untuk pelantikan anggota Badan Eksekutif baru serta pelantikan ketua dan pengurus klub Ekstrakurikuler generasi selanjutnya. Acara akan cukup ramai karena yang hadir bukan hanya 20 murid yang akan menjadi Badan Eksekutif baru.

 

 Semua peserta harus menanggalkan semua kemewahan kebangsawanan mereka. Perhiasan, pakaian sutra, dan peralatan mewah lainnya tidak boleh bawa dan hanya boleh menggunakan seragam sekolah yang telah disediakan. Tidak boleh membawa pelayan ataupun makanan yang bukan dari sekolah. Hal itu semata-mata untuk melatih mental semua peserta. Murid – murid baru merasa aturan-aturan yang diberlakukan itu berlebihan. Tapi tidak ada yang berani membantah perkataan Io. Sebenarnya Io bukanlah orang yang tegas dan keras Tapi dia pendiam dan tidak banyak berinteraksi dengan orang lain. Membuatnya terkesan susah didekati dan mereka semua merasa didominasi olehnya.

 

 Pertemuan selesai, Lapis pulang bersama dengan Ganymede. Mereka berdua berjalan pulang sambil bercerita apa yang terjadi hari itu. Tidak seperti teman-temannya yang lain, Lapis sama sekali tidak keberatan dengan segala peraturan itu. Sejak kecil Lapis sudah terbiasa akan latihan militer. Dulu saat dia menemui kakaknya di ibukota kerajaan, dia terkejut dengan kehadiran Gany. Dia tidak percaya bahwa anak kecil seumurannya sudah menjadi pengawal. Semenjak itulah Lapis selalu ingin mengalahkan Gany bahkan sampai sekarang. Dia memutuskan mengikuti latihan militer untuk mengalahkan Gany dan dari sanalah sihirnya bangkit.

 

 Hari acara sudah datang! semua peserta mengadakan upacara di sekolah yang dipimpin oleh yang Badan Eksekutif generasi lama. Mereka semua naik kereta kuda menuju ke tempat diklat. Terdapat suatu villa tua dan tanah yang lapang di tengah hutan tersebut. Villa tua namun elok karena dirawat oleh dua pelayan perempuan tua yang kembar. Setelah sampai disana para Badan Eksekutif melakukan hal yang Badan Eksekutif lakukan. Sedangkan para anggota baru melakukan berbagai latihan baris-berbaris dibawah terik matahari.

 Acara berjalan dengan sangat lancar. Banyak baris – berbaris, pengenalan sejarah sekolah, pembelajaran tentang surat menyurat dll. Semua tampak berjalan dengan normal sampai acara sore hari akan dimulai. Badan Eksekutif menyadari bahwa tiga peserta hilang. Sepertinya saat jam makan siang pengamanan sedikit longgar jadi mereka pergi tanpa sepengetahuan yang lain. Gany dan Klub Profiler diutus untuk mencari mereka di hutan.

 

"Drona, bukankah aku murid baru? Kenapa aku menjadi penjaga acara dan bukan peserta?" Gany mengungkapkan rasa penasarannya.

"Oh! Kamu belum tahu? Dalam struktur organisasi sekolah, kita adalah pengawas dari Badan Eksekutif dan seluruh klub ekstrakurikuler jadi kita berada diluar jangkauan mereka. Saat ini kita hanya membantu saja sebagai solidaritas organisasi sekolah." Jawab Drona.

"Tapi kemarin kalian bilang kalau kita adalah klub detektif yang memperhatikan perilaku kriminal dan menganalisanya." Tanya Gany.

"Itu adalah arti dari profiler itu sendiri. Kalau dalam sekolah kita tidak memperhatikan kriminal melainkan murid sekolah." Jawab Drona.

"Lalu kenapa tidak dinamakan klub Psikologi murid atau Badan Pengawas Organisasi Sekolah saja?" Gany semakin penasaran.

"Yah bagaimana lagi? Ketua kita adalah Profiler dan bukan Creative Writer." Drona hanya menerima apa adanya.

"Sungguh Klub yang menyesatkan. Memangnya siapa ketua kita?" Tanya Gany.

"Aku yakin kamu tahu dia. Dia salah satu pahlawan sepertimu. Namanya adalah Arche." Jawab Drona.

 

 Sebelum masuk Sekolah, Gany tahu kalau ada pahlawan lain selain dirinya yang berada di sekolah Tetra yaitu Callisto Io dan Arche. Callisto adalah guru di sekolah dan kabar dari Lapis menyatakan bahwa Io adalah salah satu pengurus Badan Eksekutif. Namun Gany tidak mendengar kabar tentang Arche, setidaknya sampai sekarang. Arche adalah orang yang sangat pintar namun suka seenaknya. Penamaan klub Profiler sangat mencerminkan dirinya.

 

 Ketemu! Gany menemukan para peserta yang hilang. Mereka tertidur di suatu kuburan tua yang terletak lumayan jauh dari villa. Salah satu dari anggota baru yang hilang tersebut adalah temannya yaitu Leo. Jadi Gany membangunkannya dan menginterogasinya. Leo bilang kalau mereka melihat gadis cantik yang memanggil mereka jadi mereka mencoba menghampirinya. Mereka mengikuti gadis itu sampai ke bagian hutan yang terdalam dan tanpa sadar mereka berakhir pingsan di kuburan itu. Cerita yang menyeramkan tapi Gany tidak menanggapinya terlalu serius. Dia tahu kalau urusan wanita Leo terkadang memang suka berlebihan. Akhirnya mereka kembali ke Villa dan melanjutkan acara mereka.

 

 Kali ini Gany berjaga bersama Houdini. Sembari mengisi waktu luang, Houdini menceritakan kalau sebelumnya dia tidak pergi ke hutan namun mencari di dalam Villa. Saat mencari, dia penasaran dengan lukisan tua yang besar terdapat pada ruang mandi. Dia berpikir kalau lukisan itu adalah lukisan yang digunakan untuk mengintip. Dia berusaha memindahkannya namun dihentikan oleh salah satu pelayan tua. Dia menyeritakan kalau itu adalah lukisan pemilik villa yang hilang 50 tahun yang lalu. Awalnya lukisan itu berada di ruang utama namun entah kenapa istrinya meletakkan lukisan itu disana.

"Gany, apa kamu tahu alasan kenapa istrinya meletakkan lukisan suaminya di kamar mandi?" Tanya Houdini.

"Seharusnya yang kamu tanyakan adalah kenapa pemilik Villa bisa hilang. Bukannya bertanya soal itu." Jawab Gany.

"Tapi kenapa bukannya mencari suaminya malah memindahkan lukisannya?" Houdini sangat penasaran.

"Eeehh…. mungkin sang istri merindukan suaminya saat mandi." Gany kebingungan harus menjawab apa. "Daripada itu dimana istrinya sekarang?" tambahnya.

"Itulah yang mengejutkan. Istrinya ditemukan mati saat berada di kamar mandi. Dengan keadaan terluka parah." Ujar Houdini.

"Apa kamu menggunakan cerita ini untuk menakut – nakutiku?" tanya Gany.

"Tiidaaakkk…" Houdini menjawab dengan nada bermain – main.

"Huuhhh… Jadi menurutmu semua ini berhubungan?" Gany menghela nafas.

"Mungkin, tapi sampai sekarang masih belum diselesaikan kasusnya." Jawab Houdini.

 

 Hari sudah malam dan sekarang waktunya istirahat. Harusnya ini adalah adalah saat – saat yang tenang namun ada insiden di bagian perempuan. Beberapa peserta perempuan jatuh dan berdarah cukup parah. Tampak luka cakaran di kakinya namun para korban tidak tahu apa yang menyebabkannya. Tidak diserang oleh seseorang dan hanya kehilangan keseimbangan secara tiba – tiba. Mereka tidak merasakan sakit sampai mereka melihat darah mereka sendiri. Para panitia membawa mereka ke ruang kesehatan sementara mereka membersihkan ruang dan memberi pembatas. Akhirnya seluruh peserta diarahkan untuk tidur di ruangan mereka sementara para penjaga akan berjaga di luar ruangan.

 

 Sungguh kebetulan yang luar biasa ketika Houdini bercerita tentang keanehan di kamar mandi lalu terjadi keanehan di kamar mandi. Sebagai penjaga, Gany tidak bisa membiarkannya begitu saja. Pada tengah malam, dia pergi ke tempat kejadian perkara. Dia sendirian menerobos palang tanda "Do Not Cross". Menyalakan lampu pijar untuk melakukan penyelidikan, Gany berjalan – jalan mengelilingi ruangan itu. Panitia cukup tanggap dalam membersihkan ruangan itu sehingga tidak ada bekas darah di lantai. Sama seperti para panitia, Gany juga dibuat bingung dengan kejadian penyerangan ini. Satu – satunya petunjuk yang dia miliki hanyalah cerita dari Houdini. Akhirnya dia memperhatikan lukisan tua di kamar mandi itu.

 

 Belum lama memerhatikan, Gany mendengar suara derit engsel dari ruang loker. Segera Gany bergegas kesana untuk mencari tahu. Terdapat sebuah lemari besar yang cukup untuk menyembunyikan seseorang. Tanpa basa – basi, Gany membuka pintu lemari tersebut. Seketika dibuka seketika itu juga seseorang melompat kearah Gany. Dia cukup lincah sehingga bisa menjatuhkan Gany dan menguncinya.

 

"Drona! Houdini! Aku menangkap pelakunya!" Seru Venus.

 

 Tiba – tiba Houdini masuk ke kamar mandi melalui jendela yang tinggi dan Drona masuk lewat pintu seperti orang normal.

 

"Hey Venus! Ini aku! Gany." Gany mencoba menjelaskan situasi.

"Oh Gany! Kenapa kamu disini? Ini kamar mandi perempuan!" Tanya Venus.

"Aku mencoba menyelidiki kasus ini. Kenapa kamu bersembunyi di loker?" Tanya Gany.

"Aku mencoba menangkap basah pelaku." Venus mulai melepaskan kunciannya.

"Menangkap basah? Berapa lama kamu berada disana?" Tanya Gany.

"Kami sudah menunggu beberapa jam yang lalu." Sahut Houdini.

"Berapa lama kalian ingin menunggu?" Gany benar – benar bingung dengan kelakuan mereka.

"Aku tadi ingin menangkapmu saat kamu melihat lukisan tapi pintu loker sedikit rusak sehingga aku kesulitan keluar." Venus tersenyum malu.

"Huuhh… jadi kalian ada perkembangan?" Gany menghela nafas panjang.

"Tidak ada…" Tiba – tiba Venus jatuh ke dekapan Gany. "Oohh… itu perkembangannya." Kaki Venus berdarah dengan luka cakaran.

 

 Disisi lain Lapis bangun dari tidurnya karena merasa tidak enak. Hawa dingin yang aneh dan instingnya mengatakan bahwa ada sesuatu yang salah. Kebetulan saat keluar ruangan, Lapis melihat Gany dan klub Profilernya berjalan di lorong ruangannya. Gany menggendong Venus dan ditemani dengan Houdini dan Drona. Mereka semua hendak menuju ke ruang kesehatan dimana pelayan kembar berada. Belum lama berbicara, mereka didatangi oleh panitia yang sedang berjaga. Tidak boleh ada yang keluar ruangan sampai waktu yang ditentukan. Peraturan itu diperketat apalagi dengan adanya peserta laki – laki yang keluar tanpa pemberitahuan.

 

 Masalah datang satu per satu, tiba – tiba ada suara jeritan yang aneh dari ujung lorong. Sebuah bayangan putih melayang dari ujung lorong menuju ke kamar mandi. Bayangan putih itu pergi melewati Lapis, Gany dan lainnya. Ruangan lorong yang gelap membuat Gany dan yang lain berpikir yang baru saja lewat itu adalah debu yang diterbangkan oleh angin. Sebaliknya, Lapis langsung gemetar dan memeluk Gany. Lapis melihat dengan jelas apa yang baru saja lewat itu. Dia yang berada di lukisan lobby utama, yang terbang itu adalah istri dari pemilik villa.

 

 Mengetahui Lapis yang ketakutan, Gany menyerahkan Venus kepadanya dan klub Profilernya untuk dibawa ke ruang kesehatan. Ruang kesehatan berada disisi lain bangunan dari kamar mandi. Mengingat sang istri pergi ke kamar mandi, sudah sewajarnya Lapis berlari ke arah yang berlawanan darinya. Sementara itu Gany kembali mencoba ke kamar mandi untuk melakukan sesuatu. Entah apa yang bisa dia lakukan untuk mengatasi hantu tapi dia tetap maju.

 

 Lapis memercayai Gany dan mengikuti permintaannya. Dia menggendong Venus dan pergi ke ruang kesehatan bersama Houdini dan Drona. Disana mereka bertemu dengan pelayan kembar yang langsung membaringkan Venus di sebelah korban lainnya. Mereka semua pingsan karena kekurangan darah dan energi mana mereka yang berkurang. Pelayan kembar membalut luka mereka dengan perban dan meminumkan teh kepada mereka semua. Kini Lapis, Houdini, dan Drona menunggu di ruang kesehatan bersama pelayan kembar dan semua korban. Mengingat kejadian – kejadian yang terjadi, Lapis merasa ragu untuk kembali ke ruangannya.

 

 Di ruangan itu pelayan kembar diinterogasi oleh Houdini dan Drona tentang apa yang sebenarnya terjadi. Houdini dan Drona ingin mengetahui sejarah villa dengan detail. Pelayan kembar bercerita bahwa mereka adalah pelayan yang sudah ada disana sejak pemilik villa masih hidup. Saat pemilik villa hilang, sang istri seakan tahu siapa yang menculik suaminya. Entah kenapa tapi sang istri memancing si penculik dengan menaruh lukisan pemilik villa di kamar mandi yang mana di sanalah tempat terakhir yang dikunjungi suaminya. Entah apa yang terjadi tapi si penculik seperti sangat marah dan membunuh sang istri di kamar mandi. Karena tidak ada yang mewarisi villa itu, para pelayan mulai meninggalkan villa namun pelayan kembar itu terus dihantui sang istri. Akhirnya yang bisa mereka lakukan adalah merawat villa itu sampai sekarang.

 Penculik? Sungguh aneh jika hanya dikatakan penculik. "Penculik" tidak meminta tebusan jadi dia menculik semata – mata menginginkan si pemilik villa. Memancing penculik dengan menaruh lukisan? Apa si penculik tidak bisa membedakan lukisan dengan manusia asli? Penculik marah? Kenapa provokasi sang istri berhasil? Kenapa membunuh sang istri kalau sudah mendapatkan apa yang dia inginkan? Dan kenapa kejadian masa lalu itu seakan bangkit lagi sekarang? Semakin dijelaskan malah semakin tidak jelas. Penjelasan pelayan kembar malah membuka banyak kebingungan dan pertanyaan.

 

"Kalian berdua dihantui? Dihantui bagaimana? Apa sang istri mengatakan sesuatu?" Tanya Drona.

"Dalam mimpi kami beliau berkata 'Kembalikan!' atau 'Wanita – wanita itu!'. Tidak ada kata – kata jelas yang beliau diungkapkan." Jawab salah satu pelayan kembar.

"Wanita – wanita itu? Ada lebih dari satu penculik?" Tanya Drona.

"Penculik? Kami selalu berpikir kalau kata Wanita – wanita itu adalah pelayan wanita yang tidak mau bertahan di villa." Jawab salah satu pelayan kembar.

"Benar, kami tidak pernah berpikir kalau sang istri merujuk kepada penculik." Jawab pelayan kembar yang lain.

"Mungkin selama ini mereka berdua ketakutan jadi tidak berpikir dengan kemungkin itu." Gumam Drona.

"Pemilik Villa disukai oleh 'wanita – wanita penculik' dan tidak ingin ada wanita lain yang mengambilnya. Sekarang mereka melakukan hal yang sama dengan menyerang perempuan dan menarik pria ke hutan." Ucap Houdini.

"Houdini, itu masuk akal tapi terlalu dini untuk menyimpulkan seperti itu. Nanti kamu akan dimarahi ketua." Sahut Drona.

 

 Tiba – tiba suara angin terdengar dengan jelas. Angin bertiup dengan kencang dan menggedor – gedor jendela ruang kesehatan. Hanya angin, itulah yang terlihat bagi Drona dan Houdini tapi bagi Lapis itu adalah wanita berbaju hitam yang sedang memukul jendela. Refleks Lapis mengeluarkan Espada Roperanya dan melemparkannya keluar jendela. Pedang itu meluncur dengan cepat dan mengenai wanita berbaju hitam tersebut. Seketika itu juga wanita berbaju hitam hilang dan angin berhenti menggedor – gedor jendela. Sedikit terkejut tapi sekarang keadaan menjadi tenang.

 

 Tiba – tiba jendela terbanting kedalam dan angin berhembus kencang ke dalam ruangan. Lapis mengeluarkan pedangnya sekali lagi dan mulai mengayunkannya kesana kemari. Houdini dan Drona menjadi panik karena tidak tahu apa yang Lapis lakukan. Mereka meminta Lapis untuk tenang tapi Lapis tidak mendengarkan. Mereka berdua merasakan kalau angin yang masuk menyebabkan Lapis berkelakuan aneh jadi mereka membuka pintu masuk agar sirkulasi lebih lancar. Segera Lapis langsung keluar ruangan meninggalkan ruang kesehatan.

 

"Haruskah kita mengejarnya?" Tanya Houdini.

"Tapi siapa yang menjaga ruangan ini?" Sahut Drona.

"Aku!" Venus bangun dan menunjukkan kartu sihirnya.

 Disisi lain Gany mengikuti bayangan putih yaitu sang istri berkeliling villa. Awalnya sang istri pergi ke kamar mandi tapi disana muncul banyak bayangan hitam yang beterbangan kesana kemari. Gany merasa aneh dan mencoba berbicara dengan sang istri. Namun sang istri tidak menjawab dan malah pergi dari kamar mandi. Tidak hanya Gany yang mengikuti, sang istri juga diikuti oleh bayangan – bayangan hitam. Gany tidak tahu jelas apa yang terjadi tapi dia berpikir kalau sang istri sedang diserang. Ketika berlari – lari di dalam villa, Gany mencoba menggunakan sihirnya untuk menghantam salah satu bayangan hitam. Sepertinya serangannya tidak efektif, bayangan hitam hanya menembus pilar batu milik Gany. Akhirnya mereka semua pergi mengikuti sang istri pergi keluar villa dan menuju ke dalam hutan.

 

"Gany mau kemana kamu?" Teriak Lapis yang juga berlari mengikuti Ganymede.

"Kenapa kamu ikut? Kembalilah! lebih aman berada di dalam Villa." Sahut Gany.

"Kamu ingin aku berada diantara hantu wanita – wanita jahat itu? Tidak, Aku tidak sanggup melihat wajah-wajah mereka." Sahut Lapis sembari menutup matanya.

 

 Tiba-tiba turun hujan dan semua orang tahu apa yang akan terjadi jika seseorang jika berlari dengan menutup mata saat hujan. Benar saja, Lapis terjatuh mencium tanah.

 

"Hantu wanita? Yang terbang itu hantu wanita?" Gany berhenti dan membangunkan Lapis yang terjatuh.

"Iya, kamu tidak melihatnya?" Tanya Lapis sembari mengusap wajahnya.

"Tidak. Aku hanya melihat bayangan-bayangan yang beterbangan." Jawab Gany. "Kita harus bergegas. Sepertinya aku tahu kemana sang Istri pergi." Tambahnya

 

 Mereka melanjutkan pengejaran menuju ke kuburan tua tempat Leo pingsan siang tadi.

 

"Kenapa kamu yakin sang Istri ada disana?" Tanya Lapis.

"Entahlah… tapi masih ada peserta yang hilang. Setidaknya kalau ada apa-apa kita bisa menyelamatkan mereka." Jawab Gany.

 

 Benar seperti perkiraan Gany, mereka mendapati sang istri berada di kuburan. Tidak hanya itu, Leo dan beberapa peserta juga ada disana sedang dikerubungi oleh bayangan hitam. Segera Gany meminta Lapis untuk mengeluarkan sihir cahayanya kepada Leo. Lapis pun mengeluarkan pedangnya kemudian mengangkatnya tinggi – tinggi.

 

 Sementara itu Houdini dan Drona yang mencoba mengejar Lapis, kehilangan jejaknya. Mereka keluar villa dan mendapati Io yang sedang terbang dan menyambarkan petirnya kesana kemari. Tidak Lapis, Tidak Io, mereka berdua bingung kenapa perempuan menggunakan sihir mereka sembarangan. Apalagi langit sedang hujan jadi serangan petir tampak lebih menakutkan. Tampaknya serangan Io sama sekali tidak berefek seperti serangan Gany. Tiba – tiba Io kehilangan keseimbangan dan terbang dengan tidak beraturan. Houdini langsung tanggap dan menangkap Io yang jatuh dari langit. Ternyata kaki Io terkena cakaran seperti Venus dan korban lainnya. Houdini dan Drona bingung harus bagaimana dan mulai panik. Jika dibiarkan semakin banyak korban yang akan berjatuhan.

 

Assault Borealis

 Sebuah aurora borealis muncul di langit yang ditunjuk oleh Lapis. Aurora borealis tersebut bergerak dengan cepat dan membuat sebuah lingkaran sihir. Dari lingkaran sihir tersebutlah jatuh sebuah cahaya yang menghantam Leo dan yang lain. Bagi Leo terasa ada angin panas yang mendorongnya ke tanah. Sementara itu dari pandangan Houdini dan Drona, terlihat sebuah pilar cahaya yang tiba – tiba muncul dari langit. Lapis sendiri menahan serangannya agar tidak melukai Leo dan yang lain tapi serangan itu sangat efektif terhadap bayangan – bayangan hitam.

 

 Menerima serangan itu, sepertinya bayangan – bayangan hitam semakin marah. Mereka tiba – tiba muncul dari dalam kuburan dan bayangan – bayangan yang ada disekitar Io pun pergi menuju kuburan. Semua bayangan hitam berkumpul di kuburan dan kini jumlah musuh yang dihadapi oleh Gany dan Lapis bertambah banyak. Secara tidak langsung Lapis menyelamatkan semua yang ada di villa karena semua bayangan hitam terprovokasi oleh serangannya. Namun Lapis belum bisa mengeluarkan Assault Borealis lagi karena masih harus menunggu beberapa saat. Akhirnya dia kembali mengayun – ayunkan pedangnya ke berbagai arah berharap bisa mengenai mereka.

 

"Istri pemilik Villa!!! Jika kamu ingin aku membantumu, setidaknya berikan aku senjata." Seru Gany.

 

 Gany melihat sang istri berada ditengah – tengah bayangan-bayangan hitam yang berputar-putar bak tornado. Dia kembali mencoba untuk bernegosiasi kepada sang istri. Beruntung kali ini sang istri merespon dengan positif. Sang Istri langsung melemparinya dengan tombak berwarna merah. Senjata itu sebenarnya adalah tali panjang berbentuk double helix yang ada mata tombak di setiap ujungnya. Anehnya tali itu sangat kuat dan kaku jadi Gany menggunakannya sebagai tombak. Dengan senjata itu Gany bisa mengenai bahkan melukai bayangan-bayangan hitam itu.

 

 Gany bertarung di sisi sang Istri dan Lapis bertarung melindungi Leo. Sebenarnya daripada melindungi, Lapis terlihat seperti menyerang secara membabi buta karena tidak tahan dengan bayangan – bayangan hitam itu. Saat bertarung, Gany sadar kalau senjata itu bisa meliuk dan memanjang sesuai keinginannya. Keunikan senjata itu membuat pembasmian tidak berlangsung lama. Bayangan-bayangan itu sama sekali tidak punya tempat untuk pergi karena tombak milik Gany bisa mengejarnya dengan mudah. Satu – persatu bayangan hitam mulai sirna.

 

"Gany!! Lapis!! Kami bertahanlah!!" Drona berlari menuju kuburan.

 

 Beruntung, semuanya sudah selesai ketika Drona sampai. Tak lagi bayangan putih, sang istri menampakkan dirinya dengan jelas kepada semua orang. Dia duduk menghadap sebuah pohon yang ada di kuburan tersebut. Sepertinya di bawah pohon itu terdapat tubuh suaminya. Dia menangis dan berbicara tidak jelas kepada pohon itu. Lapis yang sudah tenang berdiri di belakangnya bersama dengan Gany. Kemudian ketika mendengar teriakan Drona, Gany dan Lapis berbalik dan menoleh ke arahnya.

 

"Ketua Ahman?" Lapis terkejut akan kehadiran ketua Badan Eksekutif.

"Ketua Arche?" Gany terkejut akan kehadiran ketua klub Profiler.

"Maaf kami terlambat." Ahman dan Arche menjawab bersamaan.

 

 Ahman merasa bersalah karena tidak hadir pada saat – saat genting. Sebagai permintaan maaf, dia mengompensasi semua kerugian yang dialami oleh villa dan yang dialami oleh semua peserta. Tak lupa dia membereskan semua masalah yang terjadi dan memanggil orang suci untuk membasmi semua roh jahat yang ada disekitar. Dia sendiri bisa melakukan itu semua karena dia adalah anak ke-4 dari duke yang memimpin Provinsi Tetra. Akhirnya acara diklat dipersingkat dan saat matahari baru naik sepenggalah, acara dibubarkan. Lapis resmi dilantik menjadi anggota Badan Eksekutif dan semua peserta pulang dengan perasaan lega.