Esya bergerak cepat setelah mendapat perintah dari Marcella, saat ini Darwin sedang rapat penting dengan beberapa koleganya.
Dengan sangat hati-hati Esya membuka pintu ruangan Darwin. Namun, ketika Esya membuka pintu tersebut, ternyata di dalam ruangan itu Riana sedang duduk, dan menoleh ke arahnya.
"Sekretaris Esya! Kenapa kau datang ke Ruangan Papa saya?" Riana menatap heran pada Esya.
"Em," Esya berusaha berpikir mencari alasan agar Riana tidak mencurigainya.
"Sekretaris Esya!"
"Iya Nona!"
"Kamu tuli ya, kenapa kamu tidak menjawab pertanyaan saya?" sentak Riana. "Kamu mau apa ke ruangan Papa saya?" ulang Riana bertanya.
"Saya di minta untuk mengambil berkas-berkas oleh Tuan Darwin Nona, dia meminta saya mengambilkan semua surat perjanjian dengan setiap Perusahaan!" Esya memejamkan matanya, lantaran jika Riana mengetahui ini hanya akal-akalannya saja maka tamatlah riwayatnya dari perusahaan ini.