Dua puluh menit berselang, Candy dan Devano pun tiba di kediaman Candy. Gita yang sedang menyapu di teras heran melihat putrinya diantarkan oleh orang lain pakai motornya sendiri.
"Kenapa, Candy? Sakit? Jatuh dari motor lagi?" tanya Gita yang tampak khawatir.
"Nggak kok, Bun," jawab Candy. Ia turun dari motor dan menyalami sang Bunda, disusul oleh Devano kemudian.
"Saya emang pengen nganterin Candy aja, Tante, kasihan kalau pulang sendiri," ucap Devano.
Gita langsung melirik putrinya itu. "Oalah, manja ya kamu sekarang minta dianterin segala," cetus Gita sambil menyenggol bahu Candy.
"Apaan sih, Bunda, orang Devanonya yang mau nganterin, bukan aku yang minta." Candy membela diri dari tudingan sang bunda.
"Iya, tante, emang saya yang inisiatif sendiri kok." Devano turut menimpali. "Oh ya, saya langsung pamit ya, Tante, itu taksi online saya sudah datang."
"Eh, nggak masuk dulu, Devano?" Gita berbasa-basi.
"Kapan-kapan saja, Tante. Saya balik ya, Tan. Candy saya balik ya."
