Seorang gadis yang baru turun dari mobil itu berjalan tegak menuju rumah sahabatnya. Tubuhnya yang dibalut dengan kemeja putih yang dilapisi oleh jas menandakan bahwa dirinya adalah wanita karir. Wanita yang bisa berdiri dengan kakinya sendiri tanpa membutuhkan bantuan dari siapa pun. Seorang wanita yang dengan tegasnya menolak untuk bersama dengan laki-laki karena baginya laki-laki hanyalah seorang masalah saja. Laki-laki hanyalah penghambat kesuksesannya. Penghambat karirnya.
Mengernyitkan keningnya tak mengerti kenapa ada satu mobil asing bukan main di depan halaman rumah sahabatnya. Apakah sahabatnya ini sedang ada tamu? Tamu siapa yang malam-malam ke rumah Ralisa? Pun, jika dilihat-lihat dari mobil yang terparkir rapi tersebut, nampaknya itu adalah mobil seseorang yang berada. Pasalnya harga mobil tersebut sangatlah fantastis.