"Da, kakimu kenapa?"
Di jam makan siang pada hari ini, Aldo yang biasanya hanya diam saja di dalam ruangan, akhirnya kini tidak lagi berdiam diri. Ia langsung berjalan mendekati Alda dengan senyum merekah yang entah mengapa sangat jarang ia keluarkan. Ia tak pernah seperti ini sebelumnya, ramah kepada orang sampai sering mengulum senyum manisnya.
Alda langsung mengernyitkan keningnya, kaget bukan main dengan apa yang Aldo tanyakan. Pasalnya kakinya ini baik-baik saja, tidak mengalami kesakitan atau apa pun itu. Semuanya oke. Ia masih sehat juga. "Hah, kenapa, Pak? Kaki saya baik-baik saja, kok, Pak. Enggak kenapa-kenapa," balasnya dengan polos.
"Bisa jalan?" tanya Aldo dengan satu kedipan mata. Kedipan yang dulunya sering sekali diidamkan oleh banyak sekali wanita. Kedipan mematikan namanya.
"Bisa." Reflek saja Alda membalas tanpa berpikir terlebih dahulu.
"Jalan sama aku kapan?"