Entahlah, pikiran Alda kini terasa sangat berat sekali. Beban seolah bertambah dua kali lipat, wanita yang kini berbadan dua itu merasa dunianya seakan-akan roboh di saat mendengarkan berbagai macam point-point yang pengacara sampaikan. Ia tak bisa jika menjadi seperti apa yang Desvin mau. Tentu saja tidak bisa. Bahkan di saat dua minggu meninggalnya sang suami, Alda masih sangat mencintai seseorang yang ia pilih untuk hidup bersama selamanya. Tak ada satu pun niat untuk melupakan atau menggantikan posisinya.
"Mas Desvin gila ya? Aku enggak mau kalau aku harus menikah lagi. Aku enggak mau kalau nantinya posisi Mas Desvin digantikan. Aku enggak siap. Mas Desvin akan selalu ada di hati aku. Mas Desvin akan selalu jadi seseorang yang sampai kapan pun akan aku cintai. Dia orang yang aku pilih untuk aku cintai seumur hidup, artinya aku enggak bisa mencintai orang lain selain dia."