Sandra sedang berkutat di dapur untuk menyiapkan sarapan yang akan dibawa ke taman Senopati pagi ini. Sandra sudah membuatkan makaroni skotel dengan keju mozarella dan salad buah,Sandra membuat banyak karena akan membawakannya untuk ibu. Aaram datang untuk membantu Sandra membuat minuman.
"Kamu mau jus?" Tanya Aaram yang sudah memegang buah stroberi,Aaram sangat menyukai buah itu.
Sandra menggeleng dengan cepat "tidak aku akan membawa susu dan air mineral saja"
Aaram mengangguk "baiklah"
Tanpa Aaram sadari dari tadi Sandra selalu memperhatikan apa yang Aaram lakukan. Jantungnya kembali berdetak ketika ia mengingat kejadian semalam.
Saat ini Sandra dan Aaram sudah berada di taman Senopati,sebelum mulai berlari mereka melakukan pemanasan terlebih dahulu. Dirasa sudah cukup pemanasannya Aaram dan Sandra memulai berlari pelan.
Sedikit mengenal Taman Senopati adalah salah satu taman yang cukup menarik yang ada di kawasan Menteng Jakarta Pusat. Taman ini dikelilingi oleh Jalan yang bernama Jalan Suropati. Kalau datang ke Taman Senopati, kamu akan menjumpai banyak burung-burung merpati yang terbang bebas di area ini. Sebuah lokasi yang cocok untuk mengajak jalan-jalan keluarga utamanya si kecil. Di taman ini, pengunjung bisa jalan-jalan sembari memberi makan burung-burung merpati yang tentunya akan membuat si kecil gembira.
Tempatnya yang nyaman, pohon-pohonnya yang rimbun, dan pemandangannya yang indah adalah salah satu alasan mengapa taman ini begitu digemari. Tempat ini memberikan suasana alami, apalagi ditambah dengan hadirnya air mancur dan keberadaan para merpati. Kalau kamu mencari udara segar di tengah udara Jakarta yang panas dan berpolusi, maka Taman Suropati adalah tempat yang tepat.
Lokasi Taman Senopati merupakan lokasi yang ideal untuk berolahraga. Beberapa aktivitas olahraga bisa kamu lakukan di tempat ini seperti jogging, atau bersepeda.
Kamu juga bisa sekedar jalan-jalan mengitari taman, sembari bercengkrama dan menikmati sore di tempat ini.
Taman Senopati juga cocok didatangi pengunjung ketika malam hari tiba. Kamu bisa menikmati asyiknya malam dengan berkeliling area taman yang dihiasi cukup banyak lampu-lampu bernyala kuning.
Selain lebih sepi, hawa sejuk yang berhembus, membuat Taman Suropati kian terasa syahdu.
Setelah puas berlari Sandra dan Aaram berjalan sambil mencari tempat untuk mereka duduk. Dari jarak yang cukup jauh ada seseorang yang memperhatikan dan mengawasi Sandra dan Aaram.
"Minum" Sandra menyodorkan botol air minum yang ia bawa di dalam tas kecilnya.
"Terimakasih" Aaram mengambil botol minum yang diberikan oleh Sandra.
Sandra melihat ke sekeliling dan tanpa sengaja ia melihat seseorang yang begitu mencurigakan sedang melihat ke arahnya dengan penampilan serba tertutup,tapi Sandra masih bisa melihat bagian matanya.
"Ar" ucap Sandra pelan
"Ya" jawab Aaram sambil menutup botol minumnya.
"Entah kenapa aku merasa seperti sedang diawasi oleh seseorang" Sandra melihat ke arah dimana orang yang ia lihat tadi,tapi sosok itu sudah tidak ada disana.
"Mungkin hanya perasaan kamu saja,San" ucap Aaram menenangkan kegelisahan dari Sandra.
"Ya,mungkin hanya perasaanku saja"
Cukup lama mereka duduk di bangku taman,banyak obrolan yang mereka keluarkan terutama membahas tentang restoran yang selalu ramai dengan pengunjung.
"Ar,makan yuk. Aku sudah sangat lapar."
Aaram menoleh ke arah Sandra dan ia tersenyum menganggukkan kepala. Ia tahu sangat kalau istrinya ini tidak tahan dengan rasa lapar.
"Ayo,kita makan di dalam mobil saja ya" ucap Aaram seraya mengulurkan tangannya untuk membantu Sandra berdiri.
Sebenarnya Sandra sedikit ragu untuk menerima uluran tangan Aaram. Tapi,ia berpikir lagi kalau ia tidak salah menerima uluran tangan dari suaminya. Aaram tersenyum karena Sandra mau menerima uluran tangannya,rasa bahagia terlihat jelas dari wajah Aaram. Aaram terus menggandeng tangan Sandra sampai ke parkiran. Setibanya di dekat mobil,Aaram segera membuka pintu tengah dimana ia menaruh tas yang berisikan makanan yang sudah dibuat oleh Sandra tadi.
Mereka menikmati sarapan itu dengan sangat nikmat. Aaram selalu menyukai masakan yang Sandra buat. Apa yang dimasak oleh Sandra selalu ia makan,sepertinya lidah Aaram sudah mulai cocok dengan masakan Sandra.
Setelah mereka menikmati sarapan di dalam mobil,Sandra mengajak Aaram untuk segera ke rumah ibu. Sandra benar-benar sudah sangat merindukan ibunya itu.
"Ar,nanti kita mampir ke toko kue dekat perempatan sebelum ke rumah ibu ya. Aku ingin membelikan ibu kue kesukaannya" ucap Sandra sambil merapikan kotak bekal yang ia bawa.
"Baiklah princess" jawab Aaram dan itu mampu membuat wajah Sandra merona. Untung saja Aaram tidak melihat wajah Sandra yang sudah merona itu.
Aaram melajukan mobilnya keluar dari parkiran taman menuju jalanan yang tidak terlalu padat karena ini adalah hari minggu.
Setelah melewati persimpangan menuju arah rumah Amira,Sandra meminta Aaram untuk menepikan mobilnya di sisi kiri jalan,karena toko kue itu terletak di seberang jalan.
"Kamu tunggu disini ya,aku akan menyebrang membeli kue."
"Apa tidak sebaiknya aku memutar saja biar kita berhenti di depan toko itu?"
Sandra menggeleng " tidak usah,itu akan merepotkan dirimu,Ar."
"San,aku tidak pernah merasa direpotkan olehmu" jawab Aaram yang sedikit kesal dengan keras kepala istrinya ini.
"Sudah aku tidak mau berdebat denganmu,Ar. Aku turun dulu." Sandra yang hendak menuruni mobil ditahan tangannya oleh Aaram.
"Tunggu kita kesana bersama" ucapnya pada Sandra.
Sandra hanya mengangguk saja,ketika ingin menyebrang jalan ponsel Aaram berdering,segera ia meraih ponsel yang berdering itu dan di layar ponselnya tertera nama Rico disana.
"Maaf,Rico menghubungiku,aku akan menerimanya terlebih dahulu." Ucap Aaram yang merasa tidak enak dengan Sandra.
"Kalau gitu aku akan kesana terlebih dahulu" jawab Sandra
"Iya,aku akan menyusulmu"
Sandra meninggalkan Aaram di mobil yang sedang menerima telepon dari sahabatnya itu. Kemudian Sandra menyebrangi jalan untuk sampai di toko kue langganan ibunya.
Di dalam mobil Aaram sedang serius mendengarkan apa yang dikatakan oleh Rico.
"Maksud lo,Ric?" Tanya Aaram pada Rico yang masih tersambung di panggilan telepon itu.
"Gue curiga dengannya yang berada di balik penjagaan secara diam-diam untuk Sandra dan ibunya." Jawab Rico
"Lo curiga sama Richard? Tapi apa hubungan mereka,Ric?" Tanya Aaram lagi
"Entahlah,cara satu-satunya adalah kita harus menemuinya" saran dari Rico membuat Aaram terdiam,ia tahu siapa itu Richard. Pengusaha muda dari keluarga Alvaro yang menempati posisi pertama dalam bidang Teknologi Informasi.
"Baiklah kita akan menemuinya" jawab Aaram yakin
"Baiklah,gue akan coba bantu mengatur jadwal untuk bertemu dengannya."
"Oke"
Panggilan pun berakhir,Aaram segera memasukkan ponselnya ke dalam tas kecilnya,ia segera keluar dari dalam mobil untuk menyusul istrinya yang sedang berada di toko kue. Ketika Aaram keluar,ia melihat Sandra yang baru saja keluar dari dalam toko kue. Ketika Sandra hendak menyebrang Aaram memberi kode dengan tangannya agar Sandra berhenti dulu dan jangan langsung menyebrang. Aaram menengok kanan kiri lalu ia menyeberang ke arah Sandra baru ia menuntun dan membawakan kantong yang berisikan kue.