"Ada yang sengaja menyabotase mobil papa, dan sekarang mama dirumah sakit, mama koma," ucap Barga lirih, sambil menghapus air mata adiknya.
"Nata jangan nangis lagi, doain papa. Dan berdoa yang terbaik untuk kesembuhan mama, semoga mama cepat sadar, dan bangun dari koma. Sekarang kita hanya punya mama," ucap Barga. Air matanya menetes, lagi lagi barga menghapusnya secara kasar.
Nata mengangguk membenarkan perkataan kakaknya.
"Sekarang kamu ganti baju ya," ucap Barga sambil mengelus rambut Nata.
"Nata mau disini bang, nemenin papa," jawab Nata.
"Yang sabar, Bar. Gue ikut berduka atas apa yang terjadi sama lo."
"Gue yakin lo dan Nata orang yang kuat, bisa lewatin ini semua," ucap Kenzo lagi.
"Lo temenin adek gue disini, gue mau urus keperluan pemakaman bokap gue," ucap Barga.
"Abang pergi bentar ya dek, kamu jangan nangis lagi, ikhlasin papa ya." Barga mengecup singkat puncak kepala adiknya, kemudian melangkah pergi.
"Yang sabar ya sayang, gue yakin lo kuat, dan gue akan selalu ada buat lo," ucap Kenzo sambil memeluk Nata erat.
Nata berdiri disamping Kenzo, dan disana sudah ada sahabat Nata dan anggota The Lion King, menyaksikan pemakaman papanya Nata.
Ya, mereka sudah mendengar kabar bahwa papanya Nata meninggal, karena Kenzo yang menghubungi dan menyuruh mereka semua berangkat kerumah Nata.
"Yang sabar ya, Nat." Amanda mengelus bahu Nata.
"Kalau lo sedih, lo boleh cerita sama kita semua, jangan lo pendem sendiri, kita akan selalu ada buat lo," ucap Arrabella.
"Iya Nat. Kita akan slalu ada buat lo," ucap Indah.
Setelah selesai memakamkan papanya Nata, mereka semua pun melangkah pergi meninggalkan tempat itu.
Tanpa mereka sadari, dibalik pohon dekat pemakaman itu, ada beberapa orang tersenyum puas menyaksikan penderitaan nya Nata.
***
Kenzo memperhatikan seorang gadis yang terdiam beberapa hari belakangan ini, setelah pulang dari pemakaman. Pandangan gadis itu hanya lurus kedepan dan sesekali menunduk, air matanya tak henti mengalir dipipi.
"Nata, makan yuk, sedari kemaren lo belum makan" ucap Kenzo.
Kenzo menghembuskan nafas pelan dan melangkah mendekat kearah gadisnya, dan mengelus rambutnya lembut.
"Nat, jangan diam gini, nanti lo sakit. Papa lo akan sedih liat lo gini" ucap Kenzo.
"Gue kangen papa," ucap Nata berlinang air mata.
Kenzo menghapus air mata Nata, dan menariknya kedalam pelukan.
"Bukan lo aja yang kangen papa, Barga juga. Lo harus tau! Tanpa rasa sakit kita tidak akan pernah belajar kuat, tanpa rasa kecewa kita tidak akan pernah belajar dewasa, dan tanpa kehilangan kita tidak akan pernah belajar arti ikhlas," ucap Kenzo lembut dan mengecup puncak kepala Nata.
"Ikhlasin papa lo, papa lo akan sedih liat lo kayak gini, gue yakin lo orang yang kuat. Lo harus belajar menerima kenyataan, karena semua yang bernyawa akan kembali pada-nya," ucap Kenzo lagi.
"Jangan diam kek gini lagi, Nat! Jujur gue kangen liat senyuman lo, gue kangen sama sifat ceria lo, gue kangen semua tentang lo. Dengan lo kayak gini, bikin gue sakit, Nat. Dada gue sesak saat liat lo nangis," ucap Kenzo lirih.
Nata mendongak keatas, mendapati kenzo dengan mata yang berkaca kaca, Nata merasa bersalah dan langsung memeluk Kenzo erat.
"Maafin gue, Zo. Gue udah diemin lo beberapa hari ini, gue janji akan ikhlasin papa, dan gak akan nangis lagi," ucap Nata.
"Ini baru Nata pacarnya Kenzo. Senyumannya mana?" tanya Kenzo.
"Nih udah senyum," jawab Nata sambil memperlihatkan senyumannya.
"Tambah cantik deh kalo senyum gini," ucap Kenzo dan mencubit pipi Nata gemas.
"Apaan sih," jawab Nata malu dan membenamkan wajahnya didada Kenzo.
Kenzo terkekeh, sekaligus bersyukur gadisnya sudah kembali tersenyum, dan tidak diam lagi.
***
Disini Nata dan Kenzo berada, disebuah pantai yang begitu indah.
Ya. Kenzo mengajak Nata kesini supaya gadisnya tidak sedih lagi, dan bisa melupakan kesedihannya karena ditinggal papa tercintanya.
"Gimana? Suka nggak sama pantainya?" tanya Kenzo pada Nata.
"Suka. Pantainya indah banget. Ini baru pertama gue kesini, lo tau dari mana tempat ini?" tanya Nata.
"Temen"
"Zo, liat deh! Kerangnya cantik banget, gue mau foto," ucap Nata sambil mengambil hp nya.
"Cantik banget kan," ucap Nata sambil memperlihatkan hasil jepretannya.
"Iya cantik, tapi lebih cantikan orang yang foto kerangnya," jawab Kenzo sambil mengacak rambut Nata.
"Gombal teruss"
"Aku serius sayanggg"
Pipi Nata bersemu dan memerah seperti kepiting rebus karena ulah Kenzo.
"Kok pipinya merah? Lo sakit?" tanya Kenzo pada Nata.
"Ii-ituuu karena panas, ya panas!" alibi Nata.
"Yaudah, ayo kesana, biar lo gak kepanasan," ucap Kenzo sambil menarik tangan Nata.
"Gimana?"
"Enggak! Disini udara nya sejuk, bikin seger," jawab Nata sambil merentangkan kedua tangannya menikmati angin yang berhembus dipantai itu.
Nata tersentak, karena Kenzo mengalungkan tangan dan memeluknya dari belakang.
"Ehh Zo, lo ngapain? Nanti diliatin orang, lepasin," ucap Nata sambil melepaskan tangan Kenzo dari perutnya.
"Gue cuma mau peluk lo, Nat. Gak bakal ngapa-ngapain," jawab Kenzo sambil meletakkan dagunya dibahu Nata.
"Gue mau setelah ini lo gak boleh sedih, gak boleh nangis, dan gue mau lo jujur apapun yang terjadi sama lo, dan gue gak mau ada yang lo rahasiain dari gue!"
"Iii-iyaa Zo, gue bakal cerita apapun sama lo, dan gak bakal ada rahasia diantara kita," ucap Nata.
***
Setelah diantar Kenzo pulang kerumah, Nata pun akan bersiap pergi kerumah sakit bersama kakaknya Barga, untuk menjenguk mamanya yang sedang koma.
"Dek, bentar lagi kita berangkat ya, abang mau mandi dulu," ucap Barga dari luar pintu kamar Nata.
Nata merebahkan diri diatas kasur, dan tidur menyamping. Mata Nata menyipit saat melihat secarik kertas dibawah lemarinya, Nata langsung berdiri dan mengambilnya.
Gimana kejutan dari gue natalie? Gue udah renggut kebahagiaan lo dengan cara bikin orang yang lo sayang meninggal. So, ini baru permulaaan! Silahkan saja lo berjaga jaga karena gue akan terus cari cara untuk membuat orang terdekat lo mati secara tragis ditangan gue. Apapun akan gue lakukan supaya hidup lo hancur, karena itu tujuan utama gue. Hahaha. Btw? Siapa lagi ya yang akan jadi korban selanjutnya? Menurut lo siapa?! Barga? Mama lo? Sahabat lo? Oh atau kenzo? Kekasih sialan lo itu?!
Air mata Nata mengalir membasahi kertas itu. Nata merobek dan membuangnya keluar jendela. Saat melihat keluar jendela, mata Nata melihat sosok orang berdiri diluar rumahnya. Nata segera berlari keluar rumah dan mengejarnya.
"Hei berhenti! Who are you?" teriak Nata sambil mengejar orang itu, tapi sialnya orang itu berlari dengan sangat cepat dan Nata kehilangan jejak.
Nata berhenti berlari dan berbalik menuju rumahnya.