Chereads / AARAM & SANDRA / Chapter 18 - Bab 18 (Siapa?)

Chapter 18 - Bab 18 (Siapa?)

Setelah cukup lama mereka mengantri kini giliran belanjaan Sandra yang akan dihitung oleh kasir supermarket tersebut. Aaram meminta Sandra untuk menunggunya di depan supermarket. Setelah semua transaksi selesai Aaram mendorong trolly bawaannya keluar dan menyusul Sandra yang sedang duduk menunggunya. Sedang asik mendorong trolly tidak sengaja matanya melihat seseorang yang sangat ia kenal sedang menaiki tangga berjalan yang menuju ke arah baseman.

"Ibu? Siapa pria itu?"

Ucap Aaram dalam hati

Sandra yang melihat Aaram berhenti pun keheran. "Sedang apa dia? Kenapa berhenti disana?" Sandra lalu melihat arah pandang Aaram.

Sandra semakin bingung "apa yang dilihat sama Aaram?" Karena rasa penasaran akhirnya Sandra menghampiri Aaram yang masih berdiri dan terus menatap tanggal jalan itu.

"Ar" panggilnya pada Aaram dengan tangan yang menyentuh bahu suaminya itu.

Aaram tersentak,ia terkejut dengan kehadiran Sandra yang tiba-tiba berada di sampingnya.

"Kamu kenapa berdiri disini dan sejak kapan ada disini?" Tanya Aaram

"Aish,seharusnya aku yang bertanya. Kenapa kamu dari keluar pintu kasir kamu tiba-tiba berhenti begitu saja dan terus menatap eskalator itu?" Tanya Sandra balik sambil menunjuk ke arah eskalator.

Aaram tidak mampu menjawab pertanyaan Sandra. Ia berusaha mengalihkan semua pikirannya itu.

"Mungkin aku salah lihat" ucap Aaram dalam hatinya.

"Ar,aku lapar. Kita makan yuk." Ajak Sandra perutnya dari tadi sudah sangat lapar.

"Iya,ayo kita makan. Kamu mau makan apa?"

"Kita ke makanan seafood saja ya,aku sedang ingin makan seafood." Jawab Sandra dan dijawab dengan anggukkan dari Aaram.

"Hhmm,kalau gitu kamu duluan saja ya. Aku ingin memasukkan belanjaan ke dalam mobil dulu."

Sandra pun meng-iya kan apa yang dikatakan Aaram dan akhirnya mereka meninggalkan supermarket dan Sandra segera mencari restoran seafood.

"Jangan lupa beritahu aku kamu ada di restoran mana."

"Oke"

Aaram segera menuju basement untuk menaruh belanjaannya ke dalam mobilnya. Selama perjalanan menuju basement Aaram masih saja memikirkan ibu mertuanya yang sedang berjalan dengan seorang pria. Dengan rasa ragu Aaram mencoba menghubungi Rico untuk meminta bantuan menyelidiki ini semua.

"Halo,assalamualaikum" ucap Rico setelah sambungan telepon tersambung.

"Waalaikumsalam,Ric. Sorry gue ganggu lo,gue butuh bantuan lo."

"Bantuan soal apa?" Tanta Rico yang juga penasaran

"Gue mau lo menyelidiki seorang pria yang sering bertemu sama ibu mertua gue."

Rico menjadi bingung "ibu mertua lo? Memangnya ibu mertua lo kenapa? Punya gebetan baru?" Pertanyaan Rico hampir membuat Aaram kesal.

"Aish… Ya mana gue tahu kalau ibu mertua gue punya gebetan. Soalnya,gue tadi gak sengaja lihat ibu mertua gue lagi jalan sama pria."

Rico mendengarkan apa yang dikatakan oleh Aaram.

"Baiklah gue akan bantu menyelidikinya besok pagi akan gue kabari." Jawab Rico

Setelah Aaram menghubungi Rico,ia segera masuk kembali ke dalam mall untuk menyusul istrinya. Sandra sudah mengirimkan pesan kalau ia sedang berada di sebuah restoran seafood di lantai tiga dalam mall itu.

Beberapa menit kemudian Aaram telah sampai di restoran yang dimaksud oleh Sandra,kemudian Aaram segera duduk di depan Sandra.

"Kamu sudah memesan?" Tanya Aaram sambil membuka buku menu.

"Belum" jawab singkat Sandra

Aaram menatap Sandra sekilas dan kembali ke daftar menu. "Kenapa kamu tidak langsung pesan saja?"

"Aku juga baru saja tiba disini." Jawab Sandra lagi dengan begitu santai

Aaram menghentikan gerakan tangannya yang sedang membolak balikkan buku menu dan memicingkan matanya menatap istrinya dengan sangat intens.

"Memangnya kamu habis dari mana? Bukankah setelah kita berpisah kamu langsung menuju kesini?" Tanya Aaram curiga dengan istrinya itu.

Sandra memutar matanya karena jengah dengan pertanyaan Aaram yang seperti sedang ingin menginterogasi dirinya.

"Cih,tadi ketika aku sedang mencari restoran seafood ini aku mampir ke toko buku terlebih dahulu untuk membeli novel baruku." Jawab Sandra dengan sambil menunjukkan novel yang baru ia beli.

"Apa kamu akan terus menatapku seperti itu dan terdiam disini tanpa memesan makanan satupun,Ar?" Pertanyaan Sandra membuat Aaram menjadi salah tingkah lalu ia kembali melihat daftar menu restoran tersebut.

Setelah terjadi perdebatan di antara mereka,akhirnya Sandra dan Aaram memesan dua nasi putih,cumi asam manis,kerang dara saus padang,cah kangkung dan dengan minum es teh manis. Sambil menunggu pesanan mereka tiba Sandra membuka segel novel yang baru ia beli,lalu ia membacanya tanpa menghiraukan Aaram. Sekitar lima belas menit kemudian makanan mereka pun siap dan mereka segera menyantap makan malam mereka.

*

Aaram dan Sandra kini sudah berada di dalam mobil,mereka memutuskan untuk kembali setelah makan malam di restoran. Setibanya di apartemen Sandra membantu Aaram merapikan belanjaannya ke dalam lemari pendingin.

"Istirahatlah besok kita akan jogging di taman apartemen lagi." Ucap Aaram

"Hmm,Ar. Bisakah kita jogging ditempat lain? Taman Senopati gitu?"

Sejenak Aaram berpikir "mmm,baiklah kita kesana besok pagi,setelah itu kamu ada mau mampir ke tempat lain?"

"Kita ke rumah ibu,ya! Aku sangat merindukan ibu."

Aaram melihat sedikit kesedihan dalam diri Sandra,karena merindukan ibunya. Akhirnya Aaram menyetujuinya.

"Iya" jawab Aaram dengan senyum manisnya

"Yes,thank u,Ar." Sandra tanpa sadar langsung memeluk Aaram yang berada tepat di hadapannya. Seketika tubuh Aaram mendadak kaku menerima serangan dadakan dari Sandra. Bahkan Aaram merasakan dua benda kenyal milik Sandra yang dirasa cukup besar.

Sandra menyadari aksi bodohnya itu segera melepaskan pelukannya dengan sangat cepat.

"Maaf" ucap Sandra dan segera berjalan menuju kamar nya. Aaram masih terdiam terpaku dan berusaha menormalkan detak jantungnya.

Brak

"Astagfirullah" Aaram terkejut karena suara pintu kamar Sandra yang menutupnya cukup keras. Aaram memegang dada sebelah kirinya dan seulas senyum terbit di wajah Aaram.

Di kamar Sandra juga sedang menormalkan detak jantungnya yang berdebar cukup kencang. Sandra memukul pelan kepalanya,ia benar-benar merutuki kebodohannya kali ini yang sudah memeluk Aaram terlebih dahulu.

"Iiss,kenapa tadi aku memeluk Aaram sih?" Sandra memukul-mukul ke udara lalu memukul kembali kepalanya,lalu ia merebahkan tubuhnya.

"Haahh,bodoh banget sih kamu,San?" Ucap Sandra lagi yang menghentakkan kakinya ke atas kasur dengan posisi tubuhnya terlentang,Sandra mengambil bantal untuk menutupi wajahnya yang memerah karena malu.

Seperti kamar yang tidak ada pembatas mereka ternyata melakukan hal yang sama,Aaram melakukan hal yang sama seperti apa yang Sandra lakukan,walaupun kita tahu mereka tidak tidur di satu kamar. Ketika tubuh mereka berbalik seperti sedang dalam posisi berhadapan. Aaram menghadap ke sisi sebelah kiri sedangkan Sandra membalikkan badannya ke sebelah kanan. Bahkan mereka mengucapkan kata selamat malam bersamaan,walaupun mereka tidak saling mendengar apa yang mereka ucapkan.

"Good night,San" ucap Aaram

"Good night,Ar" ucap Sandra juga.