Chereads / My Other Self Desire / Chapter 1 - Kim Sohwa

My Other Self Desire

🇦🇨Commonfighter
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 9.7k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - Kim Sohwa

Malam kali ini langit gelap gulita, tidak terlihat sama sekali ada bintang di langit, seakan dunia diselimuti oleh kegelapan. Aku bangkit dari tidur panjangku. Tidak ada yang berubah dari dunia ini, selalu saja diselimuti oleh kehampaan dan kesepian yang tak ada habisnya.

Suara bising desas-desus manusia ada dimana-mana. Telingaku dipenuhi ribuan dengungan yang mengganggu. Suara tangisan, suara terkekeh, suara jeritan dan banyak lagi suara yang begitu akrab.

Jalanan gang gelap yang terdapat di daerah kumuh yang hening menjadi bising malam itu. Jeritan orang-orang yang ketakutan dan berteriak ada dimana-mana.

"Sang penguasa malam telah kembali" begitu kata mereka. Berabad-abad yang lalu, bangsa kegelapan yang menguasai dunia menghilang tanpa jejak. Tidak ada yang tahu kemana mereka pergi dan alasan mereka menghilang. Banyak desas desus bahwa suatu hari nanti penguasa kegelapan akan kembali dan membalas dendam.

Tapi balas dendam apa itu? mereka benar-benar pandai dalam mengarang cerita.

Aku Kim Sohwa, sebuah nama yang diberikan oleh ayah angkatku sekaligus mentor ku, nama yg aneh bukan? Jika kalian bertanya-tanya siapa aku, aku adalah seorang vampir. Banyak orang menyebut vampir dengan sebutan penguasa kegelapan, bukannya aku menyangkal nama pemberian itu karena aku memang sering melakukan kegiatan di sekitar gang ketika malam. Mereka yang pernah melihatku di sekitar gang ketakutan karna melihat mata merahku. Sebenarnya jika kau lihat lebih dekat mataku tidak semerah itu, hanya saja mataku bewarna merah karena terkena sinar bulan. Mataku yang asli berwarna amber memang terlihat ada percikan merah nya, jadi jika terkena cahaya akan berubah menjadi benar-benar merah. Tidak kusangkal bila itu merupakan ciri seorang vampir karena hampir semua vampir memiliki warna mata amber. Sekalipun tidak bewarna amber maka warna mata mereka memang merah, tetapi itu jarang ditemui karena hanya tuan penguasa tanah lah yang memilikinya.

Terkadang aku merasa seperti tubuh ini tidak ada jiwa, aku merasa kosong dan hampa. Kesepian ini tak bisa hilang bagaikan telah permanen melekat di jiwa. Berabad-abad telah berlalu; zaman telah berubah bahkan manusia.

Seiring berjalannya waktu, kami bangsa vampir nyaris dilupakan oleh manusia. Bahkan banyak generasi sekarang yang menanggap kami ini tidak ada dan hanya tokoh dari sebuah fiksi. Seakan kami hanya terkunci dalam buku sejarah yang tebal dan berdebu.

~~~

Malam itu aku dengan hoodie hitam kesayanganku bercampur dengan kegelapan, namun saat sedang berjalan di gang yang gelap aku merasakan ada langkah kaki dari belakang yang mengikutiku. Aku harus menyingkir sekarang juga kalau tidak akan ada pertumpahan darah malam ini.

Aku melompat ke atas atap, berpindah dari satu atap ke atap lainnya sampai akhirnya sampai di sebuah apartemen kecil. Apartemen ini cukup untukku yang tidak memiliki ikatan pada hal duniawi. Apa boleh buat karena hidup vampir yang panjang membuatku harus berpindah setiap 5 tahun sekali untuk menghindari manusia, oleh karena itu aku tinggal di daerah kumuh yang jarang dilewati banyak kerumunan. Biaya sewanya juga sangat murah dan jauh dari jangkauan manusia. Bayak vampir yang memilih untuk hidup bergemilang harta namun mereka harus membuat skenario kematian setelah batas waktu mereka hidup di tempat itu habis.

Bukannya aku tidak bisa hidup mewah. Dengan jumlah harta yang aku kumpulkan selama 200 tahun aku hidup, aku bisa hidup mewah 7 turunan. Namun yang susah adalah ketika aku harus pergi meninggalkan identitas itu.

~~~

Kalian pasti bertanya-tanya apakah vampir meminum darah manusia, jawabannya ya kita memang meminum darah manusia namun kebanyakan dari vampir sekarang telah memilih meminum kapsul darah yang dimana itu merupakan darah buatan yang dikeluarkan oleh dewan penelitan vampir. Banyak yang memilih kapsul darah karena edarannya yang banyak dan mudah didapat selain itu juga melatih untuk mengurangi nafsu dari meminum darah segar. Namun kekurangannya adalah meminum kapsul darah dapat membuat vampir lemah.

"Noona!!" tiba-tiba Seseorang memanggilku dari belakang. Mengagetkan saja. Dia Kang He Bin seorang mahasiswa yang tinggal di unit sebelah. Aku tidak begitu suka bergaul dengan manusia jadi aku jarang berinteraksi dengan tetanggaku. S*al ini sangat canggung. Tunggu! kenapa pria ini terlihat seperti kelinci yang siap kumakan? S*al!! Aku lupa kalau hari ini bulan purnama. Bulan s*al dimana para vampir harus meminum darah!! ahh s*al!! aku tidak bisa meminum kapsul darahku sekarang karena yang dibutuhkan adalah darah segar. Rasanya pusing sekali dan aku mulai merasakan penglihatanku menjadi buram karena rasa haus yang tak tertahankan. Aku butuh Darah.

(BRUUUUKK!!)

Aku terbangun diruangan yang tidak kukenal, samar-samar kubuka mataku melihat sekeliling apartemen yang asing bagiku. Sepertinya aku mendengar suara He Bin, apa yang pria itu lakukan disini?

"Noona apa kau baik-baik saja? hei!! Noona!! Apa kau sakit?" tanya pria itu sambil melambaikan tangannya di depanku

"Ahh!!berisik!! Suaramu bising sekali" kataku dengan nada kesal

"Noona!! Apa kau tau betapa khawatirnya aku pada noona!!" katanya dengan nada yang cemas.

He Bin, dia anak yang baik tapi apa yang harus kulakukan? aku sangat haus dan semenjak membuka mataku yang kulihat hanyalah wajahnya yang mendekat ke mukaku dan lehernya yang mulus dan putih. Rasanya aku ingin memangsanya. Tapi itu tak boleh terjadi aku harus pergi.

"Ahh sepertinya anemia ku kambuh!! tapi aku sudah tak apa-apa. Aku akan pergi sekarang" aku ingin pergi dari sini sebelum aku memangsa He Bin dan membiarkan manusia mengetahui keberadaanku. Pasti merepotkan. Aku akan segera pergi dari sana namun si kelinci bodoh ini menarik bajuku. Apa dia tak tahu dia diposisi yang berbahaya sekarang.

"Noona!! Kumohon jangan pergi. Kondisimu belum baik dan juga mukamu pucat sekali. Apa kau belum makan apa-apa? Makan dulu sebelum pergi" katanya menahan ku pergi.

Kupikir aku tak akan makan makanan yg kau berikan karena yang kuingin kan hanya darah. Apa yang harus kulakukan? aku akan memangsanya jika ini terus berlanjut. Aku tak akan tahan lagi dengan hasrat yang sedari tadi ku tahan.

"Oh He Bin!! Noona harus pergi. Kalau tidak kau akan jadi makanan ku" seketika aku melontarkan kata-kata yang tak seharusnya kukatakan. Namun He Bin hanya diam menatapku dan tiba-tiba mendekatkan wajahnya denganku. Semakin dia dekat aku semakin menjauh. Apa-apaan dengan anak ini? apa dia tak tahu yang namanya rasa bahaya? oh tidak lehernya yang mulus terus mengarah ke arahku.

"Noona coba kau tatap mataku dengan jelas. Apa aku hanya anak kecil bagimu? apa kau tak melihatku sebagai laki-laki?" tanyanya padaku bertubi-tubi. Apa dia bodoh? sekarang ini aku hanya melihatnya sebagai seekor kelinci yang siap kumangsa kapanpun. Dia tiba-tiba mendorongku kembali berbaring di atas kasurnya, matanya yang biru itu terlihat sangat indah di terangi cahaya bulan purnama malam ini. Ahh aku sudah tak tahan lagi, aku akan segera gila kalau aku tak mendapatkan darahnya malam ini.

Perlahan-lahan

Aku mulai hilang kendali

Aku menjadi orang lain

Ah s*al kenapa sekarang?

Mataku tertutup untuk beberapa saat dan He Bin menahanku kedua tanganku dengan tangannya yang besar itu.

Ahh aku akan tertidur!! gawatt!!!

Mataku terbuka. Ahh s*all! Kepribadian lain ku terbangun.

Apa yang masih dia lakukan disini? He Bin Cepat lari!!