Kendati tidak berkomentar apapun, sebenarnya Azka tahu Candy dan teman-temannya itu sedang membicarakan Devano sedari tadi. Azka juga dapat melihat muka Candy yang berseri-seri, kelihatan sekali kalau gadis itu sedang jatuh cinta. Azka tidak bisa membohongi perasaannya, ia patah hati, tapi ia juga tidak bisa membahasakan perasaannya itu. Itulah sebabnya Azka selalu memendam selama ini.
Semula Azka berpikir, menjahili Candy, membuat gadis itu kesal, sudah cukup membuat Azka kekal dalam ingatan Candy. Azka tidak menyangka bahwa akan ada laki-laki lain yang hadir di kehidupan Candy, merebut hati Candy dengan cara yang berbeda, dan Azka tidak bisa mengalahkan sosok itu lagi. Ya, saat ini tidak ada yang bisa lakukan selain menerima kekalahannya itu.
"Ka, gue lihat tadi pagi lo pakai motor ke sekolah. Motor lo udah nggak disita bokap lo lagi, ya?" ujar Yumna pada Azka saat mereka satu kelompok di pelajaran sosiologi.