Nata berbaring diatas tempat tidur, matanya mengerjap menatap jam dinding menunjukan pukul 08.00 malam. Sebenarnya Nata ingin tidur lebih cepat supaya besok tidak terlambat bangun pagi. Tapi sayang matanya tidak mau terpejam.
"Kenapa gue gak bisa tidur sih!" kata Nata sambil duduk.
"Apa karena gue belum makan ya?" pikir Nata.
Kemudian Nata bangkit berdiri dan membuka pintu kamar menuju dapur.
"Gue mau makan apa ya," ucap Nata sambil mengacak isi lemari makanan didapur.
"Yahh gak ada cemilan disini, gue beli aja deh," ucap nata.
Nata melangkah keluar menuju kamar orang tuanya, sekalian mau pamit pergi keluar.
"Mah pa, Nata keluar bentar ya!" teriak Nata dari luar, namun tak ada jawaban.
Beberapa detik kemudian Nata tersadar dan menepuk jidatnya.
"Oh iya gue baru inget! Papa sama mama kan pamit pergi tadi siang, bang Barga juga, berarti gue sendiri dirumah dong," ucap Nata sambil cemberut.
"Yaudah deh gue berangkat sekarang aja, ntar keburu malam." gumam Nata dan beranjak pergi dari sana.
Nata pergi ke Supermarket dengan jalan kaki, sekalian jalan jalan malam.
Sesampai di Supermarket Nata memilih cemilan kesukaannya dan memasukkan kedalam keranjang, kemudian menuju tempat kasir untuk membayar.
"Ini mbak, totalnya berapa?" tanya Nata pada mbak kasir sambil meletakkan belanjaannya.
"50 ribuu"
"Ini uang nya mbak, makasih." ucap Nata, kemudian pergi.
Nata berjalan keluar dari Supermarket sambil mengecek jam dipergelangan tangannya.
"Udah jam 9 malam aja," gumam Nata sambil terus melangkah menuju arah rumahnya.
Dipertengahan jalan Nata berhenti dan menoleh kebelakang. Perasaannya mulai tidak enak.
"Kok gue ngerasa ada yang ngikutin gue ya," ucap Nata.
Nata terus berjalan, lagi lagi Nata merasakan orang itu terus mengikutinya. Nata menoleh kebelakang lagi, mata Nata menyipit saat melihat seseorang berpakaian hitam dengan masker diwajah melihat kearahnya dari balik pohon.
"Itu siapa ya, jangan jangan mau culik gue!" gumam Nata panik.
"Gimana nih, gue takut banget," ucap Nata kemudian berlari secepatnya.
Nata terus berlari, padahal nafasnya sudah terengah-engah.
"Lo harus kuat lari Nata, nanti orang misterius tadi nyulik lo!" kata Nata menyemangati diri sendiri.
Nata terus berlari, sesekali menoleh kebelakang dan tak memperhatikan jalan didepan, saat ada sebuah motor melaju kencang kearahnya.
***
Setelah sampai di Markas, Kenzo dan para sahabatnya duduk diruang tengah.
"Kok dari tadi diam aja boss? Ada masalah?" tanya Zion yang memperhatikan Kenzo sedari tadi.
Kenzo menoleh dan menggeleng, kemudian bangkit berdiri.
"Gak ada, gue balik bentar ya. Nanti gue kesini lagi," ucap Kenzo kemudian melenggang pergi.
Kenzo keluar dari Markas dan melajukan motornya. Saat ditengah jalan fikiran Kenzo menerawang pada perkataan Jimmy saat diRumah Sakit kemarin, itu membuatnya kurang fokus berkendara.
Motor kenzo melaju kencang. Kenzo tersentak saat netranya menangkap seorang perempuan berlari kearahnya, Kenzo tersadar dan langsung mengerem motornya secara mendadak, namun terlambat.
Kenzo menabrak perempuan itu dan membuatnya terpental ke trotoar jalan.
Nafas Kenzo tercekat dan jantungnya berdebar kuat, Kenzo segera berlari menghampiri perempuan itu.
Kenzo menunduk dan membalik badan perempuan yang tergeletak lemah tak berdaya itu.
Jantung Kenzo seakan berhenti berdetak, saat tau perempuan yang ditabraknya itu adalah Nata.
Kenzo menepuk nepuk pipi Nata, matanya mulai memanas, takut terjadi apa apa pada Nata.
"Nat bangun!" kata Kenzo dengan suara yang sedikit gemetar.
"Kenzo," lirih Nata lemah saat menangkap sosok Kenzo didepannya.
Merasa ada jawaban dan melihat Nata membuka mata, Kenzo langsung menarik Nata kedalam dekapannya. Kenzo merasa sedikit lega.
"Lo gak papa, kan?"tanya Kenzo pada Nata sambil membantunya duduk.
"Gue pusing"
"Lo kenapa tadi lari lari ditengah jalan gitu?" tanya Kenzo.
"Gue tadi dari supermarket. Trus gue ngerasa ada yang ngikutin, gue noleh kebelakang dan gue liat ada orang berpakaian hitam dibalik pohon, gue takut banget makanya gue lari!" jelas Nata dengan mata berkaca kaca.
"Lo tenang aja ya, sekarang ada gue," ucap Kenzo menenangkan Nata.
"Ayo gue antar pulang, udah malam," ucap Kenzo sambil menggenggam tangan Nata lembut, kemudian melangkah kearah motor.
Nata mengangguk.
"Makasih ya Zo, udah anterin gue pulang," ucap Nata setelah turun dari motor Kenzo dan beranjak masuk.
"Ehh tunggu Nat. Biar gue bantu lo kedalam, lo kan masih pusing," ucap Kenzo seraya mendekat kearah Nata.
"Kok sepi? Mana orang tua lo?" tanya Kenzo.
"Mereka lagi pergi, gue cuma sendiri dirumah," jawab Nata.
"Btw, lo mau duduk dulu atau langsung pulang?" tanya Nata pada Kenzo.
"Kayaknya gue disini aja deh, gue nungguin orang tua lo balik aja," jawab Kenzo sambil duduk dikursi.
"Orang tua gue gak balik sekarang Kenzo, mungkin minggu depan. Mereka pergi keluar kota," kata Nata menjelaskan.
"Ya gak papa, gue disini aja temenin lo, gue takut lo kenapa napa," ucap Kenzo khawatir.
"Lo tenang aja"
"Yaudah deh, gue kedalam dulu ya. Lo mau minum apa?" tanya Nata.
"Gue gak haus sih"
***
Jam dinding sudah menunjukkan pukul 02.00 malam. Tapi seorang gadis bersurai panjang masih belum tertidur, dia berguling kesamping kiri dan kesamping kanan diatas kasurnya.
"Ck, kenapa gue gak bisa tidur sih! Apa gue punya penyakit insomnia?" pikirnya.
"Mana mungkin, lo mikir kejauhan banget sih Nat," ucapnya sambil menepuk jidat sendiri.
"Kenzo udah pulang belum ya?" gumamnya seraya melangkah kearah ruang tamu.
Mata Nata melotot saat melihat Kenzo masih dirumahnya, sudah tertidur.
Nata mendekat kearah Kenzo yang sedang tertidur pulas diatas sofa, Nata menatapnya.
Nata berbalik melangkah kekamarnya, meninggalkan Kenzo yang sedang tertidur pulas.
"Gue kasih bantal sama selimut aja deh, kasian anak orang nanti kedinginan, atau nggak digigit nyamuk," ucap Nata sambil membawa bantal dan selimut itu.
Nata meletakkan bantal dan menyelimuti Kenzo tanpa mau membangunkannya, kemudian Nata kembali ke kamar.
"Sekarang gue harus tidur! Gue gak mau kalau telat lagi, trus kena hukum," ucap Nata membaringkan badan dan menarik selimut sampai menutup wajahnya.
Pagi datang.
"Hoammm." Nata menguap dan mengucek matanya seraya duduk.
"Jam berapa sekarang ya?" tanya Nata sambil melihat jam.
"Masih jam 05.00 pagi, untung gue gak telat bangun. Gue harus bangunin kenzo dulu," kata Nata dan melangkah keluar.
"Zooo, bangun!!"
"Udah jam lima Zo, lo gak mau balik? Nanti telat sekolah," ucap Nata lagi.
"Yaudah gue mau balik dulu kalo gituu" tukas Kenzo dan pergi meninggalkan Nata, tapi ia berbalik lagi, "Nanti sekolah gue yang jemput, oke?"
"Tapi--"
"Gue nggak nerima penolakan apa pun, udah nurut aja!" Kenzo lalu pergi lagi meninggalkan Nata.