"Devano…!"
Devano yang sedang mengejar bola, spontan melirik kea rah penonton begitu mendengar seseorang menyuarakan namanya lewat pengeras suara, terlebih Devano tahu pasti suara siapa yang ia dengar barusan. Benar saja, saat menoleh ke tribun, Devano pun mendapat siluet Candy yang memegang TOA sedang memandang ke arahnya.
Devano masih bengong beberapa detik, tidak menyangka bahwa gadis itu ikut menonton juga, padahal pada jeda babak pertama, Devano sudah memastikan tidak ada Candy di antara lautan penonton itu. Bahkan sampai berpikir mungkin Candy tidak suka futsal.
Candy masih menatap Devano, TOA masih tersemat dalam genggamannya, ia kembali mengangkat TOA itu mendekati mulutnya. "I Say YES…!" ujarnya melalu pengeras suara itu yang membuat alis Devano kontan terangkat, tidak percaya.