Altea kembali terdiam dan dia memikirkan kembali apa yang baru saja dia katakan pada sang kakak. Dia melakukan semua ini adalah demi kebaikan Clarinda dan dia tidak ingin sang kakak menderita.
"Apa kau tahu semua ini, Sayang?!" Clarinda bertanya pada Don.
Don menggelengkan kepalanya, itu artinya Altea merencanakan semua ini seorang diri. Clarinda bertanya kembali pada sang adik mengapa harus menikah di Barcelona.
"Aku akan menceritakan semuanya—jika kalian sudah ada di sana. Pergilah besok pagi." Altea berkata sembari menyerahkan dua tiket pesawat menuju Barcelona.
Don memegang tangan Clarinda saat dia ingin bertanya kembali pada sang adik. Dia mengisyaratkan pada kekasihnya itu jika tidak ada gunanya memaksa Altea untuk mengatakan semuanya. Paling tidak dia tahu sedikit tentang calon adik iparnya itu yang sama keras kepalanya dengan wanita yang akan menjadi istrinya itu.
Tidak berapa lama semua pesan yang di pesan oleh Altea tiba dan semuanya sudah ditata dengan rapi di atas meja. Namun, ada yang aneh dengan menu makanan yang ada di atas meja.
"Tunggu … apakah pesanannya belum semuanya?" tanya Clarinda pada pelayan yang baru saja berjalan beberapa langkah.
"Semuanya sudah benar," jawab Altea sembari memberi tanda pada sang pelayan untuk pergi.
Altea beranjak lalu dia kembali berkata, "Nikmati semuanya dengan santai."
Setelah mengatakan semua itu Altea pun pergi meninggalkan sang kakak dengan pria yang akan menjadi kakak iparnya itu. Dia berpikir hanya berharap jika semua kebahagiaan selalu melimpah di dalam pernikahan mereka berdua.
***
Hari ini Clarinda akan pergi ke Barcelona bersama Don. Sesuai dengan yang Altea inginkan dan semua ini demi kebaikan Clarinda jika ingin meninggalkan dunia wanita bayaran.
Clarinda pernah bertanya pada Altea kapan akan meninggalkan dunia wanita bayaran. Dia tidak tahu sampai kapan berada di dunia seperti ini. Namun, yang pasti setelah mengetahui dibalik kematian ayah dan ibunya, maka dia akan berhenti dari pekerjaan itu.
Berdasarkan informasi yang dia dapatkan jika kematian kedua orang tuanya adalah murni karena kecelakaan. Namun, Altea mendapatkan informasi bahwa kecelakaan itu sebenarnya sudah direncanakan seseorang. Dan dia harus mengetahuinya dengan pasti semua informasi yang dia dapat itu.
"Bagaimana—kau sudah siap?" Mika bertanya pada Altea.
Altea mengangguk lalu mengatakan jika semuanya sudah siap. Dan akan segera pergi menuju Bali, di sana dia akan menjalankan misi sebagai seorang wanita yang menggoda pria.
Sebenarnya dia tidak ingin mengambil misi itu tetapi Mika mengatakan jika Altea menerima misi kali ini akan menguntungkan pada misi berikutnya. Sebab semua itu bisa membantunya dalam mengetahui siapa di balik pembunuh kedua orang tuanya.
"Bagus—ayo kita pergi!" Mika berkata pada Altea dan kali ini dia tidak bekerja sendirian. Melainkan bekerja sama dengan Mika.
Mereka pun pergi menuju bandara untuk melakukan penerbangan menuju Bali. Setelah mereka tiba di Bali mereka pun menginap di sebuah hotel dan mereka berdua tinggal di dua kamar yang terpisah. Itulah yang membuat Altea penasaran dengan apa yang sudah dilakukan oleh Mika.
"Kau serius dengan dua kamar ini? Tanya Altea pada Mika dengan nada selidik.
Mika mengatakan lebih baik mereka berperan untuk tidak saling kenal. Karena di sini Mika berperan sebagai wanita yang baik-baik. Sebenarnya dia memang wanita baik, selama misinya dia belum pernah mendapatkan misi yang mengharuskan dirinya bermesraan dengan pria. Mika pun memberikan beberapa dokumen pada Altea.
Altea menerima dokumen yang diberikan oleh Mika, dia membaca semua dokumen yang diberikan oleh Mika padanya. Rupanya dokumen itu berisikan tentang misinya yang harus membantu seorang pria untuk lepas dari istrinya.
"Aku kembali menjadi wanita perusak hubungan lagi … apa kalian hanya akan memberikan misi yang membuatku muak," ujarku pada Mika.
"Mungkin ini yang terakhir bagimu," Mika berkata lalu dia pergi meninggalkan kamar Altea.
Malam ini akan diadakan sebuah pesta, sebelum itu Altea harus bertemu dengan pria itu. Dalam dokumen yang dia baca pria itu sangat merahasiakan jati dirinya. Dan juga pria itu yang akan menemuinya di kamar hotel guna memberikan arahan yang harus Altea lakukan.
Terdengar suara ketukan pintu, Altea berpikir apakah yang mengetuk pintu kamarnya adalah kliennya. Dia pun berjalan mendekat ke arah pintu dan membukanya tanpa banyak bicara atau bertanya terlebih dulu.
Terlihat seorang pria yang sudah berdiri tegap di depan kamarnya dengan setelan jas berwarna hitam. Pria itu terlihat sangat tampan dengan jambang tipis dan senyumnya pun muncul.
Tanpa mengucapkan sepatah kata pria itu langsung masuk ke dalam kamar Altea. Dia duduk dengan santainya di atas sofa. Altea heran dengan sikap kliennya itu karena baru kali ini mendapatkan klien yang seperti ini.
"Kita langsung ke intinya saja," ucap pria itu dengan nada dingin.
Pria itu mengatakan jika tugas Altea adalah membuat istrinya percaya jika dirinya memiliki wanita lain. Sehingga istrinya mau menandatangani surat perpisahan tanpa adanya keributan.
"Siapa namamu? Dan mengapa kau ingin berpisah?" tanya Altea pada pria yang sedang duduk di atas sofa.
Karena yang Altea baca istri dari pria itu adalah wanita baik-baik dan tidak pernah berselingkuh dengan pria lain. Sehingga dia ingin tahu saja alasan pria itu melakukan semua ini, bukankah semua pria ingin memiliki istri yang setia serta baik hati itulah yang ada di dalam benak Altea saat ini.
"Kau bisa memanggilku, Erick!" jawabnya lalu dia juga mengatakan jika dirinya sudah tidak sanggup untuk membohongi sang istri serta membuatnya kecewa.
"Jelaskan padaku mengapa kau berkata seperti itu," Altea kembali bertanya pada pria itu.
"Aku tidak menyukai wanita," jawabnya.
Kedua mata Altea terbelalak, rupanya pria yang ada di depannya itu adalah penyuka sesama jenis. Dan dia harus menggoda pria itu bahkan harus bermesraan di atas ranjang bersamanya. Dalam benaknya bertanya apakah dirinya bisa melakukan dengan pria seperti ini.
Setelah mengatakan semuanya pria itu pun pergi menuju pesta yang sudah mau dimulai. Altea pun menghubungi Mika lalu mengatakan semua yang baru saja dia dengar dari kliennya itu.
Mika terkekeh saat mendengar apa yang dikatakan oleh Altea sebab dia pun baru mengetahuinya. Altea berpikir jika Mika sudah tahu sedari awal sebab sudah menjadi tugas Mika untuk mencari semua informasi tentang klien yang akan ditangani olehnya.
Namun, Mika mengatakan jika kliennya kali ini membayar dengan harga yang cukup tinggi. Dengan syarat tidak boleh mengorek semua informasi pribadi dirinya setelah mengatakan semuanya Mika pun menutup sambungan telepon. Dan Altea pun mulai bersiap untuk menghadiri pesta malam ini.